Peranan Logoterapi terhadap Pencapaian Makna Hidup Wanita Dewasa Awal (Studi pada Wanita Dewasa Awal yang Terdiagnosa HIV karena Tertular Suami)

Main Article Content

Shinta Utami
Samsunuwiyati Mar’at
Denrich Suryadi

Abstract

Penularan virus HIV yang salah satunya melalui hubungan seksual risiko tinggi semakin meningkatkan penularan HIV dari individu positif ke individu negatif. Ketika hal tersebut terjadi pada istri yang positif HIV karena tertular suami, akan muncul berbagai ketakutan yang semakin memperburuk kondisi istri, seperti stigma masyarakat dan kekhawatiran terhadap anak-anak yang juga akan tertular HIV. Ketidakmampuan dalam menghadapi masalah terkait status positif HIV membuat para istri akan semakin tidak mampu menilai hidup mereka berharga sehingga makna hidup mereka menghilang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan logoterapi dalam pencapaian makna hidup wanita dewasa awal yang terdiagnosa HIV karena tertular suami. Terdapat tiga partisipan penelitian dan memiliki makna hidup yang rendah berdasarkan alat ukur TaruMiLS (Tarumanagara Meaning in Life Scale) yang dikembangkan oleh Suyasa dengan total 62 item. Berdasarkan hasil intervensi logoterapi yang diberikan selama 11 sesi, terjadi perubahan antara pretest dan posttest yang menunjukkan bahwa logoterapi berhasil membantu partisipan untuk mencapai makna hidup yang lebih positif dengan kondisi status positif HIV mereka saat ini.

Kata Kunci: logoterapi, makna hidup, wanita dewasa awal, HIV.

Article Details

Section
Articles

References

Anugerah, P. (2015, Desember 1). Data Kemenkes: ibu rumah tangga tertinggi HIV. Diambil tanggal 9 Juli 2016 dari http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/12/151130_indonesia_hiv_iburumah tangga

Audet, C. M., Wagner, L. J., & Wallston, K. A. (2015). Finding meaning in life while living with HIV: Validation of a novel HIV meaningfulness scale among HIV-infected participants living ini Tennessee. BioMed Central Psychology. 3 (15). 1-8.

Bastaman, H. D. (2007). Logoterapi: Psikologi untuk menemukan makna hidup dan meraih hidup bermakna. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Carr, R. L., & Gramling, L. F (2004). Stigma : A health barrier for women with HIV/AIDS. Journal of The Association of Nurses In AIDS Care 15 (5), 30 - 39.

Chandra, K. (2012). Efektivitas logoterapi pada perempuan lansia yang loneliness. (Tesis Magister Tidak Diterbitkan). Universitas Tarumanagara, Jakarta

Ditjen PP & Kemenkes. (2014, September). Pusat data dan informasi Kementerian Kesehatan RI. Diambil tanggal 10 Juli 2016 dari www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/Infodatin%20AIDS.pdf

Frankl, V. E. (1984). Man’s Search for Meaning. New York, NY: Pocket Books

Madyan, A. S. (2009). AIDS dalam Islam: Krisis moral atau krisis kemanusiaan?. Bandung: PT.

Mizan Pustaka

Shaughnessy, J. J., Zechmeister, E. B., & Zechmeister, J. S. (2015). Research methods in

psychology (10th ed.). New York, NY: McGraw Hill Education.

Suyasa, P. T. Y. S. (2008, June). The measurement of meaning in life. Paper presented at the

Second Asian Psychological Association(APsyA), Kuala Lumpur, Malaysia, Full paper

retrieved fromhttps://goo.gl/5vmseg.

Triwardhany, R. (2015). Penerapan logoterapi untuk self-esteem pria HIV. (Tesis Magister

Tidak Diterbitkan). Universitas Tarumanagara, Jakarta.

Vance, R., & Denham, S. (2008). HIV/AIDS related stigma: Delivering appropriate nursing care. Teaching and Learning in Nursing 3, 59-66.

Yayasan Spiritia. (2003). Hidup dengan HIV/AIDS. Jakarta: Yayasan Spiritia. ______________. (2015, Januari 25). Lembaran informasi tentang HIV dan AIDS untuk orang

yang hidup dengan HIV (ODHA). Diambil tanggal 9 Juli 2016, dari http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=001.