EDUKASI MENGENAI ANEMIA DEFISIENSI BESI BAGI REMAJA PUTRI DENGAN MEDIA LEAFLET

Main Article Content

Angelita Afina Arif Putri
Amirah Salwa
Utami Wahyuningsih

Abstract

One of the nutritional problems that often occurs among adolescents is iron deficiency anemia. Especially for adolescent girls who have a higher risk of anemia than adolescent boys. Based on data from Riskesdas 2018, the prevalence of anemia in adolescents aged 15-24 years is 32%, meaning that there are still anemia problems in Indonesia that have not been resolved. The purpose of this community dedication activity is to provide education about iron deficiency anemia for adolescent girls using leaflet media. The target of this community dedication activity is adolescent girls aged 12-19 years in the JABODETABEK area. The community dedication activity is carried out online through the WhatsApp group due to the COVID-19 pandemic. There are 31 adolescent girls who participated in this community dedication activity. This community dedication activity consists of three stages including pretest, education with leaflets, and posttest. The amount and types of pretest and posttest questions are the same. The amount of questions given is 15 questions. The correct answer is given a score of 10 and the wrong one is given a score of 0. The level of knowledge of adolescent girls is categorized as 3 groups, which is less if the correct answer is <60%, sufficient if the correct answer is 60-80%, and good if the correct answer is >80%. Most of the adolescent girls are in the age range of 17-19 years (54.8%). The results showed that there was an increase in knowledge about iron deficiency anemia in adolescent girls. The results of the Wilcoxon signed rank test showed significantly different pretest and posttest results (p-value = 0.000), so it can be concluded that providing education using leaflets can help increase knowledge of iron deficiency anemia for adolescent girls.


Salah satu masalah gizi yang sering terjadi pada kalangan remaja yaitu anemia defisiensi besi. Khususnya bagi remaja putri yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami anemia dibandingkan remaja putra. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada remaja berusia 15-24 tahun sebesar 32%, artinya masih terdapat permasalahan anemia di Indonesia yang belum teratasi. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi mengenai anemia defisiensi besi bagi remaja putri dengan media leaflet. Sasaran dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah remaja putri berusia 12-19 tahun di wilayah JABODETABEK. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan secara online melalui grup whatsappkarena kondisi pandemi covid-19. Total remaja putri yang mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat berjumlah 31 orang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari tiga tahapan diantaranya pretest, edukasi dengan leaflet, dan posttest.  Jumlah dan jenis pertanyaan pretest dan posttest sama. Jumlah pertanyaan yang diberikan adalah 15 soal. Jawaban yang benar diberikan nilai 10 dan yang salah diberikan nilai 0. Tingkat pengetahuan remaja putri dikelompokkan menjadi 3 diantaranya kurang jika jawaban yang benar < 60%, cukup jika jawaban yang benar 60-80%, dan baik jika jawaban yang benar > 80%. Sebagian besar remaja putri berada pada rentang usia 17-19 tahun (54,8%). Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan mengenai anemia defisiensi besi pada remaja putri. Hasil uji Wilcoxon signed rank test menunjukkan hasil pretest dan posttest yang berbeda nyata (p-value = 0,000), sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian edukasi menggunakan leaflet dapat membantu meningkatkan pengetahuan anemia defisiensi besi bagi remaja putri.

Article Details

Section
Articles

References

Alini and Indrawati (2018) ‘Efektifitas Promosi Kesehatan Melalui Audio Visual dan Leaflet tentang Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri) terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri tentang Sadari di SMAN 1 Kampartahun 2018’, Jurnal Ners, 2, pp. 1–9. doi: 10.22435/mpk.v30i1.1944.

Apriyanti, F. (2019) ‘Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri SMAN 1 Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan Tahun 2019’, Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, 3(2), pp. 18–21.

Attari, G. dwi (2020) ‘Pengaruh Edukasi Gizi dengan Media Leaflet Melalui Whatsapp terhadap Perubahan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan tentang Anemia pada Remaja Putri di SMA Negeri 12 Kota Padang Tahun 2020’.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2018) ‘Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf’, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, p. 198. Available at: http://labdata.litbang.kemkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2018/Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf.

Gani, H. A., Istiaji, E. and Kusuma, A. I. (2014) ‘Perbedaan Efektivitas Leaflet dan Poster Produk Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Jember dalam Perilaku Pencegahan HIV/AIDS’, Jurnal IKESMA, 10, pp. 31–48.

Hannati, H., Malkan, I. and Syah, M. N. H. (2021) ‘The Effect of Nutrition Education Using Comic and Leaflet on The Improvement of Anemia Knowledge, Jgk, 13(1), pp. 40–53.

Harahap, N. R. (2018) ‘Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri’, Nursing Arts, 12(2), pp. 78–90. doi: 10.36741/jna.v12i2.78.

Jatmika, S. E. D. et al. (2019) Buku Ajar Pengembangan Media Promosi Kesehatan.

Jayanti, Y. D. and Novananda, N. E. (2019) ‘Hubungan Pengetahuan tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi pada Remaja Putri Kelas XI Akuntansi 2 (Di Smk Pgri 2 Kota Kediri)’, Jurnal Kebidanan, 6(2), pp. 100–108. doi: 10.35890/jkdh.v6i2.38.

Lestari, I. P., Lipoeto, N. I. and Almurdi, A. (2018) ‘Hubungan Konsumsi Zat Besi dengan Kejadian Anemia pada Murid SMP Negeri 27 Padang’, Jurnal Kesehatan Andalas, 6(3), p. 507. doi: 10.25077/jka.v6.i3.p507-511.2017.

Martini (2015) ‘Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di Man 1 Metro’, Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, VIII(1), pp. 1–7.

Muhayati, A. and Ratnawati, D. (2019) ‘Hubungan Antara Status Gizi dan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri’, Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia, 9(01), pp. 563–570. doi: 10.33221/jiiki.v9i01.183.

Putri, H. P., Andara, F. and Sufyan, L. (2021) ‘Pengaruh Edukasi Gizi Berbasis Video terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri di Jakarta Timur’, Jurnal Bakti Masyarakat, 4, pp. 334–342.

Rokhmawati, I. A. (2015) ‘Efek Penyuluhan Gizi dengan Media Leaflet terhadap Tingkat Pengetahuan tentang Anemia pada Remaja Putri di SMP Kristen 1 Surakarta’, Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), pp. 1689–1699.

Simanungkalit, S. F. and Puspareni, L. D. (2019) ‘Faktor Anemia Remaja Putri’, Jurnal Dunia Kesmas, 8, pp. 151–154. Available at: http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciurbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTARI.

Sugiarti, N. N. M., Lindayani, I. K. and Mahayati, N. M. D. (2020) ‘Manfaat Penyuluhan dengan Media Leaflet terhadap Pengetahuan Remaja Putri tentang Anemia’, Jurnal Ilmiah Kebidanan, 8(1), pp. 18–23.

WHO (2011) ‘Haemoglobin Concentrations for the Diagnosis of Anaemia and Assessment of Severity’, Geneva, Switzerland: World Health Organization, pp. 1–6. doi: 2011.

WHO (2021) ‘Prevalence of Anaemia in Women of Reproductive Age (Aged 15-49) (%)’, The Global Health Observatory, 23, p. 2021. Available at: https://www.who.int/data/gho/data/indicators/indicator-details/GHO/prevalence-of-anaemia-in-women-of-reproductive-age-(-).

Yunita, F. A. et al. (2020) ‘Hubungan Pengetahuan Remaja Putri tentang Konsumsi Zat Besi dengan Kejadian Anemia di SMP 18 Surakarta’, PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, 8(1), p. 36. doi: 10.20961/placentum.v8i1.38632.