PENGEMBANGAN APLIKASI E-COMMERCE FISHGO GUNA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN NELAYAN DAN MENINGKATKAN KONSUMSI IKAN INDONESIA

Authors

  • M Visa Ramadhan Program Studi Teknologi Informasi, Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan
  • Leonard Tasuno Laiya Program Studi Ilmu Hukum, Universitas Tarumanagara
  • Nagatah Mulia Program Studi Sistem Informasi, Universitas Tarumanagara
  • Alika Ketifa Program Studi Bio Kewirausahaan, Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan
  • Ruslina Simanullang Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Universitas Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.24912/pserina.v1i1.18103

Keywords:

cisumdawu, tunnel, lighting, day, night

Abstract

Indonesia as an archipelagic country has a large enough potential for fish resources (6,520,100 tons/year), as stated in the Decree of the Minister of Marine Affairs and Fisheries number KEP.45/MEN/2011 concerning the potential of Indonesia's marine resources. Fish consumption in Indonesia is considered low and uneven between regions. The low consumption of fish is partly due to unstable fish prices in various regions. However, the complaint that is often heard from fishermen is that it lies in the long distribution channel. As a result, fishing ports have not been able to become a connection medium for distributing fish catches, so there are problems of oversupply and a decrease in the quality of catches


Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi sumber daya ikan cukup besar (6.520.100 ton/tahun), seperti tertuang dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor KEP.45/MEN/2011 mengenai potensi sumber daya laut Indonesia. Konsumsi ikan di Indonesia dianggap masih rendah dan tidak merata antar wilayah. Rendahnya konsumsi ikan diantaranya disebabkan oleh harga ikan yang tidak stabil di berbagai daerah. Namun keluhan yang sering terdengar dari nelayan adalah terletak pada alur distribusi yang panjang. Akibatnya pelabuhan perikanan belum mampu menjadi media koneksi untuk mendistribusikan hasil tangkapan ikan sehingga permasalahan kelebihan pasokan dan penurunan mutu hasil tangkapan terjadi

References

Badan Pusat Statistik. 2016. Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Maret 2016. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

Dewan Ketahanan Pangan. 2013. Indonesia Tahan Pangan dan Gizi 2015. Diakses pada 5 April 2014, dari (http://www.dewanketahananpangan.go.id).

Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). 2016a. Informasi Statistik Kelautan dan Perikanan.

Kementrian Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). 2016b. Kelautan dan Perikanan dalam Angka tahun 2016. Kementrian Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Lesmono, W.D., F. Virgantari, dan H. Wijayanti. 2016. Analisis Permintaan Pangan Hewani Indonesia dengan Generalized

Method of Moments pada Model Quadratic Almost Ideal Demand System. http:// perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/ejurnal%20wahyu%20064112012.pd.(diakses tanggal 21 Juli 2018).

Rachman, H.P.S. dan Erwidodo.1993. Kajian Sistem Permintaan Pangan di Indonesia. Jurnal Agroekonomi. Vol 13(2):72-89.

Suryawati, S.H., S. Saptanto, M. Ariani dan S. Koeshen-drajana. 2005. Peran Ikan dalam Pola Konsumsi Pangan Hewani Rumah Tangga Indonesia; Analisis Data SUSENAS 1996-2002. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. Vol 11(9):41-62.

Downloads

Published

2021-12-30