PERAN PBB DALAM MENGATASI KONFLIK ANTARA SUDAN SELATAN DAN SUDAN UTARA

Main Article Content

Talita Taskiyah
Elvlyn Elvlyn
Felicia Meigen

Abstract

The conflict between South Sudan and North Sudan is an internal conflict that has resulted in violations of humanitarian norms and has killed millions of people. The conflict between South Sudan and North Sudan must be a concern of the international community, especially the world peace organization, namely the United Nations. Considering that the United Nations has an indispensable role in overcoming international problems related to the disruption of international peace and security, in order to protect the international community from the disaster of war. Therefore, the author conducted a study that aims to determine the role of the United Nations in overcoming the conflict between South Sudan and North Sudan. In this study, the research method used is a literature study research method with a qualitative descriptive approach that analyzes data descriptively and inductively, and is based on existing theories. The results of the study prove that the United Nations as a world peace organization has a very important role for countries in conflict. Especially in the conflict between South Sudan and North Sudan, the United Nations has played a role by establishing 3 peace mission programs, namely: UNISFA (United Nations Interim Security for Abyei); UNMIS (United Nations Mission in Sudan); and UNMISS (United Nations Mission in South Sudan). This effort is an implementation of the role of the United Nations in preserving international peace and security. Thus, the three peacekeeping missions had succeeded in helping the conflict that occurred at that time, namely by securing civilians from all physical threats such as sexual violence, violence against children that made children forcibly become soldiers, and so on.

Konflik yang terjadi antara Sudan Selatan dan Sudan Utara adalah konflik internal yang mengakibatkan adanya pelanggaran norma kemanusiaan dan telah menewaskan jutaan jiwa. Konflik antara Sudan Selatan dan Sudan Utara harus menjadi perhatian dunia internasional, terutama organisasi perdamaian dunia yaitu PBB. Mengingat PBB memiliki peran yang sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan internasional terkait dengan terganggunya perdamaian dan keamanan internasional, guna dapat melindungi masyarakat internasional dari bencana perang tersebut. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui peran PBB dalam mengatasi konflik yang terjadi antara Sudan Selatan dan Sudan Utara. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian studi kepustakaan dengan pendekatan deskriptif kualitatif yang sifatnya menganalisis data secara deskriptif dan induktif, serta berdasar pada teori-teori yang ada. Hasil penelitian membuktikan bahwa PBB sebagai organisasi perdamaian dunia memiliki peran yang sangat penting bagi negara-negara yang sedang berkonflik. Khususnya pada konflik antara Sudan Selatan dan Sudan Utara, PBB telah berperan dengan membentuk 3 program misi perdamaian yaitu: UNISFA (United Nations Interim Security for Abyei); UNMIS (United Nations Mission in Sudan); dan UNMISS (United Nation Mission in South Sudan). Upaya tersebut merupakan suatu pengimplementasian peran PBB dalam melestarikan perdamaian dan keamanan internasional. Dengan demikian, ketiga misi perdamaian tersebut telah berhasil membantu konflik yang terjadi pada saat itu, yakni dengan mengamankan warga sipil dari segala ancaman fisik seperti kekerasan seksual, kekerasan pada anak yang menjadikan anak-anak secara paksa menjadi tentara, dan sebagainya.


Article Details

Section
Articles

References

Buku

Adnan, Abdul Hadi. Perkembangan Hubungan Internasional di Afrika. (Bandung: Angkasa Bandung, 2007)

Hermawan, Yulius. Transformasi dalam studi Hubungan Internasional: Aktor, Isu, dan Metodologi. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.)

Levine, Stewart. Getting to Resolution (Turning Conflict into Collaboration). (San Francisco: Berrett Koehler Publisher Inc, 1998.)

Lijn, Jain Van Der. To Paint the Nile Blue: Success and Failure of UNMIS and UNAMID. (Den Haag, Netherland Instituut Voor Internationale Betrekkingen Clingendael, 2010.)

Morton, Deutsch dan Peter T. Coleman. The Handbook of Conflict Resolution, Theory and Practice. (San Francisco: Jossey-Bass Publisher, 2006.)

Jurnal

Adnan, Abdul Hadi. 2006. “Penyelesaian Masalah Sudan Selatan dan Krisis di Darfur”. Jurnal UNPAS.

Cahyani, Putri. 2017. “Analisis Konflik Sudan dan Sudan Selatan Pasca Referendum Pemisahan Diri Sudan Selatan dari Sudan”. Journal of International Relations. Vol. 3 No. 4.

Humaeniah.2013.”Krisis Di Sudan: Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011.Educationis: Vol. 2 No.2.

Widjanarko, Magya. 2013. “Peran Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam Menangani Konflik Sudan Utara – Sudan Selatan Tahun 2011”. Jurnal UNPAD.

Wulandari, Ratna. 2020. “Peran PBB dalam Mencegah Konflik Di Sudan Dan Tingkat Keberhasilannya”. Jurnal Researchgate.

Internet

Anonim. “Peacekeeping Background”. www.peacekeeping.un.org, 22 Oktober 2013.

Hamilton, Rebecca. “The Christian Science Monitor”. www.csmonitor.com, 2 November 2010.

Maklumat Politik Sudan, diakses pada tanggal 07 November 2021 melalui http://hizbut–tahrir.or.id.

Mohamed Nureldin Abdallah. “Oils Profits are Fueling South Sudan’s Civil War”. https://www.rt.com/business/420963-oil-profits-south-sudan-war/amp/, 11 Maret 2011.

Peran Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam Menangani Konflik Sudan Utara – Sudan Selatan

Tahun 2011, diakses pada tanggal 07 November 2021 melalui http://media.unpad.ac.id

SecurityCouncil. “Report of the Secretary-General in South Sudan s/2015/902 “. https://reliefweb.int, 23 November 2015.

SecurityCouncil. “Report of the Secretary-General in South Sudan s/2015/899.” http://www.securitycouncilreport.org, 23 November 2015.