PERAN JURNALISME MELAWAN PANDEMI COVID-19 MELALUI PROGRAM FJPP

Main Article Content

Moehammad Gafar Yoedtadi
Fajar Hermawan

Abstract

Pandemi Covid-19 yang berlangsung cukup lama menyebabkan turunnya kegiatan perekonomian. Tak terkecuali bisnis media massa ikut terpukul. Tak sedikit perusahaan pers di Indonesia, baik media cetak, radio maupun daring mengalami penurunan pendapatan. Pemasang iklan berkurang drastis, sementara biaya operasional tetap tinggi. Di sisi lain, terjadi banjir informasi hoaks Covid-19 yang menghambat penanganan pandemi oleh pemerintah. Peran media massa diharapkan membantu pemerintah dalam meluruskan berbagai informasi palsu dan menyosialisasikan perubahan perilaku sesuai protokol kesehatan. Dewan Pers dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meluncurkan program Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku (FJPP) dengan tujuan ganda, memberi bantuan kepada para jurnalis yang medianya terdampak resesi ekonomi dan menggalang partisipasi pers memberitakan perubahan perilaku kesehatan dalam rangka menghindari paparan Covid-19. Sebanyak 3.030 jurnalis dari berbagai media massa di Indonesia ikut dalam program FJPP. Namun tak semua memiliki kualitas pemberitaan yang sesuai kriteria Dewan Pers. Untuk itu FJPP melibatkan 26 wartawan senior menjadi editor berita dimana penulis adalah salah satunya. Dengan demikian Dewan Pers adalah mitra penulis dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Editor bertugas memeriksa dan menilai kelayakan karya-karya para peserta dengan bertolak dari pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik dan kesesuaian dengan tema perubahan perilaku dan pelaksanaan protokol kesehatan. 

Article Details

Section
Articles