MENCEGAH PENULARAN TB PARU DI MASA PANDEMI COVID-19 BAGI PENGUNJUNG PUSKESMAS LEGOK, TANGERANG, BANTEN

Main Article Content

Ernawati Ernawati
Andreas Adiwinata Then
Irwan Surya Angkasa
Kevina Liora
Yuli Nursela

Abstract

Background: Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by TB bacteria (Mycobacterium Tuberculosis), where most of the TB bacteria attack the lungs, but can also affect other body organs. Based on data from WHO in 2020 in Southeast Asia, Tuberculosis sufferers are estimated to reach 4.3 million and around 632,000 people died from this disease. The estimated number of tuberculosis cases in Indonesia in 2020 is 845,000 cases with the number of deaths caused by this disease as many as 13,947 cases. In Tangerang district there were 6,089/100,000 new tuberculosis cases detected. The symptoms such as a persistent cough that lasts more than 3 weeks and usually brings up phlegm, which may be bloody, weight loss, night sweats, high temperature, tiredness and fatigue, loss of appetite, swellings in the neck.The purpose of this devotional activity is to increase the knowledge of tuberculosis and the way to prevent for the community in the working area of Legok Health Center.This method of devotion is done by collecting data through pre-tests before extension activities and workshops and then post test after activities. The data obtained is processed statistically. Counseling is an extension on tuberculosis prevention efforts and workshops on how to ethically cough and the use of good and correct masks to the community in the work area of Legok Health Center.Results data processing results from pre-test, post-test and education about TB prevention efforts obtained post-test values >70 in 95% of respondents with an average value of 85.5. The results of cough ethics workshops and the use of masks 100% participants can be accompanied by the distribution of masks.Conclusion after counseling and workshops there is an increase in knowledge and ability to perform cough ethics and the use of masks that are good and correct. This effort can be done continuously so that the goal of reducing the incidence of tuberculosis can be achieved.


Latar belakang tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis), dimana sebagian besar kuman TB menyerang paru-paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Berdasarkan data WHO tahun 2020 di Asia Tenggara penderita tuberkulosis diperkirakan mencapai 4,3 juta dan sekitar 632.000 orang meninggal diakibatkan penyakit ini. Estimasi kasus tuberkulosis di Indonesia pada tahun 2020 sebanyak 845.000 kasus dengan jumlah kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini sebanyak 13.947 kasus. Pada kabupaten Tangerang terdapat 6.089/100.000 kasus tuberkulosis baru yang terdeteksi. Penyakit ini menimbulkan berbagai gejala seperti: Batuk >3 minggu terkadang bercampur darah, penurunan berat badan, berkeringat malam hari, demam dan mengigil, lemas, penurunan nafsu makan, pembengkakn di sekitar leher.Tujuan dari kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan penegtahuan tentang tuberkulosis dan cara-cara pencegahannya di wilayah kerja Puskesmas Legok.Metode pengabdian ini dilakukan dengan pengumpulan data melalui pre test saat sebelum kegiatan penyuluhan dan workshop kemudian post test setelah kegiatan. Data yang diperoleh diolah secara statistik. Penyuluhan yang dilakukan adalah penyuluhan tentang upaya pencegahan tuberkulosis dan workshop cara etikda batuk serta penggunaan masker yang baik dan benar kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Legok.Hasil pengolahan data dari pre-test, post-test dan edukasi mengenai upaya pencegahan TB diperoleh nilai post-test nilainya >70 pada 95% responden dengan nilai rerata 85,5. Hasil workshop etika batuk dan penggunaan masker 100% peserta dapat disertai dengan pembagian masker. Kesimpulan setelah dilakukan penyuluhan dan workshop terjadi peningkatan pengetahuan dan kemampuan melakukan etika batuk dan penggunaan masker yang baik dan benar. Upaya ini dapat dilakukan secara berkesinambungan agar tujuan menurunkan angka kejadian tuberkulosis dapat dicapai.

Article Details

Section
Articles

References

Abdeyaz. (2013). Promosi kesehatan teori dan aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Dinas Kesehatan Provinsi Banten. (2021). Peta Sebaran TB Tanggal 28 Juni 2021 [Internet].

[cited 2021 Jun 28]. Available from:

https://dinkes.bantenprov.go.id/read/berita/1576/Peta-Sebaran-TB-Tanggal-28-Juni-2021.html

Egger G., Spark R., Donovan R. (2013). Health promotion, strategies and methods. 3rd edition.

Australia: McGraw Hill.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Pengobatan Pasien Tuberkulosis.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2017., 1–117. http://www.ljj-kesehatan.kemkes.go.id/pluginfile.php/4607/coursecat/description/Pengobatan Pasien TB.pdf

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran

Tatalaksana Tuberkulosis. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, (2020). 1(1), 9–18.

Amin, Z., & Bahar, A. (2010). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (6th ed.). (2010). Jakarta: Interna

Publishing

Alisjahbana, B., Hadisoemarto, P., & Lestari, B.W. (2020). Diagnosis dan Pengelolaan

Tuberkulosis. Melinda, A.Y., Soeroto, P., Santoso, I,D., Kulsum, H., Suryadinata, & Amelia (eds.); 1st ed.). Bandung: Unpad Express.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan. Ilmu dan perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2011). Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Edisi revisi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Notoatmodjo, S., Krianto, T., Hassan, A., Mamdy, Z. (2013). Promosi kesehatan global. Jakarta:

Rineka Cipta.

Supariasa, I.D.N. (2002). Pendidikan dan konsultasi gizi. Dwi, editor. Jakarta: EGC.