PENELUSURAN BAKAT DAN MINAT PADA SISWA SMPK HARAPAN BALI

Main Article Content

Debora Basaria1
Kiky D. H. Saraswati

Abstract

Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul di berbagai sektor pekerjaan, tentunya dibutuhkan penelusuran bakat dan minat sejak dini pada seorang individu. Ketika individu memasuki usia remaja, pada umumnya mereka sudah mulai memiliki pemikiran mengenai pekerjaan yang ingin mereka geluti di masa depan. Pendidikan di Indonesia saat ini memiliki kebijakan penjurusan bagi siswa dimulai sejak mereka duduk dibangku sekolah menengah atas (SMA). Terkait dengan hal tersebut, maka penting kiranya dibuat sebuah kegiatan penelusuran bakat dan minat sejak usia sekolah menengah pertama (SMP), dengan harapan mereka akan lebih matang dalam memilih jurusan saat akan memasuki sekolah menengah atas. Kegiatan ini juga dapat mempersiapkan siswa untuk serius menyelesaikan sekolah menengah pertama mereka dengan nilai yang memadai untuk dapat diterima di jurusan yang mereka inginkan. Dari kegiatan yang sudah dilaksanakan diketahui 66% dari 487 siswa SMPK Harapan Bali memiliki kapasitas intelegensi yang berada dalam kategori rata-rata. Dari penelusuran bakat dan minat didapatkan hasil 23% dari 487 siswa memiliki minat di area social, 22% siswa memiliki minat di area artistik dan entrepreneur. 16% siswa memiliki minat di area investigative, 11% siswa memiliki minat di area clerical dan 6% sisanya memiliki minat di area realistic. Dari hasil ini dapat disimpulkan hampir lebih dari 50% dari total keseluruhan siswa lebih menyukai jurusan yang non-eksakta.

Article Details

How to Cite
Basaria1, D., & Saraswati, K. D. H. (2019). PENELUSURAN BAKAT DAN MINAT PADA SISWA SMPK HARAPAN BALI. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 2(1). https://doi.org/10.24912/jbmi.v2i1.4315
Section
Articles

References

Holland, J. (t. th). Guide to holland codes. Diunduh dari

http://www.wiu.edu/advising/docs/Holland_Code.pdf

Purwanto, N. (2007). Psikologi pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Senjaya, S. (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi (Artikel). Sutisna.com:

Tembolok.

Slameto. (1998). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.

Soemanto, W. (2012). Psikologi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.