EFEKTIVITAS PROGRAM KESEJAHTERAAN MENTAL DALAM MEMBANTU LANSIA DI PANTI WERDHA MEMBANGUN SIKAP MENERIMA DIRI SECARA POSITIF
Isi Artikel Utama
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program kesejahteraan mental dalam meningkatkan tingkat penerimaan diri pada lansia yang tinggal di Panti Werdha. Meningkatkan jumlah lansia yang tinggal di luar keluarga, terutama di daerah perkotaan, menyoroti perlunya intervensi yang ditargetkan untuk mendukung kesejahteraan psikologis mereka. Tujuan penelitian ini adalah program kesejahteraan mental dalam meningkatkan penerimaan diri pada Lansia di Panti Werdha. Penelitian ini melibatkan partisipan berjumlah 12 orang lansia, terdiri dari 9 laki-laki dan 3 perempuan, dengan rentang usia antara 60 hingga 80 tahun. Seluruh partisipan merupakan penghuni tetap panti sosial dan dipilih berdasarkan kesediaan serta kesesuaian dengan kriteria program intervensi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif dengan instrumen Unconditional Self-Acceptance Questionnaire (USAQ) yang dikembangkan oleh Chamberlain dan Haaga (2001), serta telah diadaptasi ke dalam versi Bahasa Indonesia oleh Mutiara (2018). Hasil analisis menunjukan bahwa program kesejahteraan mental tidak secara signifikan meningkatkan penerimaan diri lansia di Panti Werdha. Hasil penerapan program kesejahteraan mental pada 12 lansia di Panti Werdha menunjukkan bahwa intervensi yang dilakukan belum memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan penerimaan diri. Rata-rata skor pretest sebesar 4,46 sedikit lebih tinggi dibandingkan skor posttest sebesar 4,43, dengan nilai signifikansi p = 0,896. Sebanyak 7 dari 12 partisipan mengalami penurunan skor setelah program, sementara 5 lainnya menunjukkan peningkatan. Selain hasil kuantitatif yang tidak signifikan, observasi lapangan juga mencatat adanya kendala dalam pemahaman materi dan variasi motivasi peserta. Temuan ini mengindikasikan bahwa program belum sepenuhnya efektif dan perlu disesuaikan dengan kondisi serta karakteristik lansia di panti sosial.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.Referensi
Aleydrus. (2014). Perbedaan penyesuaian diri pada lansia yang tinggal di Panti Werdha “Pangesti” Lawang dengan lansia yang tinggal bersama keluarga di Kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Proceedings of the 8th Biennial Conference of the International Academy of Commercial and Consumer Law, 1(3), 43. http://www.springer.com/series/15440
Annisa, L. (2017). Statistik penduduk lanjut usia 2017. Badan Pusat Statistik.
Ardhistia, S. (2015). Perbedaan penerimaan diri antara lansia yang tinggal di panti wreda berdasarkan keputusan sendiri dan bukan berdasarkan keputusan sendiri (Skripsi, Universitas Sanata Dharma). Universitas Sanata Dharma.
Badan Pusat Statistik. (2019). Statistik penduduk lanjut usia di Indonesia 2019. https://www.bps.go.id/publication/2019/12/20/ab17e75dbe630e05110ae53b/statistik-statistik-penduduk-lanjut-usia-2019.htm
Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik penduduk lanjut usia 2020. Badan Pusat Statistik. Cacioppo, S., & Cacioppo, J. T. (2014). Social relationships and health: The toxic effects of perceived social isolation. Social and Personality Psychology Compass, 8(2), 58–72. https://doi.org/10.1111/spc3.12087
Choi, N. G., Marti, C. N., Bruce, M. L., Hegel, M. T., Wilson, N. L., & Kunik, M. E. (2012). Six-month postintervention depression and disability outcomes of in-home telehealth problem-solving therapy for depressed, low-income homebound older adults. Depression and Anxiety, 29(7), 646–653. https://doi.org/10.1002/da.21964
Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2018). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches (4th ed.). SAGE Publications.
Dayaningsih, D., Astuti, Y., Yuwinda, N. T., & Rahayu, N. D. (2021). Gambaran pengetahuan dan perilaku lansia dengan diabetes mellitus tipe II di wilayah Kota Semarang. Jurnal Keperawatan Sisthana, 6(2), 44–47. https://doi.org/10.55606/sisthana.v6i2.76
Departemen Sosial RI. (1997). Petunjuk pelaksanaan Panti Sosial Tresna Werdha Percontohan. Departemen Sosial RI.
Dyah, A. S. P., & Fourianalistyawati, E. (2018). Peran trait mindfulness terhadap kesejahteraan psikologis pada lansia. Jurnal Psikologi Ulayat, 5(1), 109–122. Garland, E. L., Geschwind, N., Peeters, F., & Wichers, M. (2015). Mindfulness training promotes upward spirals of positive affect and cognition: Multilevel and autoregressive latent trajectory modeling analyses. Frontiers in Psychology, 6, Article 15. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2015.00015
Indriana, Y. (2008). Gerontologi: Memahami kehidupan usia lanjut. Penerbit Universitas Diponegoro. Knight, B. G., Gatz, M., Heller, K., Bengtson, V. L., & Zarit, S. H. (2019). Handbook of aging and mental health: An integrative approach. Academic Press.
Pinquart, M., & Sörensen, S. (2001). How effective are psychotherapeutic and other psychosocial interventions with older adults? A meta-analysis. Journal of Mental Health and Aging, 7(2), 207–243.
Priadana, F. I., & Sukianti, D. S. (2019). Penerimaan diri dengan subjective well-being pada lansia di Panti Werdha. Prosiding Seminar Nasional & Call Paper Psikologi Sosial 2019: Psikologi Sosial di Era Revolusi Industri 4.0: Peluang & Tantangan. http://fppsi.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/07/Fahrizal-Idham.pdf
Putri, D. K., Krisnatuti, D., & Puspitawati, H. (2019). Kualitas hidup lansia: Kaitannya dengan integritas diri, interaksi suami-istri, dan fungsi keluarga. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 12(3), 181–193. https://doi.org/10.24156/jikk.2019.12.3.181
Sangian, L., Wowiling, F., & Malara, R. (2017). Hubungan dukungan emosional keluarga dengan penerimaan diri pada lansia di Desa Watutumou III. Jurnal Keperawatan Universitas Sam Ratulangi, 5(2), 1–8. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/16841
Sessiani, L. A. (2018). Studi fenomenologis tentang pengalaman kesepian dan kesejahteraan subjektif pada janda lanjut usia. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 13(2), 203. https://doi.org/10.21580/sa.v13i2.2836
Shuo, Z., Xuyang, D., Xin, Z., Xuebin, C., & Jie, H. (2022). The relationship between postgraduates' emotional intelligence and well-being: The chain mediating effect of social support and psychological resilience. Frontiers in Psychology, 13(June), 1–9. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2022.865025
Situmorang, M. H., Mickhaelhermantogmailcom, E., & Marpay, B. (n.d.). Kajian pastoral lansia sebagai dasar pelayanan pendampingan terhadap kaum usia emas di lingkungan Gereja Kristen Oikoumene Indonesia (GKOI) Jemaat Perumnas II Bekasi (pp. 105–115).
Triningtyas, D. A., & Muhayati, S. (2018). Activity daily living: Studi pada lanjut usia di Bina Keluarga Lansia Posyandu Cempaka Kabupaten Ngawi. In Prosiding Seminar Nasional Universitas Muhammadiyah Semarang.
Wagnild, G. (2003). Resilience and successful aging: Comparison among low and high income older adults. Journal of Gerontological Nursing, 29(12), 42–49. https://doi.org/10.3928/0098-9134-20031201-09
Westerhof, G. J., & Bohlmeijer, E. T. (2014). Celebrating fifty years of research and applications in reminiscence and life review: State of the art and new directions. Journal of Aging Studies, 29, 107–114. https://doi.org/10.1016/j.jaging.2014.02.003
Westerhof, G. J., Bohlmeijer, E. T., & McAdams, D. P. (2017). The relation of ego integrity and despair to personality traits and mental health. Journals of Gerontology: Series B, 72(3), 400–407. https://doi.org/10.1093/geronb/gbv062