ETIKA DAN BUDAYA MAHASISWA BERINTERAKSI DI MEDIA SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
Main Article Content
Abstract
The current development of humans is very much in line with changes in their environment; Everyone will be carried away by developments that are increasingly rapid and so fast. If the use of ICT is used freely and openly, it will have a negative impact on its users. For example, in a situation where users do not decide whether the information they are entitled to be shared or not. Social media has recently become a new and popular medium among Indonesians, especially the younger generation and adults. There are no strict communication rules on social media, or if there are, they are not observed. As a result, there will be many violations of communication ethics. It allows news and information to be spread quickly and easily accessible. Cultural differences play an important role in shaping students' online interactions. Students from different cultures show differences in the use of language, symbols and communication styles on social media. Students from collectivist cultures (e.g. Javanese) prioritize group harmony and are cautious about posting content that might violate social norms. In addition, people can also give their opinions and reactions immediately after the incident, both positive and negative. The author wants to discuss the communication ethics of internet users when receiving information and information on social media pages. types of information requests, delivery of information, delivery of positive arguments, delivery of negative arguments, commentators. The purpose of this devotion is so that social users can be more aware and understand the importance of ethics and culture in interacting on social media.
ABSTRAK
Perkembangan manusia saat ini sangat sejalan dengan perubahan lingkungannya; setiap orang akan terbawa oleh perkembangan yang semakin lama semakin pesat dan begitu cepat. Apabila pemakaian TIK digunakan secara bebas dan terbuka, itu akan berdampak negatif pada penggunanya. Sebagai contoh, dalam situasi di mana pengguna tidak memutuskan apakah informasi yang mereka peroleh layak untuk dibagikan atau tidak. Media sosial baru-baru ini menjadi media yang baru dan populer di kalangan masyarakat Indonesia, terutama generasi muda dan dewasa. Tidak ada aturan komunikasi yang ketat di media sosial, atau jika ada, mereka tidak diperhatikan. Akibatnya, akan banyak pelanggaran etika komunikasi. Media ini memungkinkan berita dan informasi tersebar dengan cepat dan mudah diakses. Perbedaan budaya memainkan peran penting dalam membentuk interaksi online mahasiswa. Mahasiswa dari budaya yang berbeda menunjukkan perbedaan dalam penggunaan bahasa, simbol, dan gaya komunikasi di media sosial. Mahasiswa dari budaya kolektivis (misalnya, Jawa) mengutamakan keharmonisan kelompok dan berhati-hati dalam memposting konten yang mungkin melanggar norma sosial. Selain itu, orang juga dapat memberikan pendapat dan reaksi mereka dengan segera setelah kejadian terjadi, baik positif maupun negatif. Penulis ingin membahas etika komunikasi pengguna internet ketika menerima informasi dan informasi di halaman media sosial, seperti jenis permintaan informasi, penyampaian informasi, menyampaikan argumen positif, penyampaian argumen negatif, dan komentator. Tujuan pengabdian ini adalah agar pengguna media sosial lebih sadar dan memahami pentingnya etika dan budaya dalam berinteraksi di media sosial
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/
References
Astajaya, I. K. M. (2020). Etika Komunikasi di Media Sosial. Widya Duta: Jurnal Ilmiah Ilmu Agama dan Ilmu Sosial Budaya, 15(1), Article 1. https://doi.org/10.25078/wd.v15i1.1678
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesi (APJI) (2018). Penetrasi dan Profile Perilaku Pengguna Internet Indonesia. https://apjii.or.id/survei
Cahyono, A. S. (2016). Pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat di Indonesia. Publiciana, 9(1), 140-157.
Clara Sari, A., Hartina, R., Awalia, R., Iriyanti, H., & Zulkifli, N. (2018). Komunikasi dan Media Sosial.
Dewi, M. S. R. (2019). Islam dan etika bermedia (kajian etika komunikasi netizen di media sosial instagram dalam perspektif islam). Research Fair Unisri, 3(1).
Fahrimal, Y. (2018). Netiquette: Etika Jejaring Sosial Generasi Milenial dalam Media Sosial. Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan, 22(1), 69-78.
Fauzi, R. (2017). Perubahan Budaya Komunikasi pada Pengguna Whatsapp di Era Media Baru. Jurnal Ilmu Komunikasi Efek, 1(1), 265273. https://doi.org/10.32534/jike.v1i1.44
Irhamdi, M. (2018). Menghadirkan Etika Komunikasi Dimedia Sosial (Facebook). KOMUNIKE: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, 10(2), 139-152.
Mutiah, T., Albar, I., Fitriyanto, A. R., & Rafiq, A. (2019). Etika Komunikasi dalam menggunakan Media Sosial.
Prasanti, D., & Indriani, S. S. (2017). Etika Komunikasi dalam Media Sosial Bagi Ibu-Ibu PKK di Desa Mekarmukti Kab. bandung Barat (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Etika Komunikasi dalam Media Sosial Bagi Ibu-ibu Pkk di Desa Mekarmukti Kab. bandung Barat). Profetik: Jurnal Komunikasi, 10(1), 21-34.
Rifauddin, M. (2016). Fenomena cyberbullying pada remaja. Khizanah al-Hikmah: Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan, 4(1), 35-44.
Sri Hapsari Wijayanti, Kasdin Sihotang, Vanessa Emmilly Dirgantara, & Maytriyanti. (2022). Bentuk-Bentuk Etika Bermedia Sosial Generasi Millenial
Wahyudin, U., & El Karimah, K. (2017). Etika Komunikasi di Media Sosial. Prosiding Komunikasi, 1(2).