PEMANFAATAN LIMBAH PANGAN MENJADI ECO-ENZYME DAN ENERGI TERBARUKAN MENUJU WIRAUSAHA BARU DI KELURAHAN BOJONG KULUR, KECAMATAN GUNUNG PUTRI, KABUPATEN BOGOR

Main Article Content

Lilik Zulaihah
Amir Marasabessy
Siti Rohana Nasution

Abstract

Food waste is one type of organic waste originating from food residues that are no longer suitable for consumption, unused, processed residues or failed products during the production process. Garbage in Bojong Kulur Village, Gunung Putri Subdistrict, Bogor Regency is a fairly complicated problem, considering that the village is flanked by the Cikeas River and Cileungsi River, there is a buildup of garbage, especially organic which causes the area to flood frequently during the rainy season. Solutions to Problems that have been implemented: (1) Community understanding training to care about environmental conditions towards a healthy environment, (2) Community optimization discussion forum in organic waste management using simple and low-cost appropriate technology into eco-enzymes and briquettes (4) training and practice to increase creativity and inventiveness of waste-based products accompanied by economic calculations in order to produce prospective new entrepreneurs. The abundance of raw materials around the Bojong Kulur village community, followed by a simple production process, and does not cost much, it is hoped that the price of this alternative fuel will be much cheaper than subsidized fuel such as kerosene. Meanwhile, fruit and vegetable waste can be managed through a fermentation process into an ecoenzyme that has many benefits and can be used directly by residents in their daily activities.


 


Limbah pangan adalah salah satu jenis limbah organik yang berasal dari sisa bahan makanan yang sudah tidak layak dikonsumsi, tidak terpakai, sisa olahan maupun produk gagal pada saat proses produksi. Sampah di desa bojong kulur, kecamatan gunung putri, kabupaten bogor merupakan permasalahan yang cukup rumit, mengingat desa tersebut diapit oleh sungai cikeas dan sungai cileungsi, terjadi penumpukan sampah khususnya organic yang mengakibatkan daerah tersebut sering terjadi banjir pada musim hujan. Solusi Permasalahan yang sudah dilaksanakan: (1) Pelatihan pemahaman masyarakat untuk peduli terhadap kondisi lingkungan menuju lingkungan sehat, (2) Forum diskusi optimalisasi masyarakat dalam pengelolaan sampah organic dengan teknologi tepat guna secara sederhana dan berbiaya rendah menjadi eco-enzym dan briket (4) pelatihan dan praktek peningkatan kreativitas serta daya cipta produk berbasis sampah disertai perhitungan secara ekonomi guna menghasilkan calon wirausaha baru. Melimpahnya bahan baku yang ada di sekitar lingkungan masyarakat desa bojong kulur, diikuti dengan proses produksi sederhana, serta tidak banyak memakan biaya diharapkan harga bahan bakar alternatif ini akan jauh lebih murah dibandingkan bbm subsidi seperti minyak tanah. Sedangkan limbah buah-buahan dan sayuran dapat dikelola melalui proses fermentasi menjadi eco enzym yang banyak manfaatnya serta dapat dimanfaatkan langsung oleh warga dalam kegiatan sehari-hari.

Article Details

Section
Articles