BUDIDAYA SAYURAN DENGAN TEKNIK PERTANIAN VERTIKULTUR DEMI TERCIPTANYA KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI LAHAN SEMPIT

Main Article Content

Risma Rusniati
Firzatulloh Irhab Kautsar
Ramadhina Nurdianti
Kusumaningdyah Nurul Handayani

Abstract

The increasing number of people who are not accompanied by the expansion of the area in Delanggu Village has resulted in reduced land for farming to meet food needs independently. The majority of the yards owned by residents in this village have an average area of 3 m2 which is relatively narrow. Vegetable cultivation with vertical farming techniques is one solution to overcome these problems. This cultivation can be done on vertical media so it does not require a large area. The purpose of this activity is so that the community can meet their food needs in the form of vegetables independently so as to create household food security. The service activity was carried out in Tegalsari Hamlet, Delanggu Village which was attended by 17 PKK members, 9 cloud community members and 6 teenagers. The community service method is carried out in stages, namely: preparation of tools and materials, socialization of efforts to create food security through vegetable cultivation with verticulture farming techniques and the correct way of vegetable cultivation starting from seeding, care and harvesting, and finally monitoring participants via
WhatsApp and offline. From the series of activities, the participation and enthusiasm of the participants was quite good. PKK members apply it more, because they have more time at home compared to the general public and youth groups.

Meningkatnya jumlah penduduk yang tidak dibarengi dengan perluasan wilayah di Desa Delanggu mengakibatkan berkurangnya lahan untuk bercocok tanam guna memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. Mayoritas lahan perkarangan yang dimiliki oleh warga di desa ini memiliki rata-rata luasan 3 m 2 yang tergolong sempit. Budidaya sayuran dengan teknik pertanian vertikultur merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Budidaya ini dapat dilakukan pada media vertikal sehingga tidak membutuhkan lahan yang luas. Tujuan dari
kegiatan ini agar masyarakat dapat mencukupi kebutuhan pangan berupa sayuran secara mandiri sehingga tercipta ketahanan pangan rumah tangga. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Dukuh Tegalsari, Desa Delanggu yang diikuti oleh 17 anggota PKK, 9 orang masyarakat awam dan 6 orang remaja. Metode pengabdian masyarakat dilakukan secara bertahap, yaitu: persiapan alat dan bahan, sosialisasi mengenai upaya terciptanya ketahanan pangan melalui budidaya sayuran dengan teknik pertanian vertikultur dan cara budidaya sayuran yang benar mulai dari
pembibitan, perawatan dan panen, serta yang terakhir yaitu monitoring peserta melalui WhatsApp dan luring. Dari rangkaian pelaksanaan kegiatan, partisipasi dan antusiame peserta cukup baik. Anggota PKK lebih banyak mengaplikasikannya, dikarenakan mempunyai lebih banyak waktu di rumah dibandingkan dengan kelompok masyarakat umum dan remaja.

Article Details

Section
Articles

References

Arifin HS, Sakamoto K, Chiba K. (1998). Effects of urbanization home gardens on the vegetation Java, structure of in west Indonesia. Jpn J Trop Agr. 42(2): 94-102.

Fachmawati, I. (2019, Desembaer 12). Budidaya Pertanian di Lahan Sempit. Diakses dari http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/88107/BUDIDAYA-PERTANIAN-DI-LAHAN-SEMPIT/

Hidayati, N, P. Rosawanti, F. Arfianto, and N. Hanafi. (2018). “Pemanfaatan Lahan Sempit Untuk Budidaya Sayuran dengan Sistem Vertikultur”. PengabdianMu, 3(1), 40 – 46.

Kusumo, R. A. B., Sukayat, Y., Heryanto, M. A., and Wiyono, S. N. (2020). “Budidaya sayuran dengan teknik vertikultur untuk meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga di perkotaan”. Dhamakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, 9(2), 89-92.

Muttaqin, Z., and Sari, D. S. (2017). “Nanosociopreneur cengek: design thinking bisnis hijau berkelanjutan di desa saying kecamatan jatinangor”. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 6(3), 254-257.

Prabowo, R. (2010). “Kebijakan pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia”. Mediagro, 6(2), 62–73.

Priyono, W. (2017, April 22). Cara Bertanaman Vertikultur, Cara Budidaya Tanaman di Lahan Sempit yang Menguntungkan. Diakses dari https://tipspetani.com/cara-bertanam-vertikultur-cara-budidaya-tanaman-lahan-sempit-menguntungkan/

Rasapto W. (2006). Budidaya Sayuran Dengan Vertikultur. Jawa Tengah: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Sihombing, Y. A. Susilawati, M. Z. Sinaga, (2019). “Introduction of verticulture technique for utilization of spring land in Madrasah Tsanawiyah (MTs) ibnu sina City of Pematang Siantar”. Abdimas Talenta, 4 (1), 872-876.

Supini, E. (2021, Mei 6). Mengenal Teknik Vertikultur, Cara Bertanam di Lahan Sempit. Diakses dari https://paktanidigital.com/artikel/mengenal-teknik-vertikultur-cara-bertanam-di-lahan-sempit/#.YWa5WhpBzb1