Kecenderungan Transformasi Hunian: Pengaruh Defisit Hunian dan Faktor-Faktor Lainnya (Studi Kasus Perumahan Bumi Karawaci)

Main Article Content

Pierre Albyn Pongai
Nurahma Tresani
Liong Ju Tjung

Abstract

Perumahan Bumi Karawaciyang dikembangkan oleh Perumnas di Tangerang pada tahun 1979, saat ini telah mengalami banyak perubahan fisik dan pemanfaatan hunian.Secara filosofis, hunian dibangun untuk memenuhi kebutuhan normatif keluarga.Ketika hunian tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut, akibat perubahan siklus hidup keluarga dan kondisi sosial ekonomi keluarga, maka terjadi kondisi yang disebut defisit hunian. Ketika keluarga menyadari adanya defisit hunian, akan timbul upaya untuk mengubah huniannya, yang disebut sebagai transformasi hunian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan transformasi hunian pada Perumahan Bumi Karawaciyang dipengaruhi oleh defisit hunian dan faktor-faktor lain. Penelitian dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis regresi logistik yang dilakukan sebanyak 3 set, yaitu regresi defisit hunian dengan 8 variabel bebas, regresi kecenderungan transformasi dengan 8 variabel bebas dan regresi kemampuan transformasi dengan 3 variabel bebas. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kecenderungan transformasi hunian pada Perumahan Bumi Karawaci termasuk sangat tinggi, dimana hampir semua penghuni pernah melakukan transformasi hunian dan hampir separuhnya masih ingin melakukannyalagi.Dari hasil analisis diketahui bahwa kecenderungan transformasi hunian terbukti dipengaruhi oleh persepsi defisit hunian, transformasi sebelumnya, persepsi kelengkapan fasilitas perumahan dan kualitas hubungan sosial bertetangga. Adapun defisit hunian terbukti dipengaruhi ukuran keluarga, jumlah kamar tidur dan ketersediaan ruang lain. Sedangkan kemampuan transformasi hunian terbukti dipengaruhi pendapatan keluarga. Hasil ini memperlihatkan bahwa transformasi hunian cenderung dilakukan oleh penghuni yang mempersepsikan adanya defisit hunian, penghuni yang pernah melakukan transformasi hunian sebelumnya, penghuni yang merasa nyaman dengan lingkungan perumahannya dan penghuni yang memiliki pendapatan memadai.

Kata kunci: kecenderungan transformasi hunian, defisit hunian, perumahan sederhana.

Article Details

Section
Articles

References

Adegbehingbe, V. (2011). Analysis of Physical Transformation of Residential Building In Selected Government Estates in South Western, Nigeria. Unpublished Ph.D Thesis. Akure, Nigeria: Federal University of Technology.

Aduwo, E. B., et al. (2013). Residents’ Transformation of Dwelling Units in Public Housing Estates in Lagos, Nigeria: Implications for Policy and Practice. International Journal of Education and Research, 1(4), 5-20.

Budihardjo, E. (1998). Percikan Masalah Arsitektur Perumahan Perkotaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gosling, J., et al. (1991). House Extensions and Housing Market Adjustment: A Case Study Of Wokingham. Discussion.

Kirwan, R., & Martin, D. (1972). The Economics of Urban Residential Renewal and Improvement. Working Papers. London: Center for Environmental Studies.

Kool, M., et al. (1989). A Squatter Settlement Improvement And Displacement: A Review Of Concepts, Theory And Comparative Evidence. Habitat Intemational, 13(3), 187-199.

Manalang, R., et al. (2002). A Study on Residents’ Self- built Improvements at MRB Dwelling Units in Metro Manila. Journal of Asian Architecture and Building Engineering, 184, 177-184.

Mirmoghtadaee, M. (2009). Process of Housing Transformation in Iran. Journal of Construction in Developing Countries, 14(1), 69-80.

Morris, E., & Winter, M. (1981). Housing. In D. D. Dillman, & D. J. Hobbs, In Rural Society in the US: Issues for the 1980s (pp. 196-204). Boulder, CO: Westview.

Morris, E., & Winter, M. (1988). Housing Adjustment, Satisfaction, and Quality/Quantity Considerations In Housing: The Case of Oaxaca De Juarez. EDRA, 19, 113-119.

Morris, E., et al. (1976b). A Normative Deficit Model of Consumer Behavior. (B. B. Anderson, Ed.) NA - Advances in Consumer Research, 03, 161-165.

Mungkasa, O. (Ed.). (2008). Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia. Jakarta: Direktorat Permukiman dan Perumahan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Nurhadi, I. (2004). Preferensi Masyarakat Dalam Memilih Perumahan Perkotaan di Kota Tangerang (Studi Kasus: Perumahan Banjar Wijaya, Poris Indah, dan Perumnas IV). Tesis Program Magister. Semarang: Program Pasca Sarjana, Magister Teknik Pembangunan Kota, Universitas Diponegoro.

Parsons, T., & Shils, E. A. (Eds.). (1954). Toward A General Theory of Action. Cambridge: Harvard University Press.

Salim, A. (1998). Owner-occupiers Transformation of Public Low Cost Housing in Peninsular Malaysia. Thesis Report Submitted to Newcastle University.

Tanaka, M., et al. (1998). Transitional Process of the Core Houses at Tung Song Hong Planned Settlement in Bangkok. Journal of Architecture, Planning and Environmental Engineering, 512, 93-99.

Tarde, G. (1903). The Laws of Imitation. New York: Henry Holt.

Tipple, A. (2000a). Extending Themselves: Users Initiated Transformation of Government Built

Housing in Developing Countries. Liverpool: Liverpool University Press.

Zeigert, A. L. (1988). The Demand of Housing Additions: An Empirical Analysis. AREUEA

Journal, 16, 479-492.