PROSES PERUBAHAN POLA TATA RUANG RUMAH HUNIAN

Main Article Content

Arjanto Wibowo
VG. Sri Rejeki
Supriyono

Abstract

Rumah adalah tempat peyelenggara kehidupan dan penghidupan bagi setiap orang. Kebutuhan akan rumah sebagai tempat tinggal terus berkembang. Salah satu strategi pemerintah dalam upaya membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah yang sehat dan layak huni adalah membentuk Perusahaan Umum Perumahan Nasional (Perum Perumnas). Dalam menempati rumah ataupun perumahan, masing-masing individu memiliki tuntutan maupun tujuan dalam memilih rumah tersebut. Terjadinya tuntutan terhadap tempat tinggal juga dipengaruhi oleh adanya beberapa fungsi rumah yang menjadi keharusan oleh penghuninya. Rumah memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan berkeluarga, sehingga rumah harus memiliki kelayakan untuk menopang segala aktifitas kehidupan sehari-hari secara normal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji jenis perubahan pola tata ruang rumah hunian di Perumahan Puri Delta Asri 3 Semarang serta faktor-fator apa saja yang mempengaruhi pemilik rumah melakukan perubahan terhadap rumah hunian yang mereka miliki. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi literatur yang bersumber dari buku, majalah dan artikel serta internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan-perubahan yang terjadi pada rumah hunian baik secara fisik maupun fungsional ruang terjadi secara merata, hal ini merupakan bentuk penyesuaian yang dilakukan pemilik rumah terhadap rumah yang dimilikinya. Bentuk penyesuaian yang dilakukan merupakan bentuk respon pemilik rumah sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan akan rumah sesuai dengan normanya. Jenis perubahan yang dilakukan pemilik rumah yang mereka miliki sebagaian besar adalah penambahan jumlah ruang. Mayoritas jenis ruang yang ditambahkan adalah Ruang Tidur. Faktor utama penambahan ruang adalah perkembangan kebutuhan ruang yang sangat terbatas pada rumah hunian yang dibangun oleh pengembang kemudian diikuti dengan penambahan anggota keluarga dan perubahan gaya hidup.

Article Details

Section
Articles

References

Budihardjo, E. (2006). Sejumlah Masalah Permukiman Kota. Bandung, P.T Alumni.

Holil, S. (199). Partisipasi Sosial dalam Usaha Kesejahteraan Sosial. Bandung.

Budiharjo, E., & Sudantihardjohubojo. (1993). Kota berwawasan lingkungan. Bandung: PT Alumni.

Dewi, N., & Swanendri, N. (2007). Perancangan Rumah Tumbuh Tipe KPR BTN di Kota Denpasar. PESAT. Denpasar: Universitas Gunadarma

Habraken, N. I. (1976). Variations: The Systematic Design of Support. Massachusetts, MIT Cambrige

Imriyanti. (2020).Pengaruh Kebutuhan Ruang terhadap Pengembangan Rumah Tipe 21 dan Tipe 36 di Perumnas Antang Manggala Makasar. Jurnal LINEARS. 2 (3).39-40

Luthfiah. (2010) Perubahan Bentuk dan Fungsi Hunian padas Rumah Susun Pasca Penghunian, Jurnal Ruang. 2 (2).34-44

Maslow. AH. (1993). Motivasi dan kepribadian, terjemahan Imam M, PT. Remaja Bandung

Muhammad. N, 2006, Pola Tata Ruang dalam Rumah Tinggal Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kawasan Pusat Kota Palu, Majalah Ilmiah Mektek, tahun VIII, No.2

Nurul. H, 2023, Kajian Perubahan Tatanan Rumah Hunian di Perumahan Sabrina Azzura, Bekasi, Gewang Vol. 5, No. 1

Pandelaki, E.E., & Shiozaki, Y. (2010). The Core House Concept and Its Implementation in Indonesia: Past, Present, Future. International Jurnal for Housing Science, 34 (4).233-248

Soebroto, E. P. (2006). Aspek-aspek sosial psikologis pada permukiman masyarakat berpenghasilan rendah di kota-kota besar, Sejumlah permukiman kota. Bandung: PT Alumni.

Tipple, A.G. (1992). Self-help Transformations to Low-cost Housing: Initial Impressions of Cause, context and Value. Third World Planning Review. 14 (2). https://doi.org/10.3828/twpr.14.2.004201k76w523323

Turner, J.F.C., & Fitcher.(1972), Freedom to Build, Coller Macmillan, New York.

UNESCAP. (2008). Perumahan bagi kaum miskin di kota-kota asia. Bangkok, United Nation Economic and Social Comission for Asia and The Pacific.