Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Puskesmas Kelurahan KU, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKIJakarta, 5 Mei - 3 luni 201

Main Article Content

Erni Hermijanti
Dewi Novianti
Tri Mulyati
Lupita Wijaya
Maria Marcella
Bill Kartolo

Abstract

Prevalensi balita gizi kurang di Puskesmas KU pada tahun 2013 sebesar 7,4% dan terjadi peningkatan dari Januari hingga April 2014 yaitu 6,47% mencapai 9%. Di tahun 2013 terdapat 1481balita di wilayah KU dengan 110 balita gizi kurang (7,4%). Oleh karena itu gizi kurang pada balita di daerah ini patut mendapat perhatian dan dilakukan program intervensi untuk memperbaiki kondisi tersebut. Identifikasi masalah dengan paradigma Blum, untuk mengetahui faktor penyebab permasalahan, penentuan prioritas masalah dengan non-scoring technigueDe/beque,dan penentuan alternatif penatalaksanaan dengan Fishbone Diagram. Setelah ditetapkan alternatif penatalaksanaan sebagai intervensiyang akan dilaksanakan, tahap intervensi diawali dengan penetapan target menggunakan Logframe Goals, penyusunanPianning of Action {POA), penetapan indikator keberhasilan dan pengawasan rutin setiap minggunya denganPian-Do-Check-Act(PDCA)cycle. Darihasil analisis penyebab masalah adalah lifestyle berupa kebiasaan makan yang buruk mulai dari frekuensi, porsi dan jenis makanan yang kurang bergizi serta kebiasaan anak dan keluarganya yang sering jajan, tidak mencuci tangan, kurang menjaga kebersihan alat makan dan seringkali malas menyiapkan makanan. Subyek penelitiannya adalah 5 balita dengan gizi kurang.Tujuan penelitian ini adalah memperbaiki permasalahan gizi kurang yang terjadipada balita di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan KU. Intervensi  yang dilakukan berupa perbaikan pola makan dengan memberikan KIE (KomunikasiInformasi dan Edukasi) tentang makanan bergizi, cara cuci tangan yang benar dengan dipraktikkan langsung, kebersihan alat makan dan penimbangan balita gizi kurangnya setiap minggu selama waktu intervensi. Indikator keberhasilan apabila dalam makanan balita terpenuhi 4 komponen gizi sebanyak minimal 3 haritiap 7 hariselama 14 hari periode intervensi dengan harapan kenaikan berat badan minimal 100 gram setiap minggu. Hasilnya dari 5 orangtua balita semuanya memahami pola makan yang baik dan dari 5 balita,3 balita naik berat badannya. Disarankan agar para ibu tetap mempertahankan pemberian pola makan yang sehat dan kebiasaan cuci tangan serta kebersihan alat makan tetap dijaga.

Article Details

Section
Artikel Asli