https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/issue/feed Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia 2024-01-30T13:10:32+00:00 Dr. Ir. Endah Setyaningsih, MT baktimas@untar.ac.id Open Journal Systems <p>Mulai tahun 2021 ini Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia memuat artikel ilmiah dari hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Jurnal ini terbit 3 (tiga) kali dalam setahun yaitu pada bulan Mei, Agustus dan November. Setiap artikel yang dimuat telah melalui proses <em>review.</em></p> <p>Starting in 2021, the Indonesian Community Service Journal contains scientific articles from the results of research and community service. This journal is published 3 (three) times a year, namely in May, August and November. Every article published has gone through a review process.</p> <p>Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia diterbitkan dalam rangka mendukung upaya pemerintah Republik Indonesia, khususnya Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk meningkatkan jumlah publikasi ilmiah di tingkat nasional, yang manuskripnya terutama dari hasil temuan dari kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia ini juga dapat menjadi wadah publikasi bagi dosen dan para mahasiswa (S1, S2 maupun S3) di lingkungan perguruan tinggi.</p> <p>Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia is published in order to support the efforts of the government of the Republic of Indonesia, especially the Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi to increase the number of scientific publications at the national level, the manuscripts of which are mainly from findings from Research and Community Service activities. The Indonesian Community Service Journal can also be a publication forum for lecturers and students (S1, S2 and S3) in higher education environments.</p> <p>Jurnal ini dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Tarumanagara (LPPM - UNTAR).</p> <p>This journal is managed by Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Tarumanagara (LPPM - UNTAR).</p> <p><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1524361186">ISSN 2620-7710 (Versi Cetak)</a></p> <p><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1524388517">ISSN 2621-0398 (Versi Elektronik)</a></p> <p> </p> <p> </p> https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/28094 COVER VOL 6 No.3 November 2023 2024-01-08T02:46:53+00:00 COVER VOL 6 No.3 November 2023 baktimas@untar.ac.id <p>COVER VOL 6 No.3 November 2023</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/26528 PEMBUATAN DAN PEMASARAN YOGHURT PIDADA BAGI KELOMPOK INDUSTRI RUMAH TANGGA DI DESA MUARAGEMBONG BEKASI 2023-11-15T08:33:13+00:00 Ari Setiyaningrum ari.setiyaningrum@atmajaya.ac.id Diana Lestari diana.lestari@atmajaya.ac.id Sri Hapsari Wijayanti sri.hapsari@atmajaya.ac.id Nicole Natalie nicole.202108520002@student.atmajaya.ac.id Angel Pho Wijaya angel.202108520026@student.atmajaya.ac.id Stella Limanjaya stella.202008520017@student.atmajaya.ac.id Maryjeane Mandy maryjea.202001010112@student.atmajaya.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Kelompok Senturi is a home industry group in Muaragembong Bekasi which focuses its efforts on making processed pidada fruit products which are typical Muaragembong food souvenirs such as dodol, candy, syrup and pidada jam. The Covid-19 pandemic has had an impact on decreasing sales of processed pidada fruit products produced by Kelompok Senturi. Kelompok Senturi needs to innovate by creating new products that offer health benefits due to the emergence of healthy living trends in society during the pandemic and post-pandemic. The pidada fruit yoghurt product is a new product that will be developed by Kelompok Senturi. Pidada fruit yoghurt is a healthy drink product that is rich in antioxidants and contains many vitamins, so it has great potential to be marketed in the current post-pandemic era. The problems faced by Kelompok Senturi as the partner in this community service include problems in the field of production and marketing of pidada fruit yoghurt products. This community service activity aims to increase the knowledge and abilities of partners in making and marketing pidada fruit yoghurt as a new product. Training, practical, and mentoring methods in making and marketing pidada fruit yoghurt products were carried out for members of Kelompok Senturi for four months. The results obtained from this community service activity are increased knowledge and ability of partners in making pidada yoghurt drink products and increased knowledge and ability of partners in designing marketing strategies and marketing mixes for pidada fruit yoghurt products as well as designing social media marketing for pidada fruit yoghurt drink products. and other processed pidada fruit products</span></em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><span style="font-weight: 400;">Kelompok Senturi merupakan kelompok industri rumah tangga di Desa Muaragembong Bekasi yang memfokuskan usahanya untuk membuat produk-produk olahan buah pidada yang menjadi oleh-oleh khas Muaragembong seperti dodol, permen, sirup, dan selai pidada. Adanya pandemi covid-19 berdampak pada penurunan penjualan produk olahan buah pidada yang diproduksi oleh Kelompok Senturi. Kelompok Senturi perlu melakukan inovasi dengan membuat produk baru yang menawarkan manfaat kesehatan karena munculnya tren hidup sehat di masyarakat pada masa pandemi dan pasca pandemi. Produk yoghurt buah pidada menjadi produk baru yang akan dikembangkan oleh Kelompok Senturi. Yoghurt buah pidada merupakan produk minuman sehat yang kaya antioksidan dan mengandung banyak vitamin sehingga sangat potensial untuk dipasarkan di masa pasca pandemi seperti saat ini. Permasalahan yang dihadapi oleh Kelompok Senturi selaku mitra pengabdian mencakup permasalahan di bidang produksi dan bidang pemasaran produk yoghurt buah pidada. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mitra dalam membuat dan memasarkan yoghurt buah pidada sebagai produk baru. Metode pelatihan, praktik, dan pendampingan dalam pembuatan dan pemasaran produk yoghurt buah pidada dilakukan pada anggota Kelompok Senturi selama empat bulan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatnya pengetahuan dan kemampuan mitra dalam membuat produk minuman yoghurt pidada dan meningkatnya pengetahuan dan kemampuan mitra dalam merancang strategi pemasaran dan bauran pemasaran dari produk yoghurt buah pidada serta merancang pemasaran media sosial untuk produk minuman yoghurt buah pidada dan produk olahan buah pidada lainnya</span></p> 2023-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/26598 PELATIHAN KETERAMPILAN AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK SISWA SMA KEMURNIAN II : MENYONGSONG MASA DEPAN DENGAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE 2023-11-16T04:03:24+00:00 Agustin Ekadjaja agustine@fe.untar.ac.id Cecilia Dintia cecilia.125210097@stu.untar.ac.id Jayanti Hung Dharma Putri jayanti.125210098@stu.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Technological advances are growing and affecting every aspect including accounting. Artificial Intelligence (AI) is one of the technological developments that will also affect accounting activities in the future. The application of artificial intelligence will change the accounting process into something new and make accounting activities more automated. Future accountants must adapt to these technological advances to increase effectiveness and transparency in the modern accounting world. Technology-based accounting skills training for students of SMA Kemurnian II aims to equip students to prepare themselves for the future. Activities are carried out by applying the knowledge taught by Tarumanagara University lecturers and active student participation as a form of community service. PKM activities began with an initial meeting with the school to jointly identify the needs and interests of the school related to this collaboration. After getting a positive response, we submitted a proposal for this event to LPPM Tarumanagara University with the chosen theme being technological developments that support the work of accountants with the application of Artificial Intelligence technology. Artificial Intelligence is expected to spread further as technology develops, revolutionizing entire sectors of the economy. The material presented focused on the challenges often faced by the younger generation in transitioning to a technology-based world and how to overcome these challenges. The results of this activity include scientific publications in proceedings, modules and article publications. We submit a report on the results of the implementation of this activity to LPPM Untar as a form of responsibility</span></em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><span style="font-weight: 400;">Kemajuan teknologi semakin berkembang dan mempengaruhi setiap aspek termasuk akuntansi. Kecerdasan buatan atau </span><em><span style="font-weight: 400;">Aritificial Intelligence (AI)</span></em><span style="font-weight: 400;"> menjadi salah satu pengembangan teknologi yang juga akan mempengaruhi kegiatan akuntansi di masa mendatang. Pengaplikasian kecerdasan buatan akan mengubah proses akuntansi menjadi suatu hal yang baru dan membuat kegiatan akuntansi semakin terotomatisasi. Akuntan-akuntan mendatang di masa depan harus bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi ini untuk tetap meningkatkan efektivitas dan transparansi dalam dunia akuntansi modern. Pelatihan keterampilan akuntansi berbasis teknologi untuk siswa SMA Kemurnian II bertujuan untuk membekali siswa-siswi dalam mempersiapkan diri di masa depan. Kegiatan dilakukan dengan mengaplikasikan pengetahuan yang diajarkan oleh dosen Universitas Tarumanagara serta partisipasi mahasiswa aktif sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan PKM dimulai dengan pertemuan awal bersama pihak sekolah untuk bersama-sama mengidentifikasi kebutuhan dan minat sekolah terkait kerjasama ini. Setelah mendapatkan tanggapan positif, kami mengajukan proposal acara ini ke LPPM Universitas Tarumanagara dengan tema yang dipilih adalah perkembangan teknologi yang mendukung pekerjaan akuntan dengan penerapan teknologi </span><em><span style="font-weight: 400;">Artificial Intelligence</span></em><span style="font-weight: 400;">. </span><em><span style="font-weight: 400;">Artificial Intelligence</span></em><span style="font-weight: 400;"> diperkirakan akan semakin menyebar seiring berkembangnya teknologi, merevolusi seluruh sektor perekonomian. Materi yang disampaikan berfokus pada tantangan-tantangan yang sering dihadapi oleh generasi muda dalam peralihan ke duna berbasis teknologi dan bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut. Hasil dari kegiatan ini mencakup publikasi ilmiah dalam prosiding, modul dan publikasi artikel. Kami menyampaikan laporan hasil pelaksanaan kegiatan ini kepada LPPM Untar sebagai bentuk tanggung jawab</span></p> 2023-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/26552 PELATIHAN MANAJEMEN KELAS PADA GURU MADRASAH ALIYAH CC JAKARTA 2023-11-16T03:18:05+00:00 Diandra Thifaalya diandra.202100040017@student.atmajaya.ac.id Sasabela Abdun Vyandri sasabela.202100040037@student.atmajaya.ac.id Margaretha Purwanti marg.purwanti@atmajaya.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">The teachers of Madrasah Aliyah (MA) CC have three main functions, among them are pedagogue, educationalist, and school management. The three functions show that the teachers in MA CC do not only teach, but also manage the school as an institution, thus they have their own challenges in their job. These days, the teachers' performance is considered not optimal. This condition is characterized by the difficulty in developing teaching materials and methods that are considered creative, identifying students characteristics, enforcing discipline, and managing time. The difficulties the teachers are facing affect the implementation of classroom management, thus the learning process in the classroom becomes ineffective. Things that cause difficulties for teachers in designing creative learning methods include teachers' limited teaching experience and lack of start in developing professionalism. A training is conducted to help the teachers overcome the difficulties they are facing in implementing effective classroom management. The training aims to increase the teachers knowledge about strategies in managing time and identifying students characteristics. The training was conducted for 13 teachers of MA CC. The training was carried out by presenting material regarding time management strategies, recognizing student characteristics, and several case studies to apply the strategies presented. The result of pre-test and post-test shows that the purpose of the training is achieved and the teachers gain knowledge about the strategies they could use to manage time and identify students characteristics</span></em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><span style="font-weight: 400;">Guru Madrasah Aliyah (MA) CC memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai pengajar, pendidik, dan pengelola sekolah. Adanya ketiga fungsi tersebut menunjukkan bahwa guru di MA CC tidak hanya mengampu tugas sebagai seorang pengajar, tetapi juga memiliki tambahan sebagai pengelola institusi, sehingga mereka memiliki tantangan pekerjaan tersendiri. Saat ini, performa kinerja guru MA CC dinilai belum optimal. Kondisi ini ditandai oleh kesulitan dalam menyusun rencana pembelajaran dengan metode yang kreatif, mengenali karakteristik siswa, menegakkan disiplin, dan manajemen waktu. Kesulitan yang dihadapi berdampak pada implementasi manajemen kelas yang belum efektif, sehingga proses belajar mengajar di kelas menjadi belum optimal, baik bagi guru maupun siswa. Hal yang menyebabkan guru kesulitan dalam merancang metode pembelajaran yang kreatif diantaranya adalah pengalaman mengajar bagi guru yang masih terbatas dan kurangnya inisiatif dalam mengembangkan profesionalitas. Untuk mengatasi permasalahan manajemen kelas yang dihadapi, maka dilaksanakan pelatihan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan para guru MA CC terkait strategi dalam manajemen waktu dan mengenali karakteristik siswa. Pelatihan dilaksanakan bersama 13 guru MA CC. Pelatihan dilaksanakan dengan memaparkan materi mengenai strategi manajemen waktu, mengenali karakteristik siswa, dan juga beberapa studi kasus untuk menerapkan strategi yang disampaikan. Hasil </span><em><span style="font-weight: 400;">pre-test</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan </span><em><span style="font-weight: 400;">post-test</span></em><span style="font-weight: 400;"> menunjukkan bahwa tujuan pelatihan tercapai dan para guru di MA CC mengetahui berbagai strategi yang dapat dilakukan untuk membantu dirinya dalam memanajemen waktu dan mengenali karakteristik siswa untuk mengoptimalkan manajemen kelas</span></p> 2023-12-06T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/26751 LITERASI KOMUNIKASI KESEHATAN UNTUK GENERASI MUDA DI PANTI YAUMA (ASRAMA YATIM DAN DHU’AFA KEMAYORAN) 2023-11-17T05:56:22+00:00 Wulan Purnama Sari wulanp@fikom.untar.ac.id Helen Helen helen.915210049@stu.untar.ac.id Elisabeth Indira Dameria Tindaon elisabeth.915210045@stu.untar.ac.id Julia Khairunnisa julia.915210040@stu.untar.ac.id Laurencia Michelle laurencia.915210037@stu.untar.ac.id Mutiara Fransisca Amesz mutiara.915210038@stu.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Health communication is the process of conveying health information to encourage change for individuals and groups to improve public health. Health communication is useful for providing information about the importance of maintaining a healthy body and the environment. The issue of health itself is still a problem in Indonesia, plus recently the issue of health has emerged again with the problem of air pollution in Jakarta. Awareness about health is still very minimal for the younger generation, especially for children in orphanages. Therefore, this Community Service Activity (PKM) was carried out at the Yauma Home Kemayoran Orphanage and Dhu'Afa Dormitory to build and increase the knowledge of the younger generation, especially orphanage children, regarding the importance of maintaining a healthy body and the environment. To help solve problems related to health issues, it must start from the younger generation, who are the nation's next generation. The target of this PKM activity is to increase awareness of the younger generation and orphanage children regarding maintaining a clean environment and taking care of their bodies. PKM activities are carried out using the story telling method which is a program in health communication. The results of PKM activities show that after conducting socialization regarding maintaining cleanliness, children in institutions have more awareness about the health of their bodies and the environment around them. The health communication carried out has been proven to bring changes in the knowledge, attitudes and behavior of the younger generation, especially children, in responding to the problem of maintaining body and environmental health</span></em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><span style="font-weight: 400;">Komunikasi kesehatan merupakan proses penyampaian informasi kesehatan untuk mendorong perubahan bagi individu maupun kelompok untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Komunikasi kesehatan berguna untuk memberikan informasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan. Isu mengenai Kesehatan sendiri masih menjadi permasalahan di Indonesia, ditambah belakangan terakhir ini isu kesehatan kembali mencuat dengan adanya permasalahan polusi udara di Jakarta. Kesadaran mengenai kesehatan masih sangat minim bagi generasi muda, khususnya bagi anak-anak panti asuhan. Untuk membantu menyelesaikan permasalahan terkait dengan isu kesehatan harus dimulai dari generasi muda, yang merupakan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dilakukan di Panti Yauma Kemayoran Asrama Yatim dan Dhu’Afa untuk membangun dan menambah pengetahuan generasi muda terlebih anak panti mengenai pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan. Target dari adanya kegiatan PKM ini adalah untuk meningkatkan kesadaran generasi muda, anak-anak panti mengenai menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga tubuh. Kegiatan PKM dilakukan dengan menggunakan metode story telling yang menjadi program dalam komunikasi kesehatan. Hasil kegiatan PKM menunjukkan bahwa setelah dilakukannya sosialisasi mengenai menjaga kebersihan, anak-anak di panti lebih memiliki kesadaran mengenai kesehatan tubuh mereka serta lingkungan sekitar mereka. Komunikasi kesehatan yang dilakukan terbukti memberikan pengetahuan, sikap dan perilaku generasi muda terlebih anak-anak dalam menanggapi masalah menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan</span></p> 2024-01-04T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/26779 PENGABDIAN MASYARAKAT DAN PENINGKATAN KINERJA BISNIS DARI USAHA MIKRO EGK 2023-11-17T07:17:54+00:00 Miguna Astuti miguna.astuti@upnvj.ac.id Agni Rizkita Amanda miguna.astuti@upnvj.ac.id Marlina miguna.astuti@upnvj.ac.id Jenji Gunaedi Argo miguna.astuti@upnvj.ac.id Jenji Gunaedi Argo miguna.astuti@upnvj.ac.id Airlangga Surya Kusuma miguna.astuti@upnvj.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">The ‘Edukasi Gemilang Kencana’ (EGK) business is located in the Depok area, West Java. Even though it has been around for quite some time, due to the Covid-19 pandemic, the Micro enterprosise EGK has been inactive. Some of the problems identified in EGK businesses include: (1) Low understanding of the staff regarding the importance of social media accounts for business marketing activities; (2) Staff’s in is still low in carrying out marketing activities using social media accounts; (3) Staff's understanding is still low regarding the importance of websites for business marketing activities; (4) Staff's understanding and skills are still low in managing social media and websites. Previously, EGK Partners only carried out conventional marketing activities, and had not implemented any digital marketing such as the electronic customer relationship management (E-CRM) activities such as social media and websites. Even when all points toward increase on market share, turnover and even business profits if business would be willing to implement E-CRM. So, the team then offered several solutions, including: (1) Training related to the importance of social media accounts for business performance; (2) Assistance in creating an official EGK Instagram social media account; (3) Training related to the importance of websites for business performance; (4) Assistance in creating the official EGK website. The results of the activities show that an increase in partners' knowledge and skills regarding E-CRM has been achieved. These increases include: (1) Knowledge regarding the importance of Social Media Accounts increased by 72.73%; (2) Skills in using social media accounts for business marketing activities increased by 71.13%; (3) Understanding and skills related to websites for business marketing activities increased by 100%; (4) Launching of the official EGK business Instagram account; (5) Launching of the official EGK website; (6) Increase in market share by 85%; (7) increase in turnover by 85%. The activity is also expected to contribute to the achievement of Sustainable Development Goals (SDGs) 1, 8 and 10 as well as contribute to the field of management science, especially digital marketing management</span></em></p> <h2><strong>ABSTRAK </strong></h2> <p><span style="font-weight: 400;">Mitra EGK merupakan sebagai salah satu usaha yang berdomisili di wilayah Depok Jawa Barat. Meski telah berdiri cukup lama, namun dikarenakan Pandemi Covid-19, usaha mikro Edukasi Gemilang Kencana (EGK) sempat mengalami kevakuman. Beberapa permasalahan yang teridentifikasi pada usaha mitra EGK antara lain yaitu: (1) Pemahaman SDM masih rendah terkait pentingnya akun media sosial bagi kegiatan pemasaran usaha; (2) Keterampilan SDM yang masih rendah dalam menjalankan kegiatan pemasaran dengan menggunakan akun media social; (3) Pemahaman SDM yang masih rendah terkait pentingnya website bagi kegiatan pemasaran usaha; (4) Pemahaman dan keterampilan SDM yang masih rendah dalam mengelola media sosial dan website. Mitra EGK sebelumnya hanya melakukan kegiatan pemasaran yang bersifat konvensional, dan belum melaksanakan kegiatan E-CRM seperti social media dan website, padahal hal tersebut mampu meningkatkan pangsa pasar, omset dan bahkan profit usaha. Sehingga tim pengabdian menawarkan beberapa solusi, antara lain: (1) Pelatihan terkait pentingnya akun media sosial bagi kinerja bisnis; (2) Pendampingan pembuatan akun media sosial Instagram resmi EGK; (3) Pelatihan terkait pentingnya website bagi kinerja bisnis; (4) Pendampingan pembuatan website resmi EGK. Hasil kegiatan memperlihatkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra terkait CRM &amp; E-CRM telah tercapai. Adapun peningkatan tersebut termasuk pada: (1) Pengetahuan terkait pentingnya Akun Media Sosial meningkat sebesar 72,73% ; (2) Keterampilan dalam menggunakan akun media social untuk kegiatan pemasaran usaha meningkat sebesar 71,13%; (3) Pemahaman dan keterampilan terkait website bagi kegiatan pemasaran usaha meningkat sebesar 100%; (4) Terpublishnya akun Instagram bisnis resmi EGK; (5) Terpublishnya website resmi EGK; Peningkatan pangsa pasar sebesar 85%; peningkatan omset sebesar 85%. Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 1,8 dan 10 serta memberikan kontribusi pada bidang ilmu manajemen khususnya manajemen pemasaran digital</span></p> 2024-01-04T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/26589 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN APLIKASI CANVA UNTUK MENDESAIN LABEL KEMASAN PRODUK BAGI WARGA DESA SIMPANGAN CIKARANG UTARA 2023-11-16T03:43:56+00:00 Tatik Juwariyah juwariyah_tj@upnvj.ac.id Muhammad Arifudin Lukmana arifudin@upnvj.ac.id Ruth M.B Wadu juwariyah_tj@upnvj.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Product packaging design is one of the important variables in marketing field. Products that are packaged nicely and attractively will certainly attract consumers. In the industrial era 4.0, the ability to design packaging is a skill that every entrepreneur needs to master. Meanwhile, residents of Simpangan Village, especially RT 02/RW014, have home businesses which they regularly sell. So far, sales are still on a home scale where the products sold do not have labels or logos. Home product marketing efforts are still very conventional through word of mouth. There is no strategy for marketing their product yet. Therefore, they need education on how to make product packaging, even if in a simple design. This article explains the strategy to empower people through training on Canva software as a design software that can be used to design product logos. Education was carried out in two stages, the first starting with providing material related to the Canva application as one of the popular design software. In the second stage, direct training was carried out by accompanying each participant on how to use the Canva application on their smartphones. Every three participants are accompanied by an instructor so that the training can run effectively. Each participant designs their own logo, such as culinary and fashion product logos. From each design produced, the resulting design is then given comments by other participants. Comments given include whether the design colour is suitable or not according to the theme or product being advertised. From the results of these comments, data was obtained that several designs, especially regarding colour, were appropriated. For example, yellow, orange or red for culinary logos. Based on data collection, it was found that 90% of participants succeeded in practicing simple logo designs using the Canva application and as many as 90% of participants satisfied with the training. Globally, the results of this activity can help solve the advertising problems faced by residents of RT 02/RW014 Simpangan Village, North Cikarang.</span></em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><span style="font-weight: 400;">Desain kemasan produk merupakan salah satu variabel penting di bidang pemasaran barang. Produk yang dikemas secara apik dan menarik tentunya akan memikat pihak konsumen. Di era industri 4.0 ini mendesain kemasan produk merupakan sebuah keterampilan yang perlu dikuasai oleh semua kalangan. Sementara itu, warga masyarakat Desa Simpangan Cikarang Utara khususnya RT 02/RW014 memiliki usaha rumahan yang secara rutin dijual. Sejauh ini penjualan masih skala rumahan dimana produk yang dijual tidak diberi label atau logo. Usaha pemasaran produk rumahan juga masih dari mulut ke mulut. Belum ada strategi dalam melakukan pemasaran produk. Oleh karena itu, masyarakat Desa Simpangan membutuhkan edukasi bagaimana membuat logo kemasan produk meski sederhana. Artikel ini menjelaskan tentang salah satu strategi memberdayakan masyarakat melalui pelatihan software Canva sebagai salah satu software desain yang dapat digunakan untuk mendesain logo produk. Edukasi dilakukan melalui dua tahap, pertama dimulai dengan pemberian materi terkait aplikasi Canva sebagai salah satu software desain yang populer. Tahap kedua dilakukan pelatihan langsung dengan cara mendampingi setiap peserta cara menggunakan aplikasi Canva di handphone masing-masing. Setiap tiga peserta didampingi satu instruktur agar pelatihan dapat berjalan secara efektif. Setiap peserta mendesain logo masing-masing seperti logo produk kuliner dan fashion. Dari masing-masing desain yang dihasilkan selanjutnya desain hasil diberikan komentar oleh peserta lainnya. Komentar yang diberikan seperti warna desain yang cocok sesuai atau tidak dengan tema atau produk yang diiklankan. Dari hasil komentar tersebut diperoleh data beberapa desain khususnya terkait warna telah sesuai. Sebagai contoh warna kuning, orange atau merah untuk logo kuliner. Berdasarkan pengambilan data diperoleh 90% peserta berhasil mempraktekkan desain logo sederhana dengan aplikasi Canva dan sebanyak 90% peserta menyatakan puas terhadap pelatihan. Secara global hasil kegiatan ini dapat membantu menyelesaikan masalah periklanan yang dihadapi warga RT 02/RW014 Desa Simpangan, Cikarang Utara</span></p> 2024-01-04T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/27076 PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL UNTUK KOMUNIKASI PEMASARAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) MASYARAKAT LOMBOK-NUSA TENGGARA BARAT 2023-11-20T04:07:26+00:00 Stefanus Andriano stefanus.andriano@atmajaya.ac.id Alfonso Harrison alfonso.harrison@atmajaya.ac.id Theodora Jessica theodor.202002520016@student.atmajaya.ac.id Cecilia Francessa cecilia.202002020055@student.atmajaya.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">The Covid-19 pandemic has been going on since 2020 and for two years has dealt a serious blow to the tourism industry in Indonesia. One step taken to increase the number of tourist visits is to set a long-term target which is expected to be achieved by 2024. Certain cultures have been developed to become the main pillars of replacing natural tourism, examples of which are woven cloth craft products produced by the Sasak tribe in Rembitan Village, Central Lombok, as well as Virgin Coconut Oil (VCO) which not only has various benefits, but is also produced directly. by residents of Selamat Village, North Lombok. The main focus in this community service project is to overcome obstacles where community groups in the area have limited knowledge and skills in marketing the products they produce. Based on this context, Titian Foundation partners invited the Community Service Team from the Communication Studies Program at the Indonesian Catholic University Atma Jaya Jakarta to collaborate in holding training on the use of social media and improving skills in using these platforms for marketing communications purposes. Taking place in two locations, two groups of craftsmen in two different villages finally learned about the importance of creating and utilizing social media as a marketing medium for craft products. After the training is complete, the community can regularly implement marketing communication activities to potential consumers through the use of social media under the supervision of the Titian Foundation</span></em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><span style="font-weight: 400;">Pandemi Covid-19 berlangsung sejak 2020 dan selama dua tahun memberikan pukulan telak bagi dunia industri pariwisata di Indonesia. Satu langkah yang diambil untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan adalah menetapkan target jangka panjang yang diharapkan tercapai pada tahun 2024. Beberapa budaya tertentu dikembangkan menjadi pilar utama pengganti pariwisata alam, contoh di antaranya adalah produk kerajinan kain tenun yang dihasilkan oleh suku Sasak di Desa Rembitan-Lombok Tengah, serta Virgin Coconut Oil (VCO) yang tak hanya memiliki beragam manfaat, namun juga diproduksi secara langsung oleh warga Desa Pemenang-Lombok Utara. Fokus utama dalam proyek pengabdian masyarakat ini adalah mengatasi hambatan di mana kelompok masyarakat di daerah tersebut memiliki keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam memasarkan produk-produk yang mereka hasilkan. Berdasarkan konteks tersebut, mitra Titian Foundation mengajak Tim Pengabdian Masyarakat dari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta untuk bekerjasama dalam menyelenggarakan pelatihan penggunaan media sosial serta meningkatkan keterampilan menggunakan platform tersebut untuk keperluan komunikasi pemasaran. Bertempat di dua lokasi, dua kelompok pengrajin di dua desa berbeda akhirnya belajar mengenai pentingnya membuat dan memanfaatkan media sosial sebagai salah satu media pemasaran produk kerajinan. Setelah pelatihan selesai masyarakat bisa secara reguler menerapkan sebuah aktivitas komunikasi pemasaran kepada para calon konsumennya melalui pemanfaatan media sosial dibawah pengawasan Titian Foundation.</span></p> 2024-01-04T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/26745 SOSIALISASI DAN PELATIHAN PERPUSTAKAAN ONLINE DI SMP MA'ARIF 13 TEMPUREJO KABUPATEN JEMBER 2023-10-16T07:44:10+00:00 Ega Bonansyah Utoyo utoyoega@gmail.com Fahrizal Maulana fahrizalmaulana0205@gmail.com Anisa Arizqina Fironika Fadilah anisaarizqina@gmail.com Anisa Dea Suryani anisadea446@gmail.com Ahmad Sulaiman ahmadsulaiman@unmuhjember.ac.id Nuryanto ahmadsulaiman@unmuhjember.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Schools are one of the places for the next generation of the nation to get and train numeracy literacy skills. However, some schools are constrained by supporting facilities to support the formation of students' literacy and numeracy skills, especially physical libraries. Online libraries are a solution to this problem but some teachers have difficulty in using online library applications. This online library socialisation and training aims to introduce and help teachers to understand how the online library application works and how to implement it in student activities in the teaching and learning process. This activity is one of the programmes carried out by the Campus Teaching Batch 4 Year 2022 team of the Ministry of Education, Culture, Research and Technology of the Republic of Indonesia. The implementation of socialisation and training activities as well as online library monitoring was held at SMP Ma'arif 13 Tempurejo, Jember Regency on 23 August 2022 to 23 September 2022. The implementation method used planning, implementation, and evaluation stages. After the implementation of the online library socialisation and training programme, 80% of the teachers have implemented and understood how this digital-based library application works, and 26% of the teachers have implemented the library application. Therefore, the implementation of socialisation and training of online library in SMP Ma'arif 13.</span></em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><span style="font-weight: 400;">Sekolah salah satu tempat bagi generasi penerus bangsa untuk mendapatkan dan melatih kemampuan literasi numerasi. Namun, beberapa sekolah terkendala fasilitas penunjang untuk mendukung terbentuknya kemampuan literasi dan numerasi siswa khususnya perpustakaan secara fisik. Perpustakaan </span><em><span style="font-weight: 400;">online</span></em><span style="font-weight: 400;"> merupakan solusi dari permasalahan tersebut tetapi beberapa guru mengalami kesulitan dalam menggunakan aplikasi perpustakaan </span><em><span style="font-weight: 400;">online</span></em><span style="font-weight: 400;">. Sosialisasi dan pelatihan perpustakaan </span><em><span style="font-weight: 400;">online</span></em><span style="font-weight: 400;"> ini bertujuan untuk mengenalkan serta membantu guru untuk memahami cara kerja aplikasi perpustakaan </span><em><span style="font-weight: 400;">online</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan cara mengimplementasikannya di dalam kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar. Kegiatan ini satu program yang dijalankan oleh tim Kampus Mengajar Angkatan 4 Tahun 2022 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pelatihan serta monitoring perpustakaan </span><em><span style="font-weight: 400;">online</span></em><span style="font-weight: 400;"> diadakan di SMP Ma’arif 13 Tempurejo Kabupaten Jember pada tanggal 23 Agustus 2022 hingga 23 September 2022. Metode pelaksanaan yang dilakukan menggunakan tahap perencanaan, pelaksanaan, serta tahap evaluasi kegiatan. Setelah pelaksanaan program sosialisasi dan pelatihan perpustakaan </span><em><span style="font-weight: 400;">online</span></em><span style="font-weight: 400;"> dilakukan dapat dihasilkan sebanyak 80% guru sudah mengimplementasikan dan memahami cara kerja aplikasi perpustakaan berbasis digital ini, serta 26% para guru telah menerapkan aplikasi perpustakaan. Oleh karena itu, pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan perpustakaan </span><em><span style="font-weight: 400;">online</span></em><span style="font-weight: 400;"> di SMP Ma’arif 13 Tempurejo Kabupaten Jember sudah sesuai hasil yang diharapkan dan dapat menjadi langkah baru dalam membantu sekolah memperbaiki kemampuan literasi dan numerasi siswa.</span></p> 2024-02-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/26551 INTERVENSI PENYEBAB COUNTERPRODUCTIVE WORK BEHAVIOR PADA PENGASUH PANTI ASUHAN XYZ 2023-10-02T03:38:15+00:00 Astri Riyadi astri.riyadi@gmail.com Levi Gracious astri.202100040021@student.atmajaya.ac.id Hajar Dewanto astri.202100040021@student.atmajaya.ac.id Weny Savitry S Pandia weny.sembiring@atmajaya.ac.id Linda Maysha astri.202100040021@student.atmajaya.ac.id <p>XYZ Foundation is an orphanage specifically for children with special needs who need more intensive services than<br />typical children. From the initial meeting with XYZ Orphanage, complaints were made about Counterproductive<br />Work Behavior (CWB) problems in caregivers. CWB itself is defined as a form of dysfunctional behavior and<br />detrimental to both individuals and organizations. CWB that appears to caregivers is that some caregivers seem<br />negligent in doing tasks and lack enthusiasm in working. Caregivers also seem to lack information related to the<br />rules that have been set so that caregivers often violate the rules. In addition, some caregivers are also found to<br />often talk about superiors and there are feelings of mutual dislike which are often caused by misunderstandings<br />between caregivers. In the end, the atmosphere in the caregiver group environment seemed negative so that the<br />caregivers did not help each other, and the caregiver's work was heavy. Poor caregiver performance causes children<br />not to get maximum care and can have an impact on child development. The emergence of counterproductive<br />behavior in XYZ Orphanage is caused by problems in task preparation, job related information, organizational<br />injustice, and less positive group dynamics that have an impact on the emergence of counterproductive work<br />behavior (CWB) in the caregiver group. Thus, interventions are made on these aspects so that XYZ Orphanage<br />caregivers can work more optimally. Interventions made are training and team building to cope with problems in<br />task preparation and group dynamics, also compiled a standard operational procedure of caregiver to solve problem<br />in job related information. Some suggestions also given to help the orphanage manage key performance indicators<br />to cope with organizational injustice.</p> <p><strong>ABSTRAK:</strong></p> <p>Yayasan XYZ merupakan panti asuhan yang dikhususkan untuk anak berkebutuhan khusus yang membutuhkan<br />pelayanan yang lebih intensif dibandingkan anak tipikal. Dari pertemuan awal dengan pihak Panti XYZ, dikeluhkan<br />adanya permasalahan Counterproductive Work Behavior (CWB) yang ada pada pengasuh. CWB sendiri<br />didefinisikan sebagai bentuk perilaku disfungsional dan merugikan baik bagi individu maupun organisasi. CWB<br />yang tampak pada pengasuh adalah beberapa pengasuh tampak lalai dalam mengerjakan tugas dan kurang<br />bersemangat dalam bekerja. Pengasuh juga tampak kurang mengetahui informasi terkait peraturan yang sudah<br />ditetapkan sehingga pengasuh seringkali melanggar peraturan. Selain itu beberapa pengasuh juga didapati sering<br />membicarakan atasan dan adanya perasaan saling tidak suka yang seringkali disebabkan oleh kesalahpahaman antar<br />pengasuh. Pada akhirnya, suasana di lingkungan kelompok pengasuh tampak negatif sehingga pengasuh tidak saling<br />membantu dan pekerjaan pengasuh terasa berat. Performa pengasuh yang kurang baik menyebabkan anak-anak tidak<br />mendapatkan pengasuhan yang maksimal dan dapat berdampak pada perkembangan anak. Timbulnya<br />counterproductive behavior di Panti Asuhan XYZ diakibatkan oleh permasalahan pada task preparation, job related<br />information, adanya organizational injustice, dan dinamika kelompok yang kurang positif sehingga berdampak pada<br />timbulnya perilaku counterproductive work behavior (CWB) pada kelompok pengasuh. Dengan demikian,<br />dilakukan intervensi pada aspek-aspek tersebut agar pengasuh panti asuhan XYZ dapat bekerja lebih optimal.<br />Intervensi yang dilakukan adalah pelatihan dan team building untuk mengatasi masalah dalam task preparation dan<br />dinamika kelompok. Peneliti juga menyusun prosedur operasional standar pengasuh untuk memecahkan masalah<br />dalam job related information. Beberapa saran juga diberikan untuk membantu panti asuhan mengelola indikator<br />kinerja utama untuk mengatasi organizational injustice.</p> 2024-02-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/26546 PELATIHAN PHOTOSHOP DALAM PENGOLAHAN DATA GAMBAR UNTUK PEMBUATAN FLYER DI SMA TARSISIUS II JAKARTA 2023-11-15T09:21:42+00:00 Meirista Wulandari meiristaw@ft.untar.ac.id Julius Sembiring julius.525210014@stu.untar.ac.id Suraidi suraidi@ft.untar.ac.id <p>Extracurricular is an extra activity that is held by schools. It is an opportunity for students to develop themselves<br />outside of the academic field. Opportunities for self-development are provided so that students can have the skills to<br />enter the world of work. Various extracurricular activities are provided by the school in various fields such as<br />sports, arts and technology. One area of skills that combines art and technology is processing two-dimensional<br />image data using Adobe Photoshop computer software. Photoshop software is software that facilitates users to be<br />creative in presenting data in two dimensions such as images, posters and so on. Creation of data in images is very<br />necessary, especially in today's digital world with the proliferation of image-based social media. Various messages<br />can be conveyed through visible images. Images with good visualization can increase the reader's attention, it is<br />hoped that the message conveyed can be well received and understood. The aim of this activity is to visualize a good<br />design using Adobe Photoshop software skills. An example of processing this data is making flyers. When making a<br />flyer, the theme and colors used need to be adjusted to the purpose of making the flyer. The themes and contents<br />included in the flyer contain interesting information from senior high school, SMA Tarsisius II. The results of this<br />activity were 15 examples of flyers from extracurricular activity participants. The flyer design extracurricular<br />activity is quite easy to be understand. This is shown by the quite high value of answer number 3, with the total<br />number of value is 55.6%.</p> <p><strong>ABSTRAK:</strong></p> <p>Kegiatan Ekstrakurikuler yang diadakan sekolah merupakan suatu kesempatan bagi para siswa dan siswi untuk<br />mengembangkan diri di luar bidang akademik. Kesempatan mengembangkan diri diberikan agar para siswa dan<br />siswi dapat mempunyai bekal ketrampilan dalam memasuki dunia pekerjaan. Berbagai kegiatan ekstrakurikuler<br />disediakan oleh sekolah dalam berbagai bidang seperti dalam bidang olahraga, seni dan teknologi. Salah satu<br />bidang keterampilan yang memadukan antara seni dan teknologi adalah pengolahan data gambar dua dimensi<br />menggunakan perangkat lunak komputer adobe photoshop. Software photoshop merupakan perangkat lunak yang<br />memfasilitasi pengguna untuk berkreasi terhadap penyajian data dalam dua dimensi seperti gambar, poster dan<br />sebagainya. Kreasi terhadap suatu data dalam gambar sangat diperlukan terutama dunia digital sekarang ini<br />dengan semaraknya media sosial berbasis gambar. Berbagai pesan dapat disampaikan melalui gambar yang<br />terlihat. Gambar dengan visualisasi yang baik dapat meningkatkan perhatian pembaca, diharapkan pesan yang<br />disampaikan dapat diterima dengan baik dan dimengerti. Tujuan kegiatan ini adalah memvisualisasikan hasil<br />desain yang baik dengan keterampilan software adobe photoshop. Sebagai contoh dalam pengolahan data ini<br />adalah pembuatan flyer. Dalam pembuatan flyer, tema dan warna yang digunakan perlu disesuaikan dengan tujuan<br />pembuatan flyer. Tema dan isi yang dicantumkan dalam flyer mengandung informasi menarik dari sekolah SMA<br />Tarsisius II. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah 15 karya contoh flyer dari peserta kegiatan ekskul. Pelatihan<br />desain flyer yang disampaikan cukup mudah dipahami. Hal ini ditunjukkan dengan cukup tingginya nilai jawaban<br />angka 3 yaitu 55,6%.</p> 2024-02-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/26784 PERANCANGAN WISATA DESA PADA DUKUH GELANG BERBASIS EKOWISATA DENGAN PENDEKATAN “CULTURAL LANDSCAPE” 2023-11-17T07:29:29+00:00 izza dennas Syahputra izza.dennas@student.uns.ac.id Rovega Krisna Rahardyan kusumaningdyah_nh@staf.uns.ac.id Shakira Shaadiya Nurmalinda kusumaningdyah_nh@staf.uns.ac.id Kusumaningdyah N H kusumaningdyah_nh@staf.uns.ac.id Pratiwi Anjar Sari kusumaningdyah_nh@staf.uns.ac.id Titis S P kusumaningdyah_nh@staf.uns.ac.id Maya Andria Nirawati kusumaningdyah_nh@staf.uns.ac.id <p>Sumberdodol Village is a village that has a lot of potential with a vision and mission to become a tourist village,<br />however the potential found in this village, especially in Dukuh Gelang, has the same potential in general as the<br />village's potential with other hamlets around it. This community service aims to create a master plan for the<br />Sumberdodol tourist village by evaluating the potential of Sumberdodol Village as a tourist village. The method used<br />in this community service activity is through mapping an inventory of village potential through field observations,<br />in-depth interviews with community leaders and traditional leaders, as well as literature studies to then carry out a<br />SWOT analysis. The results of the inventory data and SWOT analysis are synthesized into recommendations for<br />master plan planning for tourist villages using the Cultural Landscape approach. Cultural landscape is an<br />interaction between human activities and the natural environment, which reflects a combination of natural elements<br />and human work. Due to this, the path in Dukuh Gelang always leads to springs, making it easier for tourists who<br />want to track and cycle to springs. The results of this community service show that Sumberdodol Village, especially<br />Dukuh Gelang, has the potential to become a nature-based village that can become a recreational attraction, both<br />locally and outside the village. So it will be a tourism that is dif erent from other hamlets or has an SOV Cultural<br />Landscape Air which is able to attract tourists to visit and can have a positive impact on the surrounding community<br />as well as providing options for designing a sustainable tourism master plan for Dukuh Gelang.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Desa Sumberdodol merupakan desa yang memiliki banyak potensi dengan visi misi menjadi desa wisata, akan tetapi<br />potensi yang terdapat di desa ini terutama pada Dukuh Gelang memiliki kesamaan pada umumnya potensi desa<br />dengan dukuh lainnya di sekitarnya. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membuat masterplan desa wisata<br />sumberdodol dengan mengevaluasi potensi Desa Sumberdodol sebagai sebuah desa wisata. Metode yang digunakan<br />pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melalui pemetaan inventarisasi potensi desa melalui observasi<br />lapangan, wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat dan tokoh adat, serta studi literatur untuk kemudian<br />dilakukan analisis SWOT. Hasil data inventori dan analisis SWOT disintesiskan menjadi rekomendasi perencanaan<br />masterplan desa wisata dengan pendekatan Cultural Landscape. Cultural landscape merupakan interaksi antara<br />aktivitas manusia dan lingkungan alam, yang mencerminkan gabungan antara elemen alam dan hasil karya manusia,<br />dari hal tersebut jalur pada Dukuh Gelang selalu mengarah pada sumber mata air sehingga memudahkan wisatawan<br />yang ingin tracking dan cycling menuju sumber mata air. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukan Desa<br />Sumberdodol terutama Dukuh Gelang memiliki potensi sebagai desa berbasis alam yang dapat menjadi daya tarik<br />rekreasi, baik secara lokal, maupun luar desa. Sehingga akan menjadi wisata yang berbeda dengan dukuh lainnya<br />atau memiliki sebuah SOV Cultural Landscape Air yang mampu menarik wisatawan untuk berkunjung dan dapat<br />memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar serta memberikan opsi perancangan masterplan wisata yang<br />berkelanjutan bagi Dukuh Gelang.</p> 2024-02-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/26587 DIVERSIFIKASI KERIPIK TEMPE PONDOK PESANTREN SIRAJUSSAADAH DEPOK 2023-10-02T15:31:25+00:00 ibnu malkan bakhrul ilmi ibnuilmi@upnvj.ac.id Nur Intania Sofianita intania@upnvj.ac.id Firlia Ayu Arini firliaayuarini@upnvj.ac.id Khoirul Anwar khoirul_anwar@usahid.ac.id <p>The Sirajussa'adah Islamic Boarding School implements entrepreneurial activities for teenage students studying at<br />the Islamic boarding school in order to improve the skills of the students and instill an entrepreneurial spirit in their<br />students in carrying out tempe processing business activities called "tempa santri SS". Tempe Santri SS is a santri<br />business created in order to help the community get hygienic and premium quality tempeh so that it can be enjoyed<br />by the community. However, there are problems experienced by Islamic boarding schools, including the price of<br />soybeans which continues to increase, there is still tempeh which is not sold every day, due to lack of marketing and<br />this has an impact on reducing product profits. The solution provided for community service activities is to diversify<br />tempeh products by making tempeh with the addition of sago flour. Tempeh with the addition of sago will improve<br />the taste, reduce the use of soybeans and can be processed into tempeh chips, and can extend the product's shelf life.<br />In this activity, training was carried out regarding the proper way to make tempeh chips, sanitation and hygiene of<br />food managers/handlers at the production site and the practice of making tempeh chips. The data collected was<br />processed using the t test (SPSS). This activity, which was attended by 14 Islamic boarding school students and<br />female students, showed an increase in the participants' knowledge, as shown by the increase in the average score<br />before and after the training with a value of (P=0.037) and the participants succeeded in making tempeh chips<br />independently as a result of practical training in making tempeh chips.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Pondok Pesantren Sirajussa’adah menerapkan kegiatan kewirausahaan bagi para santri remaja yang bersekolah di<br />pesantren agar dapat meningkatkan keterampilan santri dan menanamkan jiwa kewirausahaan pada santrinya dalam<br />melaksanakan kegiatan usaha pengolahan tempe yang diberi nama “tempa santri SS”. Tempe Santri SS merupakan<br />usaha santri yang dibuat dalam rangka membantu masyarakat agar mendapat tempe yang higienis dan berkualitas<br />premium hingga dapat dinikmati oleh masyarakat. Namun terdapat permasalahan yang dialami oleh pondok<br />pesantren antara lain harga kedelai yang terus meningkat, masih terdapat tempe yang tidak laku terjual setiap hari<br />nya, karena kurangnya pemasaran dan hal ini berdampak pada berkurangnya keuntungan produk. Solusi yang<br />diberikan pada kegiatan pengabdian masyarakat adalah diversifikasi produk tempe melalui pembuatan tempe dengan<br />penambahan tepung sagu. Tempe dengan penambahan sagu akan meningkatkan cita rasa, mengurangi penggunaan<br />kedelai dan dapat diolah menjadi keripik tempe, serta dapat memperpanjang masa simpan produk. Pada kegiatan ini<br />dilakukan pelatihan terkait cara pembuatan keripik tempe yang baik, sanitasi dan higienitas pengelola/penjamah<br />makanan yang berada di tempat produksi dan praktek pembuatan keripik tempe. Data hasil pengumpulan diolah<br />menggunakan uji t test (SPSS). Kegiatan yang diikuti oleh 14 santri dan santriwati ini menunjukkan adanya<br />peningkatan pengetahuan peserta ditunjukkan dari peningkatan nilai rata-rata sebelum dan sesudah pelatihan dengan<br />nilai sebesar (P=0,037) dan peserta berhasil membuat keripik tempe secara mandiri sebagai hasil pelatihan praktik<br />pembuatan keripik tempe.</p> 2024-02-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/26517 PROGRAM PELATIHAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH INKLUSI DI SDN KARAWACI 3 TANGERANG 2023-09-29T03:45:05+00:00 Intan Yunita intan.202100040015@atmajaya.ac.id Madeline Jessica madelin.202000040014@student.atmajaya.ac.id Sylvia Dwi Utami sylvia.202100040013@student.atmajaya.ac.id penny handayani penny.handayani@atmajaya.ac.id <p>SDN 3 Karawaci Tangerang is one of the schools designated as an inclusive school. Based on the results of the<br />needs analysis conducted using observation, study of school documents, interviews, and FGDs with teachers,<br />principals, education personnel, students, and parents, it was found that one of the main challenges at SDN<br />Karawaci 3 is the unpreparedness in accommodating the needs of students with disabilities in inclusive schools. This<br />main problem is caused by dif iculties in identifying students with disabilities in the classroom, teachers' lack of<br />competence in teaching students with disabilities, inadequate facilities to accommodate students with disabilities,<br />inef ective communication within the school ecosystem and a lack of discipline consistently applied by the school..<br />The training program provided aims to improve teachers' competence in teaching in inclusive schools, with the<br />theme "Introduction to Characteristics, How to Communicate, and Learning Programs for Students with Special<br />Needs".. The implementation of this training consists of three main sessions, namely Session I discusses the<br />characteristics of students with disabilities in inclusive schools, Session II discusses ef ective communication<br />strategies between teachers and the school ecosystem, and Session III discusses how to prepare an Individual<br />Learning Program (IEP). The training evaluation was reviewed from two aspects, namely evaluation of training<br />activities and evaluation of the achievement of objectives. In evaluating the achievement of objectives, the facilitator<br />team looked at the achievement of objectives for each session based on participants' responses during discussions<br />and the pre-test and post-test results. As a result, some participants experienced an increase in the average score on<br />the post-test in each session, although the results were not significant.</p> <p><strong>ABSTRAK:</strong></p> <p>SDN 3 Karawaci Tangerang adalah salah satu sekolah dasar yang mendapatkan penunjukan sebagai sekolah inklusi.<br />Berdasarkan hasil needs analisis yang dilakukan dengan metode observasi studi dokumen sekolah, wawancara, dan<br />FGD kepada guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, siswa dan orangtua siswa, ditemukan bahwa salah satu<br />tantangan utama di SDN Karawaci 3 ialah ketidaksiapan dalam mengakomodasi kebutuhan peserta didik<br />berkebutuhan khusus (PDBK) di sekolah inklusi. Masalah utama ini disebabkan oleh kesulitan identifikasi PDBK di<br />dalam kelas, kurangnya kompetensi guru dalam mengajar PDBK, fasilitas yang kurang memadai untuk<br />mengakomodasi PDBK, komunikasi yang tidak efektif di dalam ekosistem sekolah, dan kedisiplinan yang kurang<br />diterapkan secara konsisten oleh sekolah. Program pelatihan yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan<br />kompetensi guru dalam mengajar di sekolah inklusi, dengan tema “Pengenalan Karakteristik, Cara Berkomunikasi,<br />dan Program Pembelajaran untuk Siswa Berkebutuhan Khusus”. Adapun pelaksanaan pelatihan ini terdiri dari tiga<br />sesi utama yaitu Sesi I membahas mengenai karakteristik PDBK di sekolah Inklusi, Sesi II membahas mengenai<br />strategi Komunikasi yang efektif antara Guru dengan Ekosistem Sekolah, dan Sesi III membahas mengenai cara<br />penyusunan Program Pembelajaran Individual (PPI). Evaluasi terhadap pelatihan ditinjau dari dua aspek, yaitu<br />evaluasi kegiatan pelatihan dan evaluasi pencapaian tujuan. Dalam evaluasi pencapaian tujuan, tim fasilitator<br />melihat pencapaian tujuan setiap sesi berdasarkan tanggapan peserta saat berdiskusi, dan hasil dari pre-test serta<br />post-test. Hasilnya beberapa peserta mengalami peningkatan rata-rata skor pada post test dalam setiap sesi,<br />walaupun hasilnya belum signifikan.</p> 2024-03-13T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/26549 PERAN KECERDASAN BUATAN DALAM PENCIPTAAN KONTEN MEDIA SOSIAL SALAD BOZ 2023-12-19T02:45:08+00:00 Cokki Cokki cokki@fe.untar.ac.id Angely Olivia Putri angely.115200064@stu.untar.ac.id Fransisca Tiffany fransisca.115200082@stu.untar.ac.id Santrista Wijaya santrista.115200059@stu.untar.ac.id Yenny Natalya yenny.115200085@stu.untar.ac.id <p>Digital transformation changed the way marketers conduct marketing activities, namely social media content that<br />created using artificial intelligence. The collaboration between artificial intelligence and humans brings<br />opportunities for business owners to optimize their digital presence.Consequently, this community service activity is<br />conducted with aim to improve our partner’s social media content management, Salad Boz, a culinary business<br />focused on healthy food. Through observation, the partner’s social media content is still disorganized, the concept is<br />not optimal, and lacks consistency, making it less ef ective for promotion. Therefore, the community service activity<br />team collaborates and works together with the business owner to create more ef ective, organized, and consistent<br />social media content by utilizing artificial intelligence. The utilization of artificial intelligence includes idea<br />planning, content creation, photo editing, and creating captions for Instagram posts. The community service activity<br />team successfully assists the partner with consistent and engaging content posts. Even though, the content creation<br />still requires human contribution, but the presence of artificial intelligence enhances the ef iciency of the creation<br />process, ensuring the quality of content uploaded on social media. The community service team also provides<br />suggestions to partners in the form of actionable steps to ensure that future marketing content management can be<br />maximized by the partner itself.</p> <p><strong>ABSTRAK:</strong></p> <p>Transformasi digital mengubah cara pemasar dalam melaksanakan aktivitas pemasaran, salah satunya melalui konten<br />media sosial yang diciptakan menggunakan kecerdasan buatan. Kolaborasi antara kecerdasan buatan dan manusia<br />membawa peluang bagi pemilik usaha untuk mengoptimalisasi kehadiran digital. Dengan demikian, PKM ini<br />dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan konten media sosial mitra, yaitu Salad Boz,<br />sebuah usaha kuliner yang terfokus pada makanan sehat. Melalui pengamatan, konten media sosial Salad Boz belum<br />terorganisir, konsep belum maksimal dan kurang konsisten sehingga kurang efektif untuk promosi. Oleh karena itu,<br />tim PKM berkolaborasi dan bekerja sama dengan pemilik usaha untuk menciptakan konten media sosial yang lebih<br />efektif, teratur, dan konsisten melalui pemanfaatan kecerdasan buatan. Penciptaan konten menggunakan kecerdasan<br />buatan meliputi, perencanaan ide, penciptaan konten, pengeditan gambar, serta pembuatan caption untuk unggahan di<br />Instagram. Tim PKM berhasil membantu mitra dengan unggahan konten yang konsisten dan menarik. Pembuatan<br />konten ini tetap membutuhkan kontribusi dari manusia, namun dengan adanya kecerdasan buatan dapat meningkatkan<br />efisiensi waktu pembuatan dengan kualitas konten yang akan diunggah pada media sosial. Tim PKM turut<br />memberikan saran kepada mitra dalam bentuk langkah-langkah yang dapat diterapkan agar pengelolaan konten<br />pemasaran kedepannya dapat dilakukan secara maksimal oleh mitra sendiri.</p> 2024-03-13T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/28527 PERENCANAAN RUANG DALAM DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MASJID JAMI AT-TAUFIQ TANJUNG GEDONG 2024-01-30T13:10:32+00:00 Nafiah Solikhah nafiahs@ft.untar.ac.id <p>The Jami At-Taufiq Mosque is located in Tanjung Gedong Village, Tomang Village, Grogol District, precisely on the<br />east side of Tarumanagara University (Untar) Campus I at a distance of 500 meters which is used by residents for<br />religious activities and social education. The Jami At Taufiq Mosque was chosen as the location for the Community<br />Service (PKM) partner based on the consideration of its location not being too far from Untar so that this PKM<br />activity could benefit the community around the Untar campus and be more ef ective in implementation and<br />supervision. There are two problems faced by partners. First, the limiting element of internal space is structural<br />degradation, especially at the roof junction point. Second, the elements that fill the interior space are a result of the<br />problematic elements that divide the interior space, so that the interior space of the At Taufiq mosque cannot be<br />utilized for activities optimally. The solution given to the problem of outdoor space dividing elements is by providing<br />technical design and implementation proposals for the roof meeting area so that it is responsive to the flow of<br />rainwater and filling the interior space elements by applying Islamic planning, namely separating men's and<br />women's areas in the form of partitions with geometric pattern elements. . The activity stages include: identifying<br />internal space problems, preparing draft interior space planning drawings, determining implementation priorities<br />as design realization, and stages of implementing design realization according to priorities. Based on the results of<br />the activity, it is known that the elements dividing the interior space at the At Taufiq Mosque in the form of structural<br />degradation, especially at the roof junction point, are the main problems that have been resolved by designing and<br />realizing renovations that take into account the roof elevation. PKM activities also produced furniture design<br />proposals to optimize activities in the space inside the At-Taufiq Mosque.</p> <p><strong>ABSTRAK:</strong></p> <p>Masjid Jami At-Taufiq terletak di Kampung Tanjung Gedong, Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol, tepatnya di<br />sisi timur Universitas Tarumanagara (Untar) Kampus I dengan jarak 500 meter yang dimanfaatkan oleh warga<br />untuk aktivitas keagamaan maupun edukasi sosial kemasyarakatan. Masjid Jami At Taufiq dipilih sebagai lokasi<br />mitra Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) berdasarkan pertimbangan lokasinya yang tidak terlalu jauh dari<br />Untar sehingga kegiatan PKM ini bisa bermanfaat bagi lingkungan masyarakat sekitar kampus Untar dan menjadi<br />lebih efektif dalam pelaksanaan dan pengawasan. Terdapat dua permasalahan yang dihadapi oleh mitra. Pertama,<br />elemen pembatas ruang dalam berupa degradasi struktur terutama pada titik temu atap. Kedua, elemen pengisi<br />ruang dalam sebagai dampak dari elemen pembatas ruang dalam yang bermasalah, sehingga ruang dalam pada<br />masjid At Taufiq tidak bisa dimanfaatkan untuk aktivitas secara optimal. Solusi yang diberikan pada permasalahan<br />elemen pembatas ruang luar yaitu dengan memberikan usulan desain teknis dan pelaksanaan pada area pertemuan<br />atap agar responsif terhadap aliran air hujan dan pengisian elemen ruang dalam dengan menerapkan Islamic<br />planning yaitu pemisahan area laki-laki dan perempuan berupa partisi dengan elemen pola geometris. Tahapan<br />kegiatan meliputi: identifikasi masalah ruang dalam, penyusunan draft gambar perencanaan ruang dalam,<br />penentuan prioritas pelaksanaan sebagai realisasi desain, dan tahapan pelaksanaan realisasi desain sesuai<br />prioritas. Berdasarkan hasil kegiatan, diketahui bahwa elemen pembatas ruang dalam pada Masjid At Taufiq<br />berupa degradasi struktur terutama pada titik temu atap merupakan permasalahan utama yang telah diselesaikan<br />dengan desain dan realisasi renovasi yang mempertimbangkan elevasi atap. Kegiatan PKM juga menghasilkan<br />usulan desain furniture untuk mengoptimalkan kegiatan di ruang dalam Masjid At-Taufiq.</p> 2024-03-13T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/26606 EDUKASI PEMORSIAN PIRING MAKAN UNTUK PENCEGAHAN OBESITAS PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) PUSKESMAS CISALAK PASAR 2023-11-16T04:21:02+00:00 Regina Ekidika Nuchar reginanucharr@gmail.com ibnu malkan bakhrul ilmi ibnuilmi@upnvj.ac.id Aprilian Tri Wibowo Wibowo triwibowoaprilian@gmail.com <p>Nutritional problems that occur in reproductive-age women consist of anemia, chronic energy deficiency,<br />hypertension and obesity. Obesity is a major problem with a prevalence in the city of Depok of 35.69% in women<br />aged over 18 years. Reproductive-age women who are obese can cause hypertension, diabetes mellitus, and if this<br />occurs during pregnancy it can have a negative impact on the pregnancy. Obesity is the accumulation of fat that<br />occurs due to an imbalance between energy intake and energy used over a long period of time. One way to reduce<br />weight in obese people is to control food intake according to recommendations. Recommended food portions are<br />regulated in balanced nutrition guidelines. The form of application of balanced nutrition guidelines is to make a<br />portioning plate called "fill my plate". Therefore, intervention activities were carried out for reproductive-age<br />women 20-49 years in the UPTD of the Cisalak Pasar Health Center in the form of door to door educational<br />outreach using posters and educational props in the form of food portioning plates. Based on the results of the<br />Wilcoxon Test, it was found that Asymp. Sig (2-tailed) is 0.00, which means there is a significant dif erence between<br />the pre-test and post-test scores and shows that there is an ef ect of providing intervention on knowledge about<br />obesity and managing food portions according to recommendations in reproductive-age women aged 20-20. 49<br />years old in the Cisalak Pasar Health Center Working Area.</p> <p><strong>ABSTRAK:</strong></p> <p>Masalah gizi yang terjadi pada Wanita Usia Subur terdiri dari anemia, kekurangan energi kronik, hipertensi dan<br />obesitas. Obesitas merupakan masalah utama dengan prevalensi di kota Depok sebesar 35,69% pada wanita berusia<br />lebih dari 18 tahun. Wanita Usia Subur yang mengalami obesitas dapat menimbulkan terjadinya penyakit hipertensi,<br />diabetes mellitus, serta jika terjadi pada masa kehamilan dapat berdampak buruk bagi kehamilannya. Obesitas<br />merupakan penumpukan lemak yang terjadi akibat ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang digunakan<br />dalam jangka waktu lama. Salah satu cara menurunkan berat badan pada orang obesitas adalah dengan mengontrol<br />asupan makanan sesuai anjuran. Anjuran porsi makan sudah diatur dalam pedoman gizi seimbang. Bentuk aplikasi<br />pedoman gizi seimbang yaitu dibuat piring pemorsian yang bernama “isi piringku”. Pada kegiatan abdimas ini<br />dilakukan kegiatan intervensi untuk Wanita Usia Subur berusia 20-49 tahun di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas<br />Cisalak Pasar berupa penyuluhan edukasi secara door to door menggunakan poster dan alat peraga edukatif berupa<br />piring pemorsian makan. Tingkat pengetahuan diukur sebelum dan sesudah edukasi. Data diolah menggunakan<br />SPSS versi 23. Dengan menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil analisis data menunjukkan terdapat peningkatan<br />pengetahuan dengan rata rata sebelum edukasi sebesar 5,9 dan setelah edukasi menjadi sebesar 9,3. Secara statistik<br />menunjukkan perbedaan secara signifikan (p&lt;0,05). Kesimpulan menunjukkan edukasi menggunakan poster dan alat<br />peraga edukatif berupa piring pemorsian makan dapat meningkatkan pengetahuan Wanita Usia Subur.</p> 2024-03-13T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/26532 PENGENALAN TEKNIK FOTOGRAFI UNTUK MEDIA SOSIAL WIRAUSAHA PADA SISWA SMP TARSISIUS I 2024-01-29T08:01:45+00:00 Ida Puspitowati idap@fe.untar.ac.id <p>The contribution of entrepreneurship to the economy has a big role. To increase the role of entrepreneurship in<br />economic growth, it is necessary to introduce entrepreneurial activities from an early age. Tarsisius 1 Middle<br />School, West Jakarta introduces entrepreneurial activities to students through extracurricular activities or through<br />intra-curricular activities such as arts/crafts subjects, where the results of crafts can be directed into entrepreneurial<br />activities. Social media currently plays a very important role in entrepreneurial activities, to introduce products to<br />consumers, in line with the development of digitalization in the economy. Efforts to increase the role of social media<br />need to be supported by displaying product photos so that they can attract potential buyers to the goods produced.<br />The aim of understanding in increasing the role of social media in young entrepreneurs, at junior high school level,<br />can be done by providing an introduction to techniques for taking product photos to attract potential buyers, through<br />broadcasts on students' social media. Assistance to partners through the introduction of photography techniques is<br />carried out by the Abdimas team by providing an understanding of the importance of promotion via social media by<br />displaying product photos that are more attractive to potential consumers. The appearance of photos on social<br />media will be more attractive by using appropriate photography techniques according to product promotional<br />purposes. Apart from understanding the importance of promotion on social media using photography techniques,<br />creativity is needed to support promotion. As a result of the introduction to photography techniques provided,<br />through short practice and encouraging students to keep trying, Tarsisius I Middle School students were able to take<br />better photos for later use in product promotion via social media. By using simple tools that students have,<br />smartphones or simple cameras that they have, photo displays can be created attractively through the use of<br />appropriate photography techniques. The Undergraduate Management Study Program and the Institute for Research<br />and Community Service at Universitas Tarumanagara are collaborating with Tarsisius 1 Middle School, West<br />Jakarta, to carry out activities to introduce photography techniques for social media, entrepreneurial activities for<br />Tarsisius 1 Middle School students, in order to stimulate creativity in displaying products and at the same time<br />support them in carrying out entrepreneurial activities.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong><br />Kontribusi wirausaha pada perekonomian memiliki peran yang besar. Untuk meningkatkan peran wirausaha dalam<br />pertumbuhan ekonomi diperlukan pengenalan kegiatan wirausaha sejak dini. SMP Tarsisius 1 Jakarta Barat<br />memperkenalkan kegiatan wirausaha pada siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler ataupun melalui kegiatan intra<br />kurikuler seperti mata pelajaran seni/ prakarya. Media sosial saat ini sangat berperan penting dalam kegiatan<br />wirausaha, untuk memperkenalkan produk bagi konsumen, sejalan dengan perkembangan digitalisasi dalam<br />perekonomian. Tujuan pemahaman dalam peningkatan peran media sosial pada wirausaha muda, jenjang SMP, dapat<br />dilakukan dengan memberikan pengenalan teknik pengambilan foto produk agar menarik calon pembeli, melalui<br />tayangan pada media sosial yang dimiliki oleh siswa. Pendampingan kepada mitra melalui pengenalan teknik<br />fotografi dilakukan oleh tim Abdimas dengan memberikan pemahaman pentingnya promosi melalui media sosial<br />dengan cara menampilkan foto produk lebih menarik bagi calon konsumen. Disamping pemahaman pentingnya<br />promosi di media sosial dengan teknik fotografi, perlu adanya kreativitas untuk mendukung promosi. Hasil dari<br />pengenalan teknik fotografi yang diberikan, melalui praktek singkat serta dorongan siswa untuk terus mencoba,<br />siswa SMP Tarsisius I dapat melakukan pengambilan foto lebih baik untuk selanjutnya digunakan dalam promosi<br />hasil produk melalui media sosial. Dengan menggunakan alat sederhana yang dimiliki siswa, smartphone ataupun<br />kamera sederhana yang dimiliki, tampilan foto dapat dibuat dengan menarik. Program Studi Sarjana Manajemen dan<br />Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tarumanagara bekerja sama dengan Sekolah Menengah<br />Pertama Tarsisius 1 Jakarta Barat untuk melakukan kegiatan pengenalan teknik fotografi untuk media sosial kegiatan<br />wirausaha Siswa SMP Tarsisius 1, agar dapat merangsang kreativitas dalam menampilkan produk dan sekaligus<br />mendukung dalam melakukan kegiatan kewirausahaan.<br /><br /></p> 2024-03-14T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/27431 PENGOLAHAN LIMBAH BIOMASSA SERBU PENGOLAHAN LIMBAH BIOMASSA SERBUK GERGAJI KAYU DAN SAMPAH DAUN MENJADI BRIKET AROMATIK SEREH UNTUK MASYARAKAT KRUKUT KOTA DEPOK 2023-12-10T08:48:00+00:00 Sri Sulasminingsih sri.sulasminingsih@upnvj.ac.id Fahrudin Fahrudin fahrudin@upnvj.ac.id Tatik Juwariyah juwariyah_tj@upnvj.ac.id Retna Sari retna.sari@upnvj.ac.id <p>The Community Partnership Program (PKM) is implemented at the Waste Bank through the use of wood sawdust<br />and leaf waste into aromatic lemongrass briquette products. The results of observations carried out in the<br />community environment aimed at community service programs still found leaf litter in house yards. The habit that<br />people often have with scattered leaf waste is burning it, thus having a negative effect on the environment. The aim<br />of this activity is to apply technology by processing wood sawdust waste with leaf waste as material for making<br />biomass briquettes. The process of making briquettes is carried out by applying processing technology that is simple<br />and easy to apply to the target communities for community partnership program activities. The service method is<br />carried out in the form of counseling, discussion and practice which begins with the process of burning leaf waste<br />and wood sawdust, then crushing, pounding, and sieving, then mixing with starch and molding and drying processes<br />using sunlight. The results achieved from this activity, a good briquette making process can be carried out that will<br />have uniform shape. The addition of lemongrass leaves is an innovation in making these briquettes, so that it can be<br />used as an alternative solution for utilizing biomass waste to make briquette products with aromatic lemongrass.<br />This activity can have a positive impact on the environment as well as an effort to improve the community's economy.<br /><br /></p> <p><strong>ABSTRAK</strong><br />Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dilaksanakan pada Bank Sampah melalui pemanfaatan serbuk gergaji kayu<br />dan sampah daun menjadi produk briket aromatik sereh. Hasil observasi yang dilakukan pada lingkungan<br />masyarakat pada sasaran program pengabdian kepada masyarakat masih ditemukan sampah daun pada<br />pekarangan rumah. Kebiasaan yang sering dilakukan masyarakat terhadap sampah daun yang berserakan adalah<br />dibakar, dengan demikian memberi efek negatif bagi lingkungan. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan penerapan<br />teknologi melalui pengolahan limbah serbuk gergaji kayu dengan sampah daun sebagai bahan pembuatan briket<br />biomassa. Proses pembuatan briket dilakukan dengan penerapan teknologi pengolahan yang sederhana dan mudah<br />diterapkan pada masyarakat sasaran kegiatan program kemitraan masyarakat. Metode pengabdian dilaksanakan<br />dalam bentuk penyuluhan, diskusi, dan praktik yang diawali dengan proses pembakaran sampah daun dan serbuk<br />gergaji kayu, selanjutnya dilakukan penghancuran dan penumbukan serta pengayakan, kemudian dicampur dengan<br />kanji dan dilakukan proses pencetakan serta pengeringan dengan memanfaatkan sinar matahari.. Hasil yang<br />dicapai dari kegiatan ini dapat dilakukan proses pembuatan briket yang baik akan memiliki keseragaman bentuk,<br />penambahan daun sereh menjadi inovasi dalam pembuatan briket ini, sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif<br />solusi pemanfaatan limbah biomassa sebagai pembuatan produk briket dengan aromatic sereh. Kegiatan ini dapat<br />memberi dampak positif terhadap lingkungan sekaligus sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat.<br /><br /></p> 2024-03-14T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/26721 Pemanfaatan Teknologi dalam Penerapan Presensi Digital Berbasis QR-Code Di SDN Gunung Cabe Desa Cimaja 2023-10-13T10:20:24+00:00 Dede Agung dede.agung_hk21@nusaputra.ac.id Ivana Lucia Kharisma ivana.lucia@nusaputra.ac.id Gina Purnama Insany gina.purnama@nusaputra.ac.id Kamdan kamdan@nusaputra.ac.id Wigi Januar Rahman wigi.rahman_ti21@nusaputra.ac.id Raihan Lutfhi Purba raihan.luthfi_hk21@nusaputra.ac.id Delia Nur Delia Nur Annisa delia.nur_hk21@nusaputra.ac.id Muhammad Maulana Zakaria muhammad.zakaria_si21@nusaputra.ac.id Ardi Yansah ardi.yansah_si21@nusaputra.ac.id <p>In the current era, technology is considered a basic need that can make various jobs easier, including in the field of<br />education. However, knowledge about the use of technology is still uneven, especially in the educational context.<br />Cimaja Village is a relatively advanced village where the people have a high interest in higher education. At<br />Gunung Cabe Elementary School, student attendance is still recorded by recording in a book, referring to the use of<br />a paper calendar and keeping a physical attendance book. Recording with this system is susceptible to the risk of<br />damage and loss of documents. Therefore, the Cimaja village KKN team created a digital attendance recording<br />system by implementing QR-Code technology which is connected to the student database. The aim of this activity is<br />to simplify and increase the efficiency of the student attendance process with greater accuracy and speed. Apart<br />from that, attendance results can be accessed mobile. The implementation of QR-Code based digital attendance is<br />considered more effective than the manual attendance method using a book. During its implementation, teachers<br />and students will gain new knowledge about the use of technology in QR-Code based digital attendance, as well as<br />develop new skills in using the system. Thus, it can be concluded that this PKM activity has succeeded in changing<br />the situation for partners, namely SDN Gunung Cabe, through the implementation of presence using QR-Code. The<br />use of this technology makes a positive contribution in increasing the efficiency and effectiveness of student<br />attendance management at school.</p> <p><strong>ABSTRAK:</strong></p> <p>Dalam era saat ini, teknologi dianggap sebagai kebutuhan pokok yang dapat mempermudah berbagai pekerjaan,<br />termasuk dalam bidang pendidikan. Namun, pengetahuan tentang pemanfaatan teknologi masih belum merata,<br />terutama dalam konteks pendidikan. Desa Cimaja merupakan desa yang tergolong maju dimana masyarakatnya<br />memiliki minat yang tinggi terhadap pendidikan yang tinggi. Pada SDN Gunung Cabe, pencatatan presensi siswa<br />masih dilakukan dengan cara mencatat pada buku, mengacu pada penggunaan kalender kertas serta menyimpan<br />buku absensi secara fisik. Pencatatan dengan sistem ini rentan terhadap risiko kerusakan dan kehilangan dokumen.<br />Oleh karena itu, tim KKN desa Cimaja membuat sebuah sistem pencatatan presensi secara digital dengan<br />menerapkan teknologi QR-Code yang terkoneksi dengan database siswa. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk<br />mempermudah dan meningkatkan efisiensi proses presensi siswa dengan akurasi dan kecepatan yang lebih tinggi.<br />Selain itu, hasil presensi dapat diakses secara mobile. Implementasi presensi digital berbasis QR-Code ini dianggap<br />lebih efektif daripada metode presensi manual menggunakan buku. Selama pelaksanaannya, guru dan siswa akan<br />mendapatkan pengetahuan baru tentang pemanfaatan teknologi dalam presensi digital berbasis QR-Code, serta<br />mengembangkan keterampilan baru dalam menggunakan sistem tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan<br />bahwa kegiatan PKM ini berhasil mengubah keadaan pada mitra, yaitu SDN Gunung Cabe, melalui penerapan<br />presensi menggunakan QR-Code. Penggunaan teknologi ini memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan<br />efisiensi dan efektivitas manajemen kehadiran siswa di sekolah.</p> 2024-03-14T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/26738 PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI ECO ENZYME DENGAN PENDEKATAN ABCD (ASSET-BASED COMMUNITY DEVELOPMENT) PADA MASYARAKAT DESA KLANGENAN, CIREBON 2024-01-08T04:06:11+00:00 Ana Humardhiana anahumardhiana@gmail.com Firdha Fadila firdhafadila1102@gmail.com Mila Kamalia milakamalia01@gmail.com <p>Waste is an environmental issue that needs to be taken seriously. In Cirebon Regency, waste production is so<br />abundant that it is predicted that landfills will run out of space by 2025. Therefore, a village-based waste<br />management is needed to solve this problem. The existence of waste in the environment, especially household waste,<br />needs to be addressed with sustainable waste management by processing waste at the household level. The aim of<br />this community service activity is to empower the village assets in increasing community knowledge about waste<br />management and providing training to the community through processing household waste into eco enzymes which<br />have many beneficial values. This service activity was carried out in Klangenan Village, Cirebon Regency, West<br />Java. The method used was the ABCD (Asset-Based Community Development) approach. The results of this service<br />activity are: (1) the community began to realize the importance of managing and processing waste independently, (2)<br />the community has knowledge and ability regarding techniques for processing waste into more valuable products in<br />a sustainable manner, and (3) the community began to actively play a role in solving the waste problem in<br />Klangenan Village so as to create a clean, comfortable and healthier environment. This community service in<br />Klangenan Village is expected to initiate other similar activities, such as cleaning up the river, training to make<br />products from plastic waste, or processing organic waste into fertilizer for household gardens</p> <p><strong>ABSTRAK:</strong></p> <p>Sampah merupakan masalah lingkungan yang perlu ditangani secara serius. Di Kabupaten Cirebon produksi sampah<br />sangat melimpah sehingga diprediksi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak mampu lagi menampung sampah pada<br />tahun 2025. Oleh karena itu, pengelolaan sampah berbasis desa sangat diperlukan untuk mengatasi hal ini.<br />Keberadaan sampah di lingkungan khususnya sampah rumah tangga juga perlu disikapi dengan pengelolaan sampah<br />yang berkelanjutan dengan melakukan pengolahan sampah pada level rumah tangga. Tujuan dari kegiatan<br />pengabdian masyarakat ini adalah untuk pemberdayaan aset-aset desa dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat<br />tentang pengelolaan sampah dan memberikan pelatihan kepada masyarakat melalui pengolahan sampah rumah<br />tangga menjadi eco enzyme yang mempunyai banyak nilai manfaat. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Desa<br />Klangenan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Metode yang digunakan yakni pendekatan ABCD (Asset-Based<br />Community Development). Hasil dari kegiatan pengabdian ini yaitu: (1) masyarakat mulai menyadari akan<br />pentingnya pengelolaan dan pengolahan sampah secara mandiri, (2) masyarakat memiliki pengetahuan dan<br />kemampuan tentang teknik pengolahan sampah menjadi produk yang lebih bernilai secara berkelanjutan, dan (3)<br />masyarakat mulai secara aktif berperan dalam memecahkan masalah sampah di Desa Klangenan sehingga tercipta<br />suatu lingkungan yang bersih, nyaman, dan lebih sehat. Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Klangenan ini<br />diharapkan dapat menginisiasi kegiatan-kegiatan serupa lainnya, seperti pembersihan sampah di sungai, pelatihan<br />pembuatan produk dari bahan sampah plastik, atau pengolahan sampah organik sebagai pupuk untuk kebun rumah<br />tangga.</p> 2024-03-14T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia