PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBUATAN PIA SEBAGAI MAKANAN BERSUMBER DAYA ALAM LOKAL DARI SERABUT BUAH LONTAR UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT PULAU ROTE

Main Article Content

I N Widiartha Mahayasa
P.G.M Widyaswari Mahayasih
Nyoman Sirma
Kartiwan. S

Abstract

Kelompok Oo Daro dan kelompok Ita Esa yang berada di Kecamatan Rote Barat Daya dan Kecamatan Lobalaen Kabupaten Rote-Ndao Nusa Tenggara Timur (NTT) telah umum melakukan usaha pengolahan produk dari buah lontar, yaitu gula cair dari nira buah lontar. Gula ini sangat digemari oleh masyarakat, bahkan sampai ke luar daerah. Disamping nira dari buah yang umum digunakan, buah lontar masak juga dapat diolah menjadi produk dengan nilai jual yang baik, yaitu menjadi pia buah lontar. Pengolahan buah lontar masak menjadi berbagai jenis makanan (kue), bagi masyarakat Rote, merupakan suatu hal (teknologi) yang masih baru. Selama ini buah yang telah masak lebih banyak dibuang begitu saja. Oleh karena itu, masyarakat dari kelompok Oo Daro dan kelompok Ita Esa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan yang diadakan.  Kegiatan dilakukan selama 2 hari. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kedua kelompok ini telah memahami proses pengolahan buah lontar masak menjadi pia dan dimanfaatkan sebagai salah satu sumber pendapatan mereka

Article Details

How to Cite
Mahayasa, I. N. W., Mahayasih, P. W., Sirma, N., & S, K. (2019). PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBUATAN PIA SEBAGAI MAKANAN BERSUMBER DAYA ALAM LOKAL DARI SERABUT BUAH LONTAR UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT PULAU ROTE. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 1(2). https://doi.org/10.24912/jbmi.v1i2.2896
Section
Articles

References

Apriyanto, 1989. Petunjuk Laboratorium: Analisis Pangan. Bogor.

Badan Pusat Statistik. (2011). Kabupaten Rote-Ndao dalam Angka.

Baliwati Y.F, Khiomsan A., Dwariani M. 2000. Pengantar Pangan dan Gizi. Rineka Cipta ,Jakarta.

Fox, J.J., (1997). Harvest of The Palm. Ecologycal Change in Eastern Indonesia. Havard Press, Cambrige, London.

Kiuk, Z R. 2003. Laporan Luas dan populasi tanaman Lontar di Pulau Rote. Seksi Rehabilitasi dan Perlindungan Tanaman Perkebunan. Rote-Ba’a, Prop NTT.

Kupang pos (2009). Tingkat Kemiskinan di Nusa Tenggara Timur Masih Cukup Tinggi. Kupang Pos edisi 12 Feb Hal: 6. 2009.

Mahayasa, I N.W. 1995. Lontar dan Permasalahannya di Nusa Tenggara Timur. Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana.

Mahayasa,I N.W. 1998a. Desain Teknologi Pemanfaatan Buah Lontar Menjadi Sirup. (Suatu Karya Teknologi). Fakultas Pertanian Universitas Nusa cendana, Kupang.

Mahayasa, I N.W. 1999. desain Teknologi Pemanfaatan Buah Lontar Menjadi Selei. (Suatu Karya Teknologi). Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana, Kupang.

Mahayasa, I N.W, 2000. Desain Teknologi Pemanfaatan Buah Lontar Menjadui Dodol. (Suatu Karya Teknologi). Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana, Kupang.

Mahayasa, I N.W. 2000a. Lontar. Salah satu Tanaman Unggulan Masyarakat Nusa Tenggara Timur. Fakultas Pertanian Universias Nuca Cendana, Kupang.

Mahayasa, I N.W. 2004. Desain Teknologi Pemanfaatan Serabut Buah Lontar Menjadi Keset dan Barang Kerajinan Lainnya. Fakultas Pertanian Universisa Nusa Cendana, Kupang.

Rubak, Y.T; H.J.D. Lalel; I N.W. Mahayasa., 2009. Karakterisasi dan pemanfaatan potensi pulp buah siwalan sebagai sumber zat tambahan makanan alami: antioksidan, zat pewarna, dan aroma.

Widyatmika, M. 1989. Penelitian Sosial Ekonomi Pemanfaatan Lontar di Pulau Rote dan Sabu. Departemen Kehutanan dan Pengembangan Kehutanan Proyek Penelitian Kehutanan di Nusa Tenggara Timur