KARAKTERISASI KONDUKTIVITAS TERMAL DAN KEKERASAN KOMPOSIT ALUMINIUM MATRIK PENGUAT HIBRID SiCw/AL2O3

Main Article Content

Ketut Suarsana
I Made Astika
Lega Suprapto

Abstract

Sifat komponen mesin kuat, ringan dan murah merupakan persyaratan utama dalam dunia industri mesin. Persyaratan ini memunculkan inovasi dalam pembuatan komposit menggunakan matrik berbasis Aluminium diperkuat Silicon Carbon wisker dan alumina partikel (Al2O3p). Karakteristik komposit dipengaruhi oleh komposisi bahan matrik dengan penguatnya, serta pengaruh temperatur dan  perlakuan sintering. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan karakteristik komposit baru aluminium matrik composite (AMC) dari bahan Al fine powder sebagai matrik diperkuat dengan gabungan hibrid silicon carbon whiskers (SiCw) dan alumina partikel (Al2O3p), melalui metode powder metalurgi pada perlakuan  setelah sintering. Metode pembuatan komposit dengan cara metalurgi serbuk (powder metallurgy) yaitu ketiga variasi bahan dimasukan  dalam cetakan kemudian diberi gaya tekan 2,5 ton dengan waktu penahanan 15 menit. Variasi komposisi bahan adalah Al : (SiCw/Al2O3)  pada komposisi I, komposisi II dan komposisi III.  Setelah terbentuk spesimen material komposit dikenakan perlakuan sintering dengan  variasi suhu adalah: 500oC, 550oC dan 600oC dan holding time :  1 jam, 3 jam dan 6 jam. Specimen uji dibuat sebanyak 81 buah dengan masing-masing 3 buah  spesimen untuk setiap kombinasi perlakuan temperatur dan holding time. Dari penelitian koduktivitas termal yang dilakukan  didapat hasil tertinggi adalah  455.111 k(W/m.oC) pada temperatur 600oC dengan waktu 6 jam dan terendah didapat 34.874 k(W/m.oC) pada perlakuan sintering 500oC dengan holding time 1 jam. Begitu juga kekerasan tertinggi terjadi pada 141.046 VHN dan yang terendah dari penelitian didapat 128.750 VHN, jadi komposisi mempengaruhi konduktivitas termal dan kekerasan komposit.

Article Details

Section
Articles

References

Ahmad, K. R. 2005. The Influence of Alumina Particle Size on Sintered Density and Hardness of

Discontinous Reinforced Aluminum Metal Matrix Composites, Jurnal Teknologi 42 (A),

University Teknologi Malaysia.

Brandt, N.G.L. and Senesan, Z. D., 1995, Ceramic Cutting Tool Reinforced by Whiskers, United State

Patent, No. RE35,090.

Froyen, B. Verlinden 1994. Aluminium Matrix Composites Materials. Talat 1402. Belgium.

European Aluminium Associations (EAA).

Garnier, V., Fantozzi, G., Nguyen, D., Dubois, J. and Thollet, G. 2005. Influence of SiC whisker

Morphology and Nature of SiC / Al2O3 Interface on Thermo Mechanical Properties of

SiC Reinforced Al2O3 Composites. Journal of the European Ceramic Society, 25, 3485-

doi : 10.1016/ j. jeurceramsoc.2004.09.026

Gibson Ronald, F. 1994. Principles of Composite Material Mechanics. Singapore : McGrawHill.

Goto, Ryuichiro, (2013). Powder Metallurgy Growth in The Automotive Market. American

Powder Metals Industries International.

Suarsana, Putu Wijaya Sunu, (2015). Studi Eksperimen Pembuatan Komposit Metal Matrik

Aluminium Penguat SiC Wisker dan Al2O3 Partikel sebagai Material Alaternatif. Jurusan

Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana Bukit Jimbaran Bali, Indonesia.

Widyastuti, et al. 2008. Kompaktibilitas Komposit Isotropik Al/Al2O3 dengan Variabel Waktu

Tahan Sinter. Departemen Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas

Indonesia, Depok 16424, Indonesia

Zainuri, N.A., Nopiah, Z.M., Razali, N., Asshaari, I. & Othman, H. (2009). The study on the

weaknesses of mathematical foundation in the first year engineering students, UKM,

Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruteraan & Alam Bina (PeKA09), 226-233.