EDUKASI GIZI SEIMBANG DENGAN MEDIA LEAFLET PADA IBU BALITA DI KELURAHAN PASIR PUTIH KOTA DEPOK

Main Article Content

Isna Fadilah Khusni
Sintha Fransiske Simanungkalit

Abstract

One of the biggest public health problems in Indonesia is the epidemic of overnutrition status. According to WHO (World Health Organization) over nutrition has entered a global epidemic and is one of the health problems that must be overcome. Overnutrition is a state of excess nutrition caused by excess consumption of energy and protein which is indicated by body weight for age (BW/U) which is >2SD in the WHO-NCHS standard table. Based on the 2018 Riskesdas, the prevalence of nutritional status (BB/TB) in West Java Province was 8.7% under five with more nutrition and 2.42% under five with more nutrition in Depok City in 2021. According to the data recapitulation of BPB (Weighing Month) Toddlers) in Depok City for the February 2022 period, there was an increase in the prevalence of undernutrition in all sub-districts and all sub-districts, namely 5.36%. The purpose of this study was to examine the causative factors of the incidence of overnutrition in toddlers aged 24-59 months and to make efforts to increase the knowledge of mothers under five about balanced nutrition guidelines. The method used was interview using a house-to-house questionnaire and conducting counseling and nutrition education using leaflet media, using the Wilcoxon Sign Rank Test for statistical analysis. The results obtained are that there is a change or increase in the knowledge of mothers of toddlers after counseling about balanced nutrition messages using leaflet media with alpha results (<0.005).


 


Salah satu masalah kesehatan terbesar masyarakat Indonesia adalah epidemi status gizi lebih. Menurut WHO (World Health Organization) gizi lebih telah memasuki epidemi global dan menjadi salah satu masalah kesehatan yang sudah harus diatasi. Gizi lebih merupakan keadaan kelebihan zat gizi yang disebabkan oleh kelebihan konsumsi energi dan protein yang ditandai dengan berat badan menurut umur (BB/U) yang berada pada >2SD tabel baku WHO-NCHS. Berdasarkan Riskesdas tahun 2018 prevalensi status gizi (BB/TB) di Provinsi Jawa Barat terdapat 8,7% balita dengan gizi lebih dan terdapat 2,42% balita dengan gizi lebih di Kota Depok pada tahun 2021. Adapun menurut rekapitulasi data BPB (Bulan Penimbangan Balita) Kota Depok periode Februari 2022 terdapat kenaikan prevalensi balita Gizi Lebih di seluruh kelurahan dan seluruh kecamatan yaitu 5,36%. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji faktor-faktor penyebab dari kejadian gizi lebih pada balita usia 24-59 bulan dan melakukan upaya peningkatan pengetahuan ibu balita tentang pedoman gizi seimbang. Metode yang digunakan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner dari rumah ke rumah dan melakukan penyuluhan serta edukasi gizi menggunakan media leaflet, menggunakan Uji Wilcoxon Sign Rank untuk analisis statistik. Hasil yang didapatkan yaitu terdapat perubahan atau peningkatan pengetahuan ibu balita setelah dilakukan penyuluhan tentang pesan gizi seimbang menggunakan media leaflet dengan hasil alpha (<0.005).

Article Details

Section
Articles