Peran Buzzer Politik dalam Aktivitas Kampanye di Media Sosial Twitter

Main Article Content

Felicia Felicia
Riris Loisa

Abstract

Pada awalnya, istilah buzzer hanya digunakan untuk mempromosikan produk-produk tertentu dengan atau tanpa imbalan. Namun, sejak tahun 2014 saat pemilihan umum secara langsung terjadi di Indonesia, buzzer mulai memasuki dunia politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran buzzer politik dalam aktivitas kampanye politik di media sosial Twitter dan aktivitas buzzer politik. Beberapa konsep yang dijadikan landasan dalam penelitian ini adalah komunikasi politik dalam bentuk kampanye politik, new media, dan media sosial. Jenis penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah pihak yang bekerja sebagai buzzer di media sosial Twitter dengan imbalan tertentu, buzzer sukarelawan, serta pihak yang menjaring masyarakat untuk ikut tergabung menjadi buzzer. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah kicauan atau tweet yang dituliskan oleh buzzer sukarela maupun buzzer dengan imbalan tertentu. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa buzzer profesional atau buzzer dengan imbalan tertentu berperan untuk memperluas suatu informasi melalui aktivitas retweet terkait narasi dan hashtag harian hingga dapat dilihat oleh masyarakat dalam bentuk trending topic.

Article Details

How to Cite
Felicia, F., & Loisa, R. (2019). Peran Buzzer Politik dalam Aktivitas Kampanye di Media Sosial Twitter. Koneksi, 2(2), 352–359. https://doi.org/10.24912/kn.v2i2.3906
Section
Articles
Author Biographies

Felicia Felicia, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

Riris Loisa, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

References

Abugaza, Anwar. (2013). Social Media Politica: Gerak Massa Tanpa Lembaga. Tangerang: PT Tali Writing & Publishing House.

Bungin, Burhan. (2011). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Data Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). (2017). Infografis: Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia. , diunduh tanggal 6 September 2018

Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Ihsanuddin, & Fatimah Kartini Bohang. (2017). “Buzzer” Politik Diusulkan Jadi Profesi Terlarang di Indonesia. 22 Februari 2017. <https://tekno.kompas.com/read/2017/02/22/15170807/.buzzer.politik.diusulkan.jadi.profesi.terlarang.di.indonesia>, diunduh tanggal 4 September 2018

Jati, W. (2016). Aktivisme Kelas Menengah Berbasis Media Sosial: Munculnya Relawan dalam Pemilu 2014. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 20(2), 147-162. /*doi:http://dx.doi.org/10.22146/jsp.24795*/ doi:https://doi.org/10.22146/jsp.24795

Kominfo. (2013). Kominfo: Pengguna Internet di Indonesia 63 Juta Orang. 7 November 2013. <https://www.kominfo.go.id/content/detail/3415/kominfo-pengguna-internet-di-indonesia-63-juta-orang/0/berita_satker>, diunduh tanggal 2 September 2018.

Kriyantono, Rachmat. (2012). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Pernada Media Group.

KumparanNews. (2018). Suburnya Buzzer dan Berkembangnya Bisnis Penggiringan Opini. 5 September 2018. <https://kumparan.com/@kumparannews/suburnya-buzzer-dan berkembangnya-bisnis-penggiringan-opini-1536203838240146622>, diunduh tanggal 3 September 2018

Loisa, R., & Setyanto, Y. (2012). Mencari Bentuk Kampanye Politik Khas Indonesia: Pencitraan Berbasis Dimensi Budaya. (Online). <http://komunikasi.unsoed.ac.id/sites/default/files/52.RIRISLOISA_tarumanagara.pdf>, diakses 29 Desember 2018

Yuliahsari, D. (2016). Pemanfaatan Twitter Buzzer Untuk Meningkatkan Partisipasi Pemilih Muda dalam Pemilihan Umum. Jurnal The Messenger, 7(1), 41-48. doi:http://dx.doi.org/10.26623/themessenger.v7i1.288

https://en.oxforddictionaries.com/definition/buzzer diakses tanggal 2 September 2018

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>