PERBANDINGAN MANAJEMEN KINERJA KARYAWAN DIFABEL PADA USAHA KECIL MENENGAH X DAN USAHA KECIL MENENGAH Y
Main Article Content
Abstract
Latar belakang penelitian ini adalah permasalahan yang dihadapi oleh UKM X dan UKM Y yang mempekerjakan karyawan difabel. UKM X memiliki tingkat turnover yang tinggi dan tingkat produktivitas yang rendah. Sebaliknya UKM Y memiliki tingkat turnover yang rendah dan tingkat produktivitas yang tinggi. Diasumsikan kedua UKM memiliki masalah pada praktik manajemen kinerja selama tiga tahun terakhir. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana praktik manajemen performa dijalankan di UKM yang mempekerjakan difabel. Subjek dari penelitian ini adalah dua UKM yang mempekerjakan difabel. Pengambilan data menggunakan metode penelitian kualitatif, yakni dengan menggunakan teknik wawancara mendalam pada subjek penelitian. Manajemen performa didefinisikan sebagai proses sistematis untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan mengembangkan kinerja individual dan tim. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa UKM Y yang menjalankan manajemen kinerja sesuai dengan kaidah International Labour Organization (ILO) dan konsep Armstrong & Baron dengan memperhatikan aspek-aspek seperti manajemen rekrutmen, orientasi, kinerja, dan penyesuaian kesetaraan dalam mengelola difabel memiliki tingkat turnover yang rendah dan tingkat produktivitas yang lebih baik dibandingkan dengan UKM X yang belum sepenuhnya menjalankan manajemen kinerja sesuai dengan kaidah ILO dan konsep Armstrong & Baron.
Kata kunci: Manajemen Performa, Karyawan Difabel.
Article Details
References
Afung, S. R., Irvianti, L. S. D. (2014). Pengaruh praktek MSDM terhadap retensi karyawan
dengan kepuasan kerja karyawan sebagai variabel mediasi pada sentra prima sarana.
Kebon Jeruk: Binus University.
Armstrong, M., & Baron, A. (Ed.1). (2005). Performance management. London: Institute of
Personnel and Development
Badan Pusat Statistik. (2017). Survei sosial ekonomi nasional. Diakses dari www.bps.go.id.
Badan Pusat Statistik. (2017). Usaha mikro kecil. Diakses dari
https://www.bps.go.id/Subjek/view/id/35#subjekViewTab2
Butler, S.E., Crudden, A., Sansing, W.K. & LeJeune, B.J. (2002). Employment Barriers: Access
to Assistive Technology and Research Needs. Journal of Visual Impairment & Blindness,
(9), 664.
Darmaji, L. T. W., Atikasari, N., Saputra, M. D., & Yunarti, D. A. (2013). Pendekatan
situasional: Blanchard, Fiedler, path goal, dan substitusi (Mata kuliah kepemimpinan).
Diakses dari: http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/
Ekwoaba, J. O., Ikieje, U. U., & Ufoma, N. (2015). The impact of recruitment and selection
criteria on organizational performance. Global Journal of Human Resource Management,
(2), 22-33.
Gartrell A. (2010). ‘A frog in a well’: the exclusion of disabled people from work in Cambodia.
Disability & Society, 25(3), 289-301. doi: 0rg/10. 1080/09687591003701207.
Huselid, M. (1995). The impact of human resource management practice on turnover,
productivity, and corporate financial performance. Academy of Journal Management,
(3), 635-872.
ILO. (2015). Pedoman ILO tentang: Pengelolaan penyandang disabilitas di tempat kerja.
Jakarta: Organisasi Perburuhan Internasional
Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), diakses dari
www.depkop.go.id/. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2013 pada jam 21.05 WIB.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia (2015). Kebijakan fiskal dan peningkatan peran
ekonomi UMKM. Diakses dari https://www.kemenkeu.go.id/Artikel/kebijakan-fiskal-dan-
peningkatan-peran-ekonomi-umkm
Mamoria, C. B. (1997). Personnel management. Bombay: Himalaya Publishing House
Hafeez, U. (2015). Effects of training on employee performance: Evidence from pharmaceutical
companies in Karachi, Pakistan. Faculty of Business Administration, 6(1), 49-64. doi: 10.
/bms.v6il.7804
Park, T. Y., & Shaw, J. D. (2013). Turnover rates and organizational performance: A Meta
Analysis. Journal of Applied Psychology, 98, 268-309. doi: 10. 1037/a0030723.98.2.268
Presiden Republik Indonesia. (2016). Undang-undang republik indonesia nomor 8 tentang
penyandang disabilitas. Diakses dari
http://www.kemendagri.go.id/media/documents/2016/05/11/u/u/uu_nomor_8_tahun_201
Putzier, J., & Baker, D. (2011). A complete guide to attracting, retaining & motivating high
performance employees. United States of America: Amacom (American Management
Association).
Roberts, S., Heaver, C., Hill, K., & Rennison, J. (2004). Disability in the workplace: Employers'
and service providers' responses to the disability discrimination act in 2003 and
preparation for 2004 changes. London: Department of Work and Pensions Research
Summary.
Shier, M., Graham, J. R., & Jones, M. E. (2009). Barriers to employment as experienced by
disabled people: A qualitative analysis in Calgary and Regina, Canada. Journal of
Disability & Society, 24, 63-75. doi: 10.1080/09687590802535485
Simpson, S. N. Y. (2013). Performance contract & performance evaluation of state owned
enterprised: Insight from the goal theory. Journal of Public Administration &
Governance, 3(2), 22-39. doi: 10. 5296/jpag.v3i2.3744
Stepleton, D. C., Houtenville, A. J., Weathers, R.R., & Burkhauser, R. V. (2009). Counting
working age people with disabilities. Employment Research: Up John Institute (pp. 1-26)
Sulistyawati, A. I., & Indrayani, R. A. (2012). Pengaruh kepuasan karyawan, training, turnover,
dan produktivitas karyawan terhadap keunggulan bersaing melalui kinerja perusahaan.
Jurnal Dinamika Akuntansi, 4(2), 83-93.
Welbourne, Theresa M. (2000). Effects of individual and team monitoring on employee
performance: Differential outcomes under gain sharing and traditional pay. New York:
Ives Hall Cornell University Ithaca.
Wibowo. (2007). Manajemen kinerja (edisi kelima). Depok, Raja Grafindo Persada
World Health Organization. (2001). International classification of functioning, disability and
health. Diakses dari
https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=lMZPmEJrJ3sC&oi=fnd&pg=PA1&dq
=World+Health+Organization.+(2001).+International+classification+of+functioning,+dis