PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI DEWASA AWAL (18-40 TAHUN) DI WILAYAH PUSKESMAS BROMO MEDAN TAHUN 2017
Main Article Content
Abstract
Secara global sekitar 17 juta kematian pertahun akibat penyakit kardiovaskular, hampir sepertiga dari total penduduk dunia. Dari data tersebut, komplikasi dari hipertensi mengakibatkan 9,4 juta kematian setiap tahun. Prevalensi hipertensi di Indonesian yang didapat melalui pengukuran tekanan darah pada penduduk umur 18 tahun ke atas yaitu sebesar 25,8%. Prevalensi hipertensi di Sumatera utara berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan sebesar 6,8%. 31,7% atau 1 dari 3 orang mengalami hipertensi. Sekitar 75% penderita hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi. Mereka baru menyadari jika telah terjadi komplikasi. Di Indonesia, ancaman hipertensi tidak boleh diabaikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan jumlah penderita hipertensi yang setiap waktu semakin bertambah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi pada laki-laki dewasa awal (18-40 tahun) di wilayah Puskesmas Bromo Medan tahun 2017. Jenis penelitian adalah ini adalah studi analitik observasional dengan menggunakan desain case control. Sampel penelitian sebanyak 44 kasus dan 44 kontrol yang ditetapkan secara consecutive sempling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi pada laki-laki dewasa awal (18-40 tahun) dengan nilai p= 0,010 OR= 3,095 (95%CI: 1,292-7,417). Disimpulkan bahwa laki laki dewasa awal (18-40 tahun) yang beraktivitas fisik ringan memiliki perkiraan risiko 3 kali akan terkena hipertensi dibandingkan dengan yang beraktivitas fisik sedang dan berat.
Article Details
This work is licensed under a Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors transfer copyright or assign exclusive rights to the publisher (including commercial rights)
References
Anggraeni,R., Wahiduddin, Rismayanti, 2013. Faktor Risiko Aktivitas Fisik, Merokok, dan
Konsumsi Alkohol terhadap Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Wilayah Kerja
PuskesmasPattingalloang Kota Makassar.Universitas Hasanuddin.
Atun,T., Siswati, T., Kurdanti, W., 2014. Asupan Sumber Natrium, Rasio Kalium, Aktivitas
Fiisk dan Tekanan Darah Pasien Hipertensi. Yogyakarta: Politekhnik Kemenkes
Yogyakarta.
FAO/WHO/UNU, 2001. Human Energy Requirement, Report of a Joint FAO/WHO/UNU
Expert Consultation. Rome.
Ilyasa,F., G., Abduh, R., Indah, B., 2013. Hubungan antara Obesitas, Pola Makan, Aktivitas
Fisik, Merokok, dan Lama Tidur dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia (Studi Kasus di
Desa Limbung Dusun Mulyorejo dan Sido Mulyo Posyandu Bunda Kabupaten Kubu
Raya).FIK UMP.
Kemenkes RI, 2013. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Penyakit Tidak Menular,
Jakarta. 2013. Riset Kesehatan Dasar, Jakarta: Diakses 10 April 2017; http://www.
depkes.go.id
Kemenkes, 2014. Data dan Informasi Kesehatan Provinsi Sumatera
Utara.Diakses10April2017.;http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusda
tin/kunjungan kerja/sumut/20des%014.pdf.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta :
Salemba Medika.
Riskesdas, 2007. Laporan Riset Kesehatan Dasar Provinsi Sumatera Utara, Jakarta: Diakses10
April 2017; http://.depkes.co.id
Sastroasmoro, Sudigdo., Ismael Sofyan, 2016. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi
ke 5 Revisi, Jakarta : CV. Sagung Seto.
Trinyanto, E, 2014. Pelayanan Keperwatan Bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu,
Yogyakarta: Graha Ilmu.
WHO,2010. Physical Activity. In Guide to Community Preventive Service.
WHO,2013. A Global Biefton Hypertension. Diakses 10 april 2017;
http://iskworld.com/downloads/pdf/global_bieft_hypertension.pdf