PSIKOEDUKASI TERKAIT SELF-AWARENESS PADA SISWA SMP

Main Article Content

Rahmah Hastuti
Puspita Zahra Arimurti
Wulan Hidayah

Abstract

Adolescence is a period of transition from childhood to adulthood. Each individual has their own uniqueness that can be developed, including when they have entered the teenage period and have studied in high school. Self-awareness, which is able to make someone more deeply related to the feelings they are experiencing so that they can try to provide an evaluation of themselves that depends on their beliefs and skills. Community service activities are carried out through psychoeducation. Psychoeducation is intended to educate participants about significant challenges in life, help participants develop sources of support and social support in dealing with their challenges, and develop skills to deal with their challenges. Psychoeducation is a professional treatment that integrates psychotherapeutic interventions. These activities were carried out in one of the X State Junior High Schools in the West Jakarta area. These activities are carried out for students in grades 7, 8 and 9. As a form of assisting partners in providing recommendations for problems faced by students and specifically trying to provide support for network strengthening. There were 96 participants, with an age range of 12 to 16 years. From these activities, students felt the benefits of the activity and were enthusiastic about asking questions in the discussion session.


 


Masa remaja merupakan masa transisi dari fase anak menuju dewasa. Setiap individu memiliki keunikan masing-masing yang dapat dikembangkan, termasuk ketika sudah memasuki periode remaja dan telah menempuh pendidikan di sekolah menengah. Kesadaran diri dikenal sebagai self-awareness, yang mampu menjadikan seseorang lebih mendalami terkait perasaan yang sedang dialaminya sehingga dapat berupaya untuk memberikan evaluasi terhadap diri sendiri yang bergantung pada kepercayaan dan keterampilan yang dimilikinya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (Abdimas) dilaksanakan melalui psikoedukasi. Psikoedukasi dimaksudkan untuk mendidik partisipannya mengenai tantangan signifikan dalam hidup, membantu partisipan mengembangkan sumber-sumber dukungan dan dukungan sosial dalam menghadapi tantangan tersebut, dan mengembangkan keterampilan untuk menghadapi tantangan tersebut. Psikoedukasi adalah treatment yang diberikan secara profesional mengintegrasikan intervensi psikoterapeutik. Kegiatan Abdimas dilakukan di salah satu SMP Negeri X di wilayah Jakarta Barat. Kegiatan Abdimas dilakukan pada siswa kelas 7, 8, dan 9. Sebagai salah satu bentuk membantu mitra dalam memberikan saran rekomendasi atas permasalahan yang dihadapi oleh siswa dan secara khusus berupaya untuk memberikan dukungan penguatan jaringan. Peserta berjumlah 96 orang, dengan kisaran usia antara 12 sampai dengan 16 tahun. Dari kegiatan Abdimas, siswa merasakan kebermanfaatan kegiatan dan antusias bertanya dalam sesi diskusi.

Article Details

Section
Articles