PEMANFAATAN POTENSI SEJARAH DAN BUDAYA UNTUK PRODUK WISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN SEMARANG
Main Article Content
Abstract
Semarang Regency is the main route in the Joglosemar area (Jogja-Solo-Semarang), its position is very strategic and has quite a lot of tourist attractions, but historic attraction is still less managed. For example, the history of Ki Pandan Aran II related to the early establishment of Semarang Regency has not been fully utilized. It has only been commemorated in anniversaries, but not packaged into a tour package. For this reason, it is necessary to package the Semarang Regency anniversary activities into an attractive tour package. The implementation method uses literature studies, interviews, and FGD. This community service activity is collaborated with the Deputy for Destination Development of the Ministry of Tourism of the Republic of Indonesia and Commission X of the Indonesian Parliament and the Semarang Regency Tourism Office. Based on interviews and literature studies result, the potential assets and tourist attractions were compiled. During the FGD, the preparation of historical tour packages was discussed. The commemoration activities are usually carried out in stages starting with a pilgrimage to the graves of Ki Pandan Aran II and Bayat Klaten, Kirab Merti Bumi, followed by Jamasan Pusaka, and the main event. Packaging these activities in order to become an attractive tour package, is carried out by combining pre-event and post-event activities in the form of visits to several other tourist destinations in the Regency and City of Semarang. This tour package is expected to provide direct economic contribution to local communities while maintaining the sustainability of local historical and cultural values
ABSTRAK:
Kabupaten Semarang merupakan jalur lintas utama di Kawasan Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang) sehingga posisinya sangat strategis. Dilihat dari sektor kepariwisataan, Kabupaten Semarang memiliki cukup banyak daya tarik wisata, namun daya tarik sejarah belum tergarap dengan baik. Sebagai contoh, potensi sejarah Ki Pandan Aran II terkait dengan awal berdirinya Kabupaten Semarang belum dimanfaatkan secara maksimal. Sejauh ini hanya diperingati dalam rangkaian peringatan hari jadinya, namun belum dikemas menjadi paket wisata yang bisa ditawarkan ke wisatawan. Untuk itu perlu dilakukan upaya pengemasan kegiatan peringatan hari jadi Kabupaten Semarang tersebut mejadi sebuah paket wisata yang menarik. Metode pelaksanaan dengan menggunakan studi literatur, wawancara, dan FGD. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini sekaligus merupakan kegiatan kerjasama antara Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Kementerian Pariwisata RI dan Komisi X DPR RI serta Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang. Berdasarkan hasil wawancara dan studi literatur, disusunlah aset potensi dan daya tarik wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Semarang. Pada saat FGD, dibahas penyusunan paket wisata sejarahnya. Kegiatan peringatan Hari Jadi Kabupaten Semarang biasanya dilakukan bertahap dimulai dengan ziarah ke makam Ki Pandan Aran II dan Bayat Klaten, Kirab Merti Bumi, dilanjutkan Jamasan Pusaka, dan acara puncak. Pengemasan kegiatan tersebut agar mejadi sebuah paket wisata yang menarik, dilakukan dengan cara mengkombinasikan dengan kegiatan pre-event dan post-event berupa kunjungan ke beberapa destinasi wisata lainnya di Kabupaten dan Kota Semarang. Paket Wisata ini diharapkan bisa memberikan kontribusi ekonomi secara langsung ke masyarakat lokal sekaligus menjaga keberlangsungan nilai-nilai sejarah dan budaya setempat.
Article Details
This work is licensed under a Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/
References
Amir, Syakir (2015) Sustaining Local Community Economy Through Tourism: Melaka UNESCO World Heritage City, Procedia Environmental Sciences, Volume 28, 2015, Pages 443-452
Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang, 2019, Booklet Infografis Statistik Distribusi Kabupaten Semarang Tahun 2019, BPS Kabupaten Semarang, No Katalog : 1103026.3322
Indrawati et al., 2016, Edu – Religious Tourism Based on Islamic Architecture Approach, a Prelimenary Research in Majasto Cemetery – Sukoharjo Regency Central Java, Procedia - Social and Behavioral Sciences, Volume 227, 14 July 2016, Pages 656-663
Nurseptiani, Dika dan Mustam, M, (2006), Strategi Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Semarang, Journal of Public Policy and Management Review Vol 5 No 2 Tahun 2006 pp 391-396
Putra, Bintang Hanggoro, (2012), Pengembangan Model Konservasi Kesenian Lokal Sebagai Kemasan Seni Wisata Di Kabupaten Semarang, Harmonia, Volume 12, No. 2 / Desember 2012, pp 167-172
Pemerintah Kabupaten Semarang, Sejarah Kabupaten Semarang, URL: https://main.semarangkab.go.id/profile/sejarah/ Diakses tanggal 10 Oktober 2020
Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan di Kabupaten Semarang.
Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Semarang Tahun 2020 - 2025
Prasetyo, AS, Fatimah, T, Padawangi, R, 2017, Perkembangan Kota Lama Tangerang dan Potensinya sebagai Destinasi Wisata Pusaka, Vitruvian: Jurnal Arsitektur, Bangunan, dan Lingkungan 7 (1), 2017, pp 17-30
Štefko, Róbert; Kirá?ová, Alžbeta; Mudríka, Martin, 2015, Strategic Marketing Communication in Pilgrimage Tourism, Procedia - Social and Behavioral Sciences, Volume 175, 12 February 2015, Pages 423-430
Undang-Undang Otonomi Daerah Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang no 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan
Utami, Santi Muji, 2013, Keterlibatan Masyarakat Lokal dalam Pengembangan Potensi Wisata di Kabupaten Semarang, Forum Ilmu Sosial, Vol. 40 No. 1 Juni 2013 pp 84-96