PELATIHAN VALUE CHAIN STRATEGY UNTUK MEMPERTAHANKAN KUALITAS LAYANAN SELURUH STAKEHOLDER RUMAH SAKIT ST. ELIZABETH SEMARANG
Main Article Content
Abstract
Rumah sakit (RS) di Amerika Serikat telah mengenal Value Chain Strategy dari Swayne, et al (2006) yang terbukti
membawa dampak positif bagi pemertahanan kualitas layanan seluruh stakeholder. Hal ini dikarenakan value chain
strategy merupakan pengembangan dari Porter Vakue Chain yang diadaptasikan untuk rumah sakit. Selanjutnya
berbekal pada potensi masih barunya value chain strategy untuk kasus Rumah Sakit di Indonesia dan atas undangan
dari pihak RS St. Elizabeth Semarang maka pelatihan ini diadakan untuk membantu pihak manajemen lebih
mengenali komponen organizational value chain semua unit kerja sehingga mampu menaikkan nilai tambah mutu
layanan demi menjaga level nilai paripurna pada Akreditasi Rumah Sakit. Hasil pelatihan di Pusdiklat RS St Elizabeth
16 Mei 2018 menemukan faktor competitive advantage RS Elizabeth terletak pada After Services yakni banyaknya klaim
BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan yang tertangani dengan sangat baik. Sedangkan pada tahapan
stakeholder analysis & balance scorecard strategy map ditemukan bahwa faktor pasien menjadi hal terpenting. Hal ini
dikarenakan pasien memiliki relasi paling banyak dengan stakeholder yang lain; di samping dalam balance scorecard
strategy map untuk rumah sakit maka pasien akan mencerminkan organizational value chain terkait. Pada pernyataan visi &
misi ditemukan hampir semua komponen misi dari Fred. R. David sudah tercerminkan dengan baik dengan komponen paling
tersorot adalah pasien (customer). Berdasarkan hasil temuan pelatihan di atas maka pihak manajemen RS St. Elizabeth
diharapkan dapat lebih mengarahkan stakeholder analysis dan value adding strategy pada factor pasien. Dalam hal ini
mereka akan mampu menyusun organizational value chain pada pengembangan bisnis & layanan medis bermutu
tinggi.
Article Details
This work is licensed under a Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/
References
David, F.R. & F.R. David (2017), Strategic Management: A Competitive Approach, 16th
Edition, Pearson Education Limited, New Jersey, USA.
Handayani, S.M, Sudiro & A. Margawati (2016), “Analisis Strategi Pelayanan Geriatri
Berbasis Rumah Sakit dengan Menggunakan Value Chain di Rumah Sakit Islam
Kendal”, Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia 4 (1), 51 – 57.
Hidayah, N. (2017), Perencanaan Strategi Rumah Sakit, Monograf Program Studi Manajemen
Rumah Sakit Program Pasca Sarjana Universitas Muhamadiyah Yogyakarta,.
Komite Akreditasi Rumah Sakit Nasional (KARS), dengan alamat website adalah
http://akreditasi.kars.or.id/accreditation/report/report_accredited.php Daftar Rumah
Sakit Terakreditasi, tanggal akses 16 Mei 2018.
Nugroho, T.W. (2013), “Analisis Lingkungan Internal dan Kompetitor Layanan Trauma Center
RSI NU Demak”, Jurnal Keperawatan & Kesehatan Masyarakat, STIKES Cendekia
Utama Kudus, 1 (2), 23-34.
Porter, M.E. & E.O. Teisberg (2004), “Redefining Competition in Health Care”, Harvard
Business Review, 82 (6), 65-76.
Putera, I.P.W (2014), Potensi Pengembangan Medical Tourism Di Rumah Sakit Balimed
Denpasar, Tesis Program S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM,
Situs resmi RS Elizabeth http://www.rs-elisabeth.com/ tanggal akses 16 Mei 2018.
SNARS (2018), Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1, Januari, Komite Akreditasi
Rumah Sakit (KARS), Jakarta.
Swayne, L.E., W.J. Duncan & P.M. Ginter (2006). Strategic Management of Health Care
Organization, 5th ed., Blackwell Publishing, Victoria, Australia.
Wibisono, M.S. & M. Hamsal (2013), “Business Strategy Development & Business Model RS
Bhakti Timah (RSBT) Groups Pangkal Pinang Under Bhakti Timah Foundation
(YBT) Become PT RS Bakti Timah as an Existence of Diversification Effort from PT
Timah (Persero) Tbk”, the International Journal of Business Administration, 2. (16),
-2019.