PELAKSANAAN DAN HAMBATAN PERKAWINAN TUNGKU CU PADA MASYARAKAT ADAT MANGGARAI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN
Main Article Content
Abstract
This journal aims to inform the Indonesian people in general and to the Manggarai community in particular which in this study concerns implementation and is also related to obstacles for couples who marry with the Tungku Cu relationship, which in this case is a custom or custom of the community in Manggarai. The process of collecting data and research on this journal was carried out in the period from August 2022 to December 2022. The research method used by the author in this study is the Normative research method and the data collection technique carried out is with a literature study which is also corroborated by opinions from those related to being based on interviews with sources. Tungku Cu marriage has pros and cons in the Manggarai community in particular which in this study will be represented by the resource persons whom the author interviewed in this study related to the implementation and obstacles of Tungku Cu marriage in Manggarai which until now there are still several couples married to the Tungku Cu relationship in Manggarai, Flores, East Nusa Tenggara.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Jurnal Komunikasi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Ngoro,Andi M. 2016. Budaya Manggarai Selayang Pandang. Ruteng: Nusa Indah.
Hadikusuma, Hilman. 1986. Antropologi Hukum Indonesia. Bandung: Alumni.
Efrianto, Gatot, Dwi Seno, Wijanarko Sabela Gayo. 2021. Masyarakat Samin dan Baduy Menuju Pembaharuan. Yogyakarta: Pata.
Arief, Barda Nawawi. 2010. Kebijakan Legislatif Dalam Penanggulangan Kejahatan Dengan Pidana Penjara. Yogyakarta: Genta Publishing.
Wignjosoebroto, Soetandyo. 2002. Hukum Paradigma, Metode dan Dinamika Masalahnya. Jakarta: ELSAM dan HUMA.
Ibrahim, Johnny. 2010. Teori & Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Malang : Bayumedia Publishing.
Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji. 1995.Metode Penelitian Normatif. Jakarta : Rajawali Press.
UNDANG-UNDANG
Indonesia. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1. Sekretariat Negara. Jakarta.
Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan . Sekretariat Negara. Jakarta.
KITAB HUKUM KANONIK
Tim Temu Kanonis Regio Jawa. 2005. Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris Canonici). Buku ke-III tentang tugas gereja mengajar, judul ke VII tentang perkawinan Bab III tentang halangan-halangan yang dapat menggagalkan pada khususnya. Yogyakarta, 1 Juli 2005, dan semarang, 15 Agustus 2005. Edisi resmi Bahasa Indonesia
WAWANCARA
Jebaku, Yulius. Alasan Perkawinan Tungku Cu di Manggarai. via whatsapp call, 20 Desember 2022
Geby. Alasan masih berlakunya perkawinan Tungku Cu di Manggarai. via whatsapp chat, 17 Oktober 2022
Gita (Nama samaran). Keturunan Pasangan Perkawinan Tungku Cu. Jakarta, 25 November 2022.
INTERNET
“Analisis Data Statistik”. ANALISIS DATA STATISTIK: Teori Perkawinan (mmriset.blogspot.com). diakses hari Jumat, 5 Agustus 2022, Pukul 00.20 WIB
“KBBI Kearifan Lokal” Kearifan Lokal | Arti Kata Kearifan Lokal (kamusbesar.com) dikutip pada Selasa, 13 September 2022, pukul 12.20 WIB
BPK RI (Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia)
Kompasiana, Hukum Waris Masyarakat Patrilineal dalam Adat Manggarai, (Jakarta Pusat :Gedung Kompas Gramedia ) diperbaharui 25 Januari 2021, diakses pada 19 Desember 2022 Pukul 13.33
Kemenag Kantor Wilayah Provinsi NTT, Jumlah Penduduk agama di Kabupaten Manggarai
Pemerintah Kabupaten Manggarai. 9 September 2022 pukul 09:31 Mengenal Manggarai - Pemkab Manggarai (manggaraikab.go.id) dikutip tanggal 9 September 2022 pukul 08:45 WIB
JURNAL
Utomo, Ariane, Oki Rahadianto Sutopo. 2020. “ Pemuda, Perkawinan, dan Perubahan sosial di Indonesia”. Jurnal Studi Pemuda, 9 Nomor 2 . Yogyakarta: Youth Studies Centre Fisipol UGM. (Akses, 21 Desember 2022).
Grijns, M., Horii, H., Irianto, S., & Saptandari, P. (Eds.). 2020. Marrying Young in Indonesia: Voices, Laws and Practices. Singapore: ISEAS Publishing.
Subekti,Trusto. 2010. “Sahnya Perkawinan Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkaiwnan Ditinjau Dari Hukum Perjanjian”.Jurnal Dinamika Hukum. Vol.10,Nomor 3. Purwokerto:Fakultas Hukum Universitas Jenderal Sudirman.
Sulastriyono. 2014. Filosofi Pengakuan dan Penghormatan Negara Terhadap Masyarakat Hukum Adat di Indonesia. Jurnal Yudisial, Vol. 3 No. 3.
Septya Hanung Surya Dewi, I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, Fatma Ulfatun Najicha. 2020. “Kedudukan dan Perlindungan Masyarakat Adat dalam Mendiami Hutan Adat”. Jurnal LEGISLATIF (Lembaran Gagasan Mahasiswa yang Solutif dan Inovatif. Vol. 4 Nomor 1.
.Lon, Yohanes S. 2020. “Perkawinan Tungku Cu (Cross-Cousin Marriage) di Manggarai Antara Adat dan Agama”. Jurnal Sosial & Budaya Syar-I. Vol 7 no 1. Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Syamsudin, M, 2008. “Beban Masyarakat Adat Menghadapi Hukum Negara.” Jurnal Hukum. Vol 15 No 3: 338–351
Erwinsyahbana, Tengku. 2012 .“Sistem Perkawinan Pada Negara Hukum Berdasarkan Pancasila. Jurnal Ilmu Hukum.Vol. 3 no. 1. DOI: http://dx.doi.org/10.30652/jih.v3i01.1027