REAKTUALISASI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT HUKUM ADAT DALAM SUSTAINABLE DEVELOPMENT DI TENGAH ERA INDUSTRI 4.0

Main Article Content

Joseph Hugo Vieri
Leonardo Halim Halim
Vito Jonathan
Abdul Gani Abdullah

Abstract

The rapid development of communication and information technology in the industrial masa 4. 0, has an impact on changing social behavior of the community. The globalization values often become more interesting and at the same time contradictory with the values of local wisdom as a national character. One of the traditions is Ceremony Tarawangsa at Rancakalong Sumedang, West Java. This writing purpose is to understand and interpret the diversity of local wisdom as a character of the Indonesian Citizens. Research. The results showed that the diversity of local wisdom still exists in various regions of the archipelago; Local wisdom exists and becomes a guideline for life in certain indigenous communities; The majority of the young generation no longer understands well about local wisdom; Local wisdom is considered to be a conservative culture. Pop culture is found to be more attractive among the younger generation than local culture based on local wisdom. Recommendations, the importance of consolidating the policies of the bureaucratic elite (Government) and community leaders in overseeing and managing local knowledge massively and sustainably; The development of digital media is very important in managing local wisdom as a national character, as like Cultural Studies. Practically, local wisdom can be a guide in society.


Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi di Era industri 4.0, berdampak pada perubahan perilaku sosial masyarakat. Nilai-nilai globalisasi seringkali menjadi lebih menarik dan sekaligus bertentangan dengan nilai-nilai kearifan lokal sebagai karakter bangsa. Salah satu tradisinya adalah Upacara Tarawangsa di Rancakalong Sumedang, Jawa Barat. Tujuan penulisan untuk memahami dan memaknai keragaman kearifan lokal sebagai karakter warga negara Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman kearifan lokal masih ada di berbagai daerah di Indonesia kepulauan; Kearifan lokal ada dan menjadi pedoman hidup masyarakat adat tertentu. Mayoritas generasi muda tidak lagi paham betul tentang local kebijaksanaan; Kearifan lokal dianggap sebagai budaya konservatif; Budaya pop lebih menarik kalangan generasi muda dari budaya lokal berbasis kearifan lokal. Pentingnya penguatan kebijakan elite birokrasi (pemerintah) dan tokoh masyarakat dalam mengawasi dan mengelola kearifan lokal secara masif dan berkelanjutan. Perkembangan media digital sangat penting dalam mengelola kearifan local sebagai karakter bangsa, seperti Cultural Studies Secara praktis, kearifan lokal dapat menjadi pedoman hidup masyarakat


Article Details

Section
Articles

References

Andheska, H. (2018). Kearifan Lokal Masyarakat Minangkabau Dalam Ungkapan Kepercayaan Rakyat. BASINDO : Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, Dan Pembelajarannya. https://doi.org/10.17977/um007v2i12018p022

Nurcahyanti, D., Sachari, A., & Destiarmand, A. H. (2020). Peran Kearifan Lokal Masyarakat Jawa Untuk Melestarikan Batik Tradisi di Girilayu, Karanganyar, Indonesia. Mudra Jurnal Seni Budaya. https://doi.org/10.31091/mudra.v35i2.816

Rahmi Agustina, E. D. (2019). Kearifan Lokal Masyarakat Kemukiman Bambi Dalam Mengolah Tanaman Binahong (Anrederaordifolia)Sebagai Tanaman Obat. Jurnal Agroristek. https://doi.org/10.47647/jar.v2i1.90

Saleh, S. (2013). Kearifan Lokal Masyarakat Kaili di Sulawesi Tengah. Academica Fisip Untad.

Sholihatin, E., Kusnarto, K., & Warsiman, W. (2020). Harmonisasi Nilai-Nilai Bela Negara Dengan Sistem Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Untuk Meningkatkan Nasionalisme. Public Administration Journal of Research. https://doi.org/10.33005/paj.v2i2.43

Yantu, F., Baruadi, M. K., & Umar, F. A. (2021). Kearifan Lokal Masyarakat Bugis Dalam Novel Lontara Rindu Karya S. Gegge Mappangewa. Jambura Journal of Linguistics and Literature. https://doi.org/10.37905/jjll.v1i2.9232