DESKRIPSI INTIMACY, PASSION, DAN COMMITMENT PASANGAN SUAMI ISTRI YANG MENIKAH SECARA KATOLIK

Main Article Content

Octavia Putri Tjajadi
Clara R. P. Ajisuksmo

Abstract

Pernikahan merupakan perjanjian antara pria dan wanita untuk membentuk keluarga bersama. Selain menikah secara agama, pasangan suami istri diwajibkan untuk mengurus dokumen di catatan sipil, sehingga pasangan suami istri ini dinyatakan sah dalam pernikahan. Hubungan pernikahan pun tidak lepas dari cinta. Menurut Sternberg, cinta terdiri dari tiga komponen, yakni intimacy, passion, dan commitment. Setiap komponen memiliki elemen tersendiri, yaitu intimacy terdiri dari sepuluh elemen, passion terdiri dari lima elemen, dan commitment terdiri dari tujuh elemen. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran intimacy, passion, dan commitment pada pasangan yang menikah secara Katolik, dengan mengunakan skala cinta Sternberg. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga pasang suami istri (6 orang) yang menikah secara Katolik dan memiliki anak. Peneliti menggunakan metode analisis Fenomenologi. Kredibilitas penelitian dilihat dari hasil jawaban setiap subjek, kemudian dianalisis secara mendalam. Hasil penelitian dari keenam subjek hampir berbeda pada setiap komponen. Intimacy ditunjukkan dengan keingian meningkatkan kesejahteraan pasangan, di mana ketiga suami melakukan peran dalam bertanggungjawab untuk mencari nafkah bagi keluarga; pemahaman satu sama lain; dan menjalin komunikasi terbuka. Sementara dari ketiga istri intimacy terbentuk karena istri sebagai partner dalam menjaga hubungan pernikahan, yakni dengan memberikan perhatian kepada suami, mencoba saling mengenal, dan memberikan dukungan untuk suami terutama ketika sakit. Selanjutnya dari passion, hanya satu subjek yang menyebutkan bahwa ia tertarik pada pasangan secara fisik dan kelima subjek menyebutkan bukan faktor fisik melainkan kecocokan kepribadian.Commitment terlihat dari pengorbanan yang berupa tindakan dan keyakinan hubungan dapat terus berlanjut. Hasil penemuan teori segitiga Sternberg memiliki tiga komponen, tetapi yang paling utama dipenelitian ini adalah komitmen sebagai komponen utama.

Article Details

Section
Articles

References

Alkitab Deuterokanonika. (2002). Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.

Amirsyah. (2013, 2 September). Pernikahan mudah dan murah di KUA atau kantor catatan sipil. Kompasiana. Diakses dari http://sosbud.kompasiana.com/2013/09/02/pernikahan-mudah-dan-murah-di-kuakantor-catatan-sipil-585907.html

Creswell, J. W. (2003). Research design: Qualitative, Quantitavie, and mixed methods approaches (Ed. 2). California: SAGE Publication inc.

Herawati, P. R. P., Syifa?a, R. (t. th). Hubungan antara religiusitas dengan komitmen perkawinan pada pasangan suami istri. Diakses pada 26 September 2014, dari http://psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi-04320127.pdf

Holley, S. R., Haase, C. M., & Levenson, R. W. (2013). Age-Related Changes in Demand–Withdraw Communication Behaviors. Journal Marriage Family. 2013 Augustus; 75(4): 822–836.

Jakarta dalam angka 2014. (2014). Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta: Jakarta.

Kammeyer, C. W. (1987). Marriage and family: A foundation for personal decisions. Massachusetts: Allyn & Bacon, Inc.

Kriswantara, G. (2013). Penyelidika kanonik: Pastoral persiapan perkawinan secara saksama. Yogyakarta: Kanisius.

Lemieux, R. & Hale, J. L. (2000). Intimacy, passion, and commitment among married individuals: Futher testing of

triangular theory of love. Psychological Reports, Volume 87, hal. 941-948.

Lemieux, R. & Hale, J.L (2002). Cross-sectional analysis of intimacy, passion, and commitment: Testing the assumptions of the triangular theory of love. Psychological Reports, Volume 90, hal. 1009-1014.

Parsojo, A. (2014, 7 November 2014). Data perkawinan Katolik Keuskupan Agung Jakarta (Komunikasi pribadi). Keuskupan Agung Jakarta.

Penjelasan sakramen-sakramen gereja Katolik. (t. th). Jakarta: Keuskupan Agung Jakarta. Diakses dari http://www.kaj.or.id/dokumen/sakramen-sakramen/penjelasan

Poerwandari, E.K. (2007). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. Jakarta : LPSP3 Universitas Indonesia.

Rubiyatmoko, R. (2011). Perkawinan Katolik menurut kitab hukum Kanonik. Yogyakarta: Kanisius.

Santrock, J. W. (2011). Life-span development. New York: McGraw-Hill.

Skolnick, A. S. (1983). The intimate environment: Exploring marriage and the family. (3rd ed). Toronto: Little, Brown & Co.

Sternberg, R. (1998). Love is a story: A new theory of relationships. New York: Oxford University Press, Inc.

Sterneberg, R. J. & Barnes, M. (1988). The psychology of love. Haven & London: Yale University Press.

Subiyanto, P. (2011). The handbook of marriage: Menuju perkawinan yang langgeng. Jakarta: PT Gramedia.

Suryanugraha, C. H. (2013). Liturgi perkawinan yang tetap dan yang berubah. Jakarta: Obor.

Tracy, S. J. (2013). Qualitative research methods: Collecting evidence, crafting analysis, communicating impact. West Sussex: Wiley-Blackwell.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. (2 Januari 1974). Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974. Jakarta. Diakses pada 18 Juni 2014, dari http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU1-1974Perkawinan.pdf

Wirawan, S. (1999). Tipe cinta orang dewasa muda dilihat dari attachment style yang dimiliki [skripsi]. Universitas Atma Jaya, Jakarta, Indonesia.