PERBANDINGAN KUALITAS HIDUP LANSIA YANG TINGGAL DI KOMUNITAS DENGAN DI INSTITUSI SELAMA PANDEMI COVID-19

Main Article Content

Marcella Erwina Rumawas

Abstract

Pandemi COVID-19 berdampak pada seluruh masyarakat Indonesia, tidak terkecuali lansia. Tidak hanya rentan tertular infeksi COVID-19, lansia pun berisiko tinggi menderita gejala parah bahkan kematian. Upaya memutus penularan virus COVID-19 melalui pembatasan kontak fisik berdampak pada kesehatan psikologis, relasi sosial, akses terhadap layanan publik maupun kesehatan, dan akhirnya kualitas hidup lansia. Dampak COVID-19 terhadap angka kesakitan dan kematian lansia telah diketahui, namun publikasi penelitian yang menggambarkan kualitas hidup lansia di masa pandemi COVID-19 tersebut masih sangat terbatas.  Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adakah perbedaan kualitas hidup antara lansia yang tinggal di komunitas dengan di institusi pada masa pandemi COVID-19. Penelitian analitik potong lintang ini menggunakan data sekunder kualitas hidup yang diukur berdasarkan instrumen WHOQOL-BREF, pada 101 responden lansia dari 3 komunitas di Jakarta dan 1 panti sosial di Kota Bengkulu selama Januari–Juli 2021. Hasil penelitian didapatkan persepsi kualitas hidup baik pada 58.2% dari 67 lansia di komunitas vs 35.3% dari 33 lansia di panti. Pada lansia yang tinggal di komunitas dibandingkan dengan di panti, didapatkan rerata skor yg lebih besar bermakna pada aspek kesehatan fisik (63.67 vs 57.71, p = 0.03), psikologis (66.16 vs 65.94; p = 0.04), relasi sosial (68.67 vs 59.58; p = 0.02) dan lingkungan (64.34 vs 59.50; p = 0.04) serta skor total (65.71 vs 60.68; p = 0.04). Disarankan penelitian selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi terhadap temuan tersebut.

Article Details

Section
Articles