PEMBUATAN NARASI PERAN ETNIS TIONGHOA PADA MASA PERANG DI INDONESIA

Penulis

  • Kurnia Setiawan Program Studi Desain Komunikasi Visual, Universitas Tarumanagara Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.24912/pserina.v1i1.17605

Kata Kunci:

Agen Perubahan, Etnis Tionghoa, Perang

Abstrak

Sejalan dengan era reformasi yang semakin terbuka dan memberikan kesempatan etnis Tionghoa untuk turut berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial, budaya, dan politik pasca Orde Baru, masih menyisakan beberapa pertanyaan, salah satunya adalah apakah etnis Tionghoa turut mengambil bagian dalam sejarah perang di Indonesia ? Hal ini hampir  tidak pernah diangkat/ dibahas dalam ranah publik. Oleh karena itu Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Tarumanagara  berkolaborasi dengan mitra Perhimpunan Indonesia Tionghoa mengangkat tema ”Peran Etnis Tionghoa dalam Perang di Indonesia” melalui Festival Agen Perubahan Indonesia 2021, yang di dalamnya ada kegiatan lomba, pameran dan webinar. Festival Agen Perubahan Indonesia (API) 2021 merupakan kegiatan berkelanjutan yang telah dilaksanakan pada tahun 2019 dan 2020 dengan tema yang berbeda setiap tahunnya. Khalayak sasaran Festival API adalah orang muda yang berpotensi sebagai agen perubahan masa depan. Melalui Festival API diharapkan dapat menginspirasi dan menumbuhkan semangat untuk berkarya dan membangun Indonesia melalui karya poster Essay yang dilombakan. Para tokoh Tionghoa yang diangkat sebagai subyek pada poster dapat menjadi sarana untuk pembelajaran sejarah yang hilang/ dihilangkan pada era Orde Baru dan dapat sebagai model dan teladan bagi generasi muda saat ini. Metode yang digunakan melalui Design Thinking (Hasso Platner, Stanford). Mahasiswa desain lintas kampus diajak untuk merespon tema dengan menggunakan media poster untuk menyampaikan apresiasi dan pesan kepada publik berdasarkan studi yang telah dilakukan.Tahapan design thinking; empathy, define, ideate, prototype, test. Kegiatan Festival Api memperoleh animo besar, Panglima TNI bersedia memberikan sambutan, dihadiri oleh banyak partisipan dan pemenang lomba bahkan berasal dari mahasiswa non Tionghoa. Hasil dari Festival Api / luaran berupa artikel ilmiah, pameran poster, video, dan HaKI.

Referensi

Ardian, Noel Febry, Hendriana Werdhaningsih, dkk. (2018). Penggunaan Design Thinking

dalam Pengembangan Produk Kerajinan IKM (Studi Kasus: Sentra Kerajinan Patung kayu, Subang). Dimensi, 15 (1), 3.

Basri, S. (2009), http://setabasri01.blogspot.co.id/2009/02/partisipasi-politik.html

Chang, Y. H (2012). Identitas Tionghoa Pasca Soeharto – Budaya, Politik dan Media, Jakarta:

LP3ES

Darwis, A. (2010). Orang Indonesia Tionghoa – Mencari Identitas. Jakarta: Gramedia

Wibowo, I dan Thung J.L (2010). Setelah Air Mata Kering – Masyarakat Tionghoa Pasca

Peristiwa Mei 1998. Jakarta: Kompas Penerbit Buku.

Patter, & Pastor. (2016). Innovation Methods Mapping. New York: Humantific Publishing.

Sanders, E. B. N. (2006). Design Research in 2006.

Syahrul, Yarsemi. (2018). Penerapan Design Thinking pada Desain Komunikasi Visual

Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru STMIK Palcomtech dan Politeknik Palcomtech. Jurnal Bahasa Rupa, 2 (2), 110.

Triatmodjo, Suastiwi. (2020). Designing a Design Thinking Model I Interior Design Teaching and Learning. Journal of Urban Society’s Arts, 7 (2), 53