PENINGKATAN KINERJA FASILITAS TEMPAT PERISTIRAHATAN TIPE A DI JALAN TOL CIPALI KM. 101 (ARAH JAKARTA)

Main Article Content

Ni Luh Putu Shinta Eka Setyarini
Diandra Naufal Bassith
Baowady Daniel

Abstract

The long journey on the Cipali Toll Road can make drivers feel tired and bored. This condition can endanger themselves and others. The presence of a resting place and service for KM 101 (direction to Jakarta) on the Cipali Toll Road helps drivers and passengers to be able to meet their personal needs. The problem with Rest and Service Areas (TIP) is how the manager serves visitors to meet their needs. Minimum Service Standards (SPM). Guidelines that regulate service standards of a resting place must comply in the form of availability of facilities, facility capacity, completeness of facilities, etc. The more drivers who need a place to rest due to the congested roads, the manager must be able to balance this need by providing facilities. The number and completeness of the facilities are suf icient so that they will be able to meet the expectations of visitors so that they can feel comfortable and safe resting at TIP and KM 101 services (direction Jakarta). The most prominent problem is the inef icient use of parking lots due to the absence of markers and toilet facilities that need to be cleaner and in number. It was handled by providing parking markings and signs, and parking is prohibited, increasing the number of women's toilets and improving their cleanliness.


 


Panjangnya perjalanan pada Tol Cipali dapat membuat pengemudi merasa lelah dan jenuh, kondisi ini dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Hadirnya tempat peristirahatan dan pelayanan KM 101 (arah ke Jakarta) di Tol Cipali, membantu pengemudi dan penumpang untuk dapat memenuhi kebutuhan pribadinya. Permasalahan dari Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) yang diangkat adalah bagaimana pengelola melayani pengunjung untuk memperoleh kebutuhan. Standar Pelayanan Minimal (SPM). Pedoman yang mengatur standar pelayanan dari suatu tempat peristirahatan haruslah terpenuhi yang berupa ketersediaan fasilitas, kapasitas fasilitas, kelengkapan fasilitas dll. Semakin banyak pengemudi yang membutuhkan tempat untuk beristirahat akibat dari padatnya jalan maka pengelola harus mampu mengimbangi kebutuhan tersebut dengan penyediaan fasilitas-fasilitas. Jumlah dan kelengkapan fasilitas yang cukup, sehingga akan dapat memenuhi harapan pengunjung agar dapat merasa nyaman dan aman beristirahat di TIP dan pelayanan KM 101(arah Jakarta). Permasalahan yang paling menonjol adalah penggunaan lahan parkir yang kurang efisien akibat tidak adanya marka dan fasilitas toilet yang kurang kebersihannya serta jumlahnya. Penanganan yang dilakukan adalah dengan menyediakan marka dan rambu parkir serta dilarang parkir, dan menambahkan jumlah toilet Wanita dan meningkatkan kebersihannya.

Article Details

Section
Articles