HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA AKHIR DI JABODETABEK SELAMA PANDEMI COVID-19

Main Article Content

Denrich Suryadi

Abstract

Selama masa pandemi Covid-19, pemerintah menetapkan banyak aturan pembatasan sosial untuk mengurangi risiko penyebaran virus Corona di Indonesia. Pembatasan sosial membuat metode pembelajaran daring dan membatasi remaja untuk berinteraksi sosial. Dampak dari pembatasan sosial tersebut adalah kemungkinan remaja mengalami kesepian karena dalam masa perkembangan psikososial, remaja membutuhkan pencarian identitas diri dan belajar mengembangkan keterampilan sosial mereka melalui interaksi dengan teman sebaya. Kesepian yang dialami ini dapat mempengaruhi harga diri remaja. Penelitian ini ditujukan untuk membuktikan hubungan antara harga diri dan kesepian pada remaja akhir selama masa pandemi Covid-19. Penelitian ini melibatkan 155 partisipan berusia antara 18-22 tahun dan berdomisili di Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan the Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) untuk mengukur harga diri dan the UCLA Loneliness Scale Ver. 3 untuk mengukur kesepian. Hasil penelitian yang menggunakan metode analisis the Pearson correlation test menunjukkan adanya hubungan negative antara harga diri dan kesepian yang berarti semakin tinggi harga diri seseorang, maka semakin rendah tingkat kesepian yang dialami. This means, the higher a person's self-esteem, the lower the loneliness they will experience.

Kata kunci: harga diri, kesepian, remaja akhir.

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Denrich Suryadi, Universitas Tarumanagara

Department of Psychology

Universitas Tarumanagara