ANALISIS LENDUTAN PERKERASAN KAKU PADA PEMBEBANAN SUDUT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

Main Article Content

Farid Yasir
Niken Silmi Surjandari
Yusep Muslih Purwana

Abstract

Perkerasan kaku adalah salah satu jenis perkerasan untuk menangani permasalahan akibat daya dukung tanah yang rendah. Tebal perkerasan merupakan salah satu yang diperhitungkan agar tidak terjadi lendutan yang melebihi lendutan yang diijinkan pada tanah dasarnya. Penggunaan koperan pada ujung pelat perkerasan kaku adalah alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan lendutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lendutan pada perkerasan kaku akibat beban pada posisi sudut dengan variasi ketebalan dan penambahan koperan. Besarnya lendutan akibat pembebanan sudut dianalisis dengan Metode Elemen Hingga. Model pelat berukuran 6x3 m dengan variasi tebal 15 cm, 20 cm, 25 cm, 30 cm dan 35 cm, nilai CBR 10%, mutu beton yang digunakan adalah K350, posisi pembebanan sudut dengan beban 8 ton dan koperan lebar 25 cm tinggi 50 cm. Penggunaan koperan dapat mereduksi lendutan hingga 42,36%  pada tebal 15 cm dan semakin turun dengan bertambahnya tebal pelat hingga sebesar 13,13% pada tebal 35 cm, sehingga dapat diperoleh tebal perkerasan yang lebih kecil, sebagaimana dalam hasil analisis pelat tebal 35 cm tanpa koperan diperoleh lendutan maksimum sebesar 10,659 mm atau lebih besar lendutannya dari pelat tebal 25 cm menggunakan koperan dengan lendutan maksimum sebesar 10,413 mm.

Kata kunci: perkerasan kaku, koperan, lendutan, metode elemen hingga.

Article Details

Section
Articles

References

Anonim, (1997). Jalan No. 038/TBM/1997, Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota.

Departemen Pekerjaan Umum

Firdaus. W, 2010, Prediksi Perilaku Pelat Beton Di Atas Tanah Lunak Menggunakan Metode

Boef (Beams On Elastic Foundation) Ditinjau Pada Variasi Tebal Pelat Beton Dan Nilai

Pembebanan. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Hardiatmo, H.C. (2007). “Kajian Sebab-sebab Kerusakan Perkerasan Jalan di Ruas Jalan

Demak-Kudus Terkait dengan Karakteristik Tanah Dasar (Subgrade)”, Konferensi

Nasional /Transportasi & Geoteknik, Surakarta, Februari 2007, 116-120.

Hardiatmo, H.C. (2010). Metode Hitungan Lendutan, Momen dan Gaya Lintang Sistem Cakar

Ayam Untuk Perancangan Perkerasan Jalan Beton, Dinamika Teknik Sipil, 10 (1), 27-33.

Hilyanto, R.R. (2013). Simulasi Perilaku Pelat Beton Sebagai Perkerasan Kaku Di Atas Tanah

Subgrade dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga. e-Jurnal Matriks Teknik Sipil, 1

(4), 424-431.

Islam, M. (2014). Using Of Finite Element In Developing A New Method For Rigid Pavement

Analysis, International Journal of Civil Engineering And Technology (IJCIET), 5 (5), 69-

Janco, R. (2010). “Solution Methods for Beam and Frames on Elastic Foundation Using the

Finite Element Method”, International Scientific Conference MSFE, Ostrava, Czech

Republik, 13 September 2010.

Maske, N. A, Anandkumar, A & Majumder, A. (2013). Analysis of rigid pavement stresses by

Finite Element Method & Westergaard’s Method by varying sub-grade soil properties.

International Journal of Engineering Science Invention, 2 (3).

Meshram, K. Goliya, H.S. & Poddar, A. (2013). Stress Analysis and Determination of Effective

k-value for Rigid Pavement. International Journal of Engineering Science and

Technology, 5 (03), 468-474.

Puri, A. dkk, (2013). “Penerapan Metode Analisis Lendutan Pelat Terpaku Pada Model Skala

Penuh dan Komparasi Dengan Uji Pembebanan”. Konferensi Nasional Teknik Sipil 7

(KoNTekS 7), Surakarta, 24-26 Oktober 2013, G-201-G-211.

Suryawan, Ary, (2009). Perkerasan jalan Beton Semen Portland. Beta Offside. Yogjakarta