PELAKSANAAN POLIGAMI YANG TIDAK SESUAI DENGAN UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 1974 JO UNDANG-UNDANG NO 16 TAHUN 2019 TENTANG PERKAWINAN (Studi Kasus: Putusan Nomor 311/Pdt.G/2019/PA.Bn)
Main Article Content
Abstract
polygamous marriage where a married man then remarries and has more than one wife, basically polygamy in Indonesia is only possible if the person concerned gives permission to do polygamy An application for a polygamy permit must go through the permission of the first wife and a certain institution is required for consideration, the authorized institution is a judge or court, after deliberating and fulfilling all the requirements in court, I conclude whether or not the applicant will give permission to practice polygamy, the court will give permission if the marriage has not reached the goal of marriage. Polygamous marriage cannot be used as a venue for measuring a person's Islam, in which case the more active the polygamist is considered the better his religious position, or the more patient a wife accepts polygamy, the more quality her faith will be or by considering polygamy as sunnah. There have been many men who have married more than once or are called polygamous, in this case the Bengkulu Religious Court Judge granted the application for permission to practice polygamy on condition that it strengthens the alternative and cumulative. If one of these conditions can be proven, then the court can give permission to practice polygamy and the court can grant it if these conditions have been met. And the Court also has to prove whether the wife really cannot carry out her obligations as a wife, has an incurable illness or disability, cannot give birth to offspring.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Jurnal Komunikasi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
DAFTAR PUSTAKA
Buku dan Book Chapter
Abdulkair, Muhammad. Hukum Perdata Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2011.
Akhyar, Abuya Adil. Poligami Tidak Sunah. Jakarta: Stufia Press, 2010.
Arifin, Syamsul. Pengantar Hukum Indonesia. Medan: Medan Area University Press, 2012.
Arto, Mukti. Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama. Cetakan ke-5. Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2004.
Atardi, I Ketut. Hukum Adat Bali dengan Aneka Ragam Masalahnya dilengkapi Yurisprudensi. Denpasar: Setia Lawan, 1987.
Hadikusuma, Hilman. Pengantar Ilmu Hukum Adat Indonesia. Bandar Lampung: Mondar Maju, 1992.
Kansil, C.S.T. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1989.
Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum Edisi Revisi. Cetakan ke-12. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2016.
Mursalim, Supardi. Menolak Poligami Studi Tentang Undang-Undang Perkawinan dan Hukum Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
Prakoso, Djoko. dan I Ketut Murtika. Asas-Asas Hukum Perkawinan di Indonesia. Jakarta: Bina Aksara, 1987.
Rato, Dominikus. Hukum Perkawinan dan Wris Adat di Indonesia. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo, 2011.
Rambe, Nabawi. Fiqih Islam. Jakarta: Duta Pahala, 1994.
Shidarta. Karakteristik Penalaran Hukum Dalam Konteks Ke-Indonesia. Jakarta: CV Utomo, 2006.
Soekanto, Soerjono. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: UI Perss, 1986.
Soekanto, Soerjono. dan Soekanto. Pokok-pokok Hukum Adat. Bandung: Alumni, 1979.
Soeryasumantri, Jujun. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Sinar Harapan, 1978.
Jurnal
Cahyani, Andi Intan. “Poligami Dalam Perspektif Hukum Islam”. Al-Qadau. Vol 5 Issue 2, Tahun 2018.
Charisma, Izza. “Perlindungan Hukum Bagi Istri Pengidap Bipolar Dari Poligami Perspektif Hak-Hak Penyandang Disabilitas”. Sakina: Journal Of Family Studies. Vol. 5 Issue 2, Tahun 2021.
Hafidzi, A. “Prasyarat Poligami Dalam Kitab Fiqih Islam dan Kompilasi Hukum Islam Perspektif Maslahah Mursalah”. Al-daulah: Jurnal Hukum dan Perundangan Islam. 7, 371, Tahun, 2017.
Hidayatullah, Haris. “Adil Dalam Poligami Perspektif Ibnu Hazm”. Religi Jurnal Studi Islam. Vol 6 Issue 2, Tahun 2015.
Hikmah, Siti. “Fakta Poligami Sebagai Bentuk Kekerasan terhadap Perempuan”. Sawwa Jurnal Studi Gender. Vol 7 Issue 2, Tahun 2012.
Jabri, Mukti Ali. “Pernikahan Menurut Hukum Islam”. Pendais Jurnal Pendidikan dan Wawasan Keislaman. Vol. 1 Issue 1, Tahun 2019.
Jalil, Abdul. “Wanita Dalam Poligami”. Cendekia Jurnal Studi Keislaman. Vol 2 Issue 1, Tahun 2016.
Maulana, W. “Poligami Dalam Perspektif Islam dan Kristen”. Al-Hikmah Studi Agama. Vol 2 Issue 1, Tahun 2016.
Moqsith, Abd. “Tafsir Atas Poligami Dalam Al-Quran”. Karsa Jurnal Sosial dan Budaya Islam. Vol 23 Issue 1, Tahun 2015.
Mustari, Abdilah. “Poligami Dalam Reinterpretasi”. Jurnal Sipakalebbi. Vol 1 Issue 3, Tahun 2014.
Mustofa, M Arif. “Poligami Dalam Hukum Agama dan Negara”. Al-Imarah. Vol 2 Issue 1, Tahun 2017.
Noviana, Lia. “Persoalan Praktik Poligami Dalam Masyarakat Islam”. Jurnal Salam. Vol 5 Issue 1, Tahun 2012
Sunaryo, Agus. “Poligami di Indonesia (Sebuah Analisis Normatif Sosiologis)”. Yinyang Jurnal Studi Islam. Vol 5 Issue 1, Tahun 2010.
Wafa, Ahmad Zainul. “Analisis Kompilasi Tentang Larangan Pernikahan dalam Hukum Islam dan Hindu”. Al-Hukama. Vol 1 Issue 1, Tahun 2011.
Cahyani, Andi Intan. “Poligami dalam Perspektif Hukum Islam”. Al-Qadau. Vol 5 Issue 2, Tahun 2018.
Peraturan Perundang-undangan
Indonesia. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
Indonesia. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Perkawinan.