GAMBARAN POLIFARMASI PADA LANSIA DI RS ROYAL TARUMA JAKARTA TAHUN 2020-2022

Main Article Content

Shefania Tirza Polakitang
Robert Kosasih

Abstract

Lansia adalah sebutan bagi mereka yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Seiring bertambahnya usia, terjadi penurunan fungsi organ yang mengakibatkan lansia rentan terhadap penyakit sehingga peresepan obat meningkat. Kasus polifarmasi sering terjadi pada populasi lansia. Polifarmasi sendiri adalah pemberian 5 atau lebih obat secara bersamaan atau pemberian obat yang tidak sesuai indikasi. Hal ini menjadi perhatian mengingat dampak dari efek samping serta interaksi obat yang dapat memperburuk kondisi lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi dan penyebab polifarmasi, serta jenis obat terbanyak pada lansia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kategorik dengan desain studi cross sectional pada 114 data rekam medik di RS Royal Taruma Jakarta Barat. Hasil penelitian menunjukkan data terbanyak tahun 2020 dengan populasi perempuan 62 (54,4%) pasien, dan laki-laki 52 (45,6%) pasien. Didapatkan juga kelompok usia 60-74 tahun 92 (80,7%) pasien dan kelompok usia 75-90 tahun 22 (19,3%) pasien yang sebagian besar berdomisili di Jakarta Barat. Data menunjukkan pemberian <5 obat pada 37 (32,5%) pasien, pemberian 5-9 obat pada 68 (59,6%) pasien, dan pemberian >9 obat pada 9 (7,9%) pasien. Jenis obat terbanyak yang ditemukan adalah obat lambung 94 (82,5%), Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS) 59 (51,8%), dan antibiotik 57 (50%). Kesimpulan, ditemukan polifarmasi pada perempuan kelompok usia 60-74 tahun, dengan jenis obat terbanyak obat lambung. Hal ini dikarenakan kondisi multipatologi dan keluhan yang tidak khas pada lansia. Penelitian di masa mendatang perlu mempertimbangkan jumlah dan jenis obat pada kasus polifarmasi lansia agar target terapi yang efektif dapat tercapai dan efek samping serta interaksi obat dapat dihindari.

Article Details

Section
Articles

References

Bekti Meilani Nurcahya, Tri Murti Andayani, & Fita Rahmawati. (2015). FAKTOR RISIKO TERJADINYA DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN RAWAT JALAN DENGAN PENYAKIT KRONIS. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi (Journal of Management and Pharmacy Practice), 5(2), 109–118. https://doi.org/10.22146/jmpf.136

Dasopang, E. S., Harahap, U., & Lindarto, D. (2015). Polipharmacy and Drug Interactions in Elderly Patients with Metabolic Diseases. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 4(4), 235–241. https://doi.org/10.15416/ijcp.2015.4.4.235

Direktorat P2PTM. (2020). Populasi lansia diperkirakan terus meningkat hingga tahun 2020. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/aceh/populasi-lansia-diperkirakan-terus-meningkat-hingga-tahun-2020

Faisal, S., Zairina, E., Nathishuwan, S., Khotib, J., Kristina, S. A., & Nugraheni, G. (2024). Prevalence and predictors of discharge polypharmacy in geriatric patients discharged from an Indonesian teaching hospital: A retrospective observational study. Pharmacy Practice, 22(1), Article 2900. https://doi.org/10.18549/PharmPract.2024.1.2900

Khairunnisa, & Ananda, M. R. (2023). Penggunaan obat pada pasien geriatri di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara. Majalah Farmasi dan Farmakologi, 27(3), 6–10. https://doi.org/10.20956/mff.SpecialIssue

Kusumawardani, L. A., Maria, N., & Fanani, Y. N. (2021). Potential drug interactions analysis of COVID-19 patients at a hospital in West Java. Jurnal Ilmiah Farmasi, 17(2), 182–197. https://doi.org/10.20885/jif.vol17.iss2.art8

Lovely Titah, V., & Johan, J. (2023). Survei pola penggunaan obat pada pasien geriatri di Panti Werdha Salam Sejahtera Bogor. Tarumanagara Medical Journal, 5(1), 172–184. https://doi.org/10.24912/tmj.v5i1.22555

Mulyani, T., & Rukminingsih, F. (2020). Evaluasi peresepan pada pasien geriatri di Klinik Penyakit Dalam Instalasi Rawat Jalan RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 2(2), 89–96. https://doi.org/10.33759/jrki.v2i2.82

Nurratri, A. D. (2023). Analisis hubungan jumlah obat dengan kejadian potentially inappropriate prescribing berdasarkan kriteria Beers (Skripsi, Universitas Lampung). Digital Library Universitas Lampung. https://digilib.unila.ac.id/75280/

Pemerintah Indonesia. (1998, 30 November). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. https://peraturan.bpk.go.id/Details/45509/uu-no-13-tahun-1998

Rikmasari, Y., Noprizon, N., & Hutagaol, R. (2017). Hubungan jumlah jenis obat terhadap kejadian drug related problems (DRPs) pada pasien rawat jalan di RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro Semarang. Jurnal Penelitian Sains, 19(2), 121–125. https://doi.org/10.56064/jps.v19i2.481

Sunarti, S., Ratnawati, R., Nugrahenny, D., Mattalitti, G., Ramadhan, R., Budianto, R., & Prakosa, A. (2019). Prinsip dasar kesehatan lanjut usia (geriatri). UB Press.

Zulkarnaini, A., & Martini, R. D. (2019). Gambaran Polifarmasi Pasien Geriatri Dibeberapa Poliklinik RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(1S), 1. https://doi.org/10.25077/jka.v8i1s.916